33. Sopan Santun Suami

21.1K 1.2K 53
                                    

Setelah berkendara selama 30 menit, Blue sampai di apartemen Eulalia. Menyeret koper pinknya dan memasukkan sandi apartemen. Ia menyeret kopernya masuk.

Blue hapal sandi apartemen ini, karena sering berkunjung, bahkan saat tak ada pemilik dari apartemen ini. Mau bagaimana lagi temannya itu selalu bekerja.

Setelah mengisi perutnya dengan beberapa cemilan yang ia temukan di kulkas seorang wanita yang tinggal sendiri itu. Blue duduk di sofa sambil menunggu pulangnya Eulalia, juga menunggu kedatangan Baron, asisten Arthur.

Merasa bosan ia kemudian mengambil remote dan mulai menyalakan layar tv.

Mata coklat Blue langsung terpaku pada gosip yang sedang di tayangkan. Wajah tampan yang penuh kharisma maskulin itu muncul di sana.

Arthur

Pria ini bergandengan mesra dengan Angel!

Blue langsung menegakkan badannya melihat pemandangan suram itu. Apa yang mereka berdua lakukan?

"Media sosial di hebohkan dengan Presdir dari Barayev Company, Arthur Barayev yang kembali tertangkap lensa paparazzi, tengah berada di pantai Kota C. Pantai dengan keunikan pasir putih berbentuk kerang, yang terkenal dengan sebutan pantai surga. Pantai ini terkenal sebagai destinasi bulan madu berbagai artis terkenal sebelumnya. Bahkan Artis terkenal ibu kota kita juga menikah di pantai surga ini"

Suara dari televisi segera menyadarkan Blue. Pantas pria ini hanya menghubunginya tak lebih dari 10 detik. Dia sedang bersenang-senang ternyata.

Kembali menatap layar tv, Arthur dan Angel terlihat benar-benar serasi dengan pakaian casual terkesan sangat menikmati liburan mereka. Bahkan jarak mereka yang dekat dengan tangan Angel melingkari lengan Arthur sudah menimbulkan aura romantis.

Blue langsung berdiri menatap nyalang televisi itu, "Brengsek!! apa kau sudah gila? menyuruhku masuk ke mansion Barayev saat gosip mu dengan wanita lain hot di tv. Jika begini jangankan di bully atau di remehkan, mungkin saat melihatku mereka akan langsung mengusirku keluar, bodoh" teriak Blue melihat wajah Arthur yang terpampang itu, emosinya langsung muncul begitu saja.

"Laki-laki nggak punya otak, apa kau tidak pernah berpikir gosip itu memberikan citra buruk untuk ku. Lalu untuk apa mengiyakan permintaan ku?" tanya Blue pada gambar Arthur di televisi dengan jari telunjuk yang sudah mengacung marah.

Padahal pria ini yang sudah mengiyakan permintaannya untuk melindunginya.

"Siapa yang nggak punya otak?" ah itu suara Eulalia.

Blue langsung menurunkan tangannya dan menoleh pada pemilik apartemen yang baru pulang itu.

"Lo lagi marah ke siapa?" tanya Eulalia lagi pada Blue saat jarak mereka sudah dekat.

Tak menjawab Blue menghempaskan badannya begitu saja ke sofa di belakangnya.

"Heh, ngomong jangan diem aja" desak Eulalia lagi.

Menghela napas panjang, Blue melirik Eulalia yang berdiri di dekatnya lalu mengedikkan dagu pada layar tv yang masih menampilkan gosip yang sama. "Menurut lo gimana reputasi istri sah Arthur dimata keluarga Barayev saat melihat Arthur dengan leluasa main wanita terang-terangan begitu?"

Blue sepertinya penasaran bagaimana keluarga Barayev selama ini memandang dirinya.

Merasa ini topik yang menarik, Eulalia langsung melepas tas dan mengambil tempat duduk di sofa, "Hmm.... Udah pasti sih dia di anggap istri yang nggak bisa ngelayani suami. Buktinya Arthur kelayapan gitu kan. Sudah pasti di mata keluarga Barayev reputasinya jelek banget nggak punya value nya. Kehormatan istri ada kalau suaminya ngasih kehormatan itu, tapi untuk sosok pria macam Arthur sangat nggak mungkin sekali dia bisa ngehargai wanita. Wanita buat dia seperti baju tiap hari ganti"

Alasan Ku MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang