35. Panggung Drama di Mulai

21.1K 1.4K 17
                                    

Mereka sampai di mansion utama Barayev setelah melalui banyak hal yang membuat Blue kesal. Semakin melihat mansion besar ini, semakin membuat wanita yang sudah menyandang nama Barayev itu tak tenang.

Ia bingung harus bersikap bagaimana, bagaimanapun Barayev adalah keluarga konglomerat yang jelas sangat terpandang. Tak bisa ia bertindak semaunya di sini.
Semakin memikirkan itu semakin Blue yakin ia pasti akan membuat masalah, terlalu khawatir membuat nya tak sadar jika Arthur sudah keluar mobil dari tadi dan sekarang tengah mengetuk kaca jendela di depan sebelah nya

Tuk tuk

Ah, kesadarannya kembali dari pikiran dramatis barusan.

"Turun" Blue bisa mendengar suara Arthur.

Sejalan dengan itu, ia pun turun dari mobil dengan langkah yang masih linglung.

"Apa kau berencana tidur di mobil?" sindiran itu terdengar dari Arthur yang menatap lekat wajah Blue.

Mendengus kesal, "Aku hanya terlalu gugup, bagaimana jika aku langsung di usir?" takut Blue yang tak segan mengungkapkan nya pada Arthur.

Arthur heran mendengar itu, lagi pula siapa yang berani mengusir istrinya di mansion keluarga?

Blue kembali mengeluarkan uneg-unegnya, "Bagaimana dengan orang tuamu? mereka juga ada di sini? tunggu, siapa saja yang tinggal di sini?" tanya Blue seolah baru tau seharusnya ia bertanya sejak tadi.

Tak menjawab, Arthur kembali melangkah, "Nanti kau juga lihat"
Jawaban apa itu, jika malas menjelaskan katakan saja.

Blue tak terima dan menahan pria yang sudah beberapa langkah menjauh darinya, memegang lengan Arthur, "Jelaskan dulu. Bagaimana aku bisa masuk dengan keadaan tak tau apapun tentang keluarga suamiku. Kau ingin membuatku malu ya?"

Arthur menoleh pada Blue dan kemudian melirik tangan Blue yang erat di lengannya, "Kau menjadi agresif ya"

Mendengar itu, Blue kemudian melihat ke arah yang sama, ia langsung melepaskan tangannya, "Ck, aku tak sengaja"

Selepas itu Arthur kembali berjalan melangkah memasuki mansion.

Blue mendengus melihat punggung itu, dan mulai berjalan cepat mengejar, "Hei, harus nya kau jawab dulu pertanyaanku. Bukannya main pergi begitu saja. Setidaknya berikan aku informasi sedikit, jangan membuatku seperti orang bodoh yang tak tau apa-apa"

Berjalan dengan gerutuan yang masih terdengar, Arthur menghiraukan dan tetap berjalan dengan langkah biasanya.

"Arthur... kau itu benar-benar suami yang tak bertanggung jawab, setidaknya bersikap baiklah pada ku, heii"

"Aduuh..."

Langkah Blue terhenti saat ia menabrak punggung lebar dengan jas abu gelap itu, sibuk dengan gerutuan nya hingga Blue tak sadar jika pria di depannya sudah berhenti berjalan. Akhirnya ia harus mengikhlaskan hidung mancungnya itu terasa berdenyut.

"Hei, kenapa berhenti?"

Seharusnya pria ini memberi aba-aba dulu jika ingin berhenti. Tidak seenaknya begini.

Tak mendapat jawaban, Blue berjalan ke samping Arthur dan,
Blue merutuki mulutnya yang dari tadi mengomel tak henti dan menyesal sudah berlaku tak sopan.

Pasalnya perkelahian mereka sudah di tonton oleh beberapa orang yang dari penampilan branded itu sudah pasti anggota keluarga Barayev.

Blue merasa ngeri melihat wajah syok mereka. Sepertinya mereka kaget dengan keberanian mulut Blue.

Bersembunyi pun tak bisa, Blue refleks saja merapat pada tubuh Arthur seolah mencari perlindungan. Tamat riwayatnya, pasti ia akan di ceramahi sekarang.

Alasan Ku MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang