Blue duduk dengan tenang di dalam kamar Arthur dengan laptop menyala di meja. Ia harus mengerjakan beberapa pekerjaan, karena absen hari ini. Ia harus melakukannya dengan baik, agar mendapat apresiasi dari Ayahnya. Dan juga dia harus mengetahui seluk beluk Darold Group jika tidak ingin perusahaan itu jatuh ke tangan Hazel tentunya.
Meregangkan leher karena lelah, hp nya bergetar menandakan panggilan masuk, melihat nama itu Blue sedikit menaikkan alisnya, itu dari Bryan.
"Halo?" sapa Blue dengan nada cuek, karena perhatian nya masih tertuju pada laptop.
"Gue punya kabar buruk"
Suara Bryan sama sekali tak terdengar sedang dalam keadaan buruk. Suara itu malah terdengar bahagia.
"Kabar buruk apa? Apa lo buat masalah lagi?" tanya Blue agak sedikit heran, pasalnya aktor Eulalia satu ini memang hobi terlibat dengan artis lain di hotel yang akhirnya tertangkap paparazzi.
Suara tawa menyambut di seberang, "Nggak, bukan gue. Ini tentang adik Lo yang bodoh itu"
"Hazel? Ada apa dengan nya?" tanya Blue yang akhirnya benar-benar menghentikan kegiatannya sejenak dari laptop di depannya.
Kabar tentang Hazel jauh lebih menarik saat ini, hal apa lagi yang dilakukan olehnya. Blue benar-benar menunggu.
"Hmm lo terdengar sangat penasaran, sangat berbeda dari nada halo ketika menjawab panggilan tadi" cibir Bryan.
"Cepat ngomong, lagi pula tujuan lo nelpon gue buat ngabarin soal Hazel kan? jadi buruan bilang, gue sibuk" kilah Blue menutupi rasa penasarannya.
"Oke oke, dia barusan menelpon berkali-kali menanyakan soal investasi. Sepertinya dia udah mulai curiga"
"Hm, terus lo jawab apa?"
"Lo lupa gue aktor papan atas?tentu saja, gue bisa nipu dia dengan public speaking gue jempol ini" ucapnya bangga.
Blue hanya mendesah, tak menanggapi karena ia tau benar jika pria ini pandai dalam hal bicara. Apalagi merayu.
"Gue mau tanya Lo mau gue ngapain sekarang? Dia mau ngambil uang investasi nya katanya" tanya Bryan yang terdengar bersemangat berbuat hal jahat.
Blue terdiam memikirkan rencana nya. Jika ia ingin menangkap Hazel, dia butuh mengumpan wanita ini dengan ikan besar sehingga ia tak perlu memikirkan dua kali dan langsung setuju.
Tapi bagaimana cara menjebak Hazel agar terlilit hutang. Karena pasti saat ini ia sudah tak memiliki uang sama sekali karena sudah di investasikan secara besar.
"Hazel, apa yang dilakukannya akhir-akhir ini? apa dia punya usaha baru atau yang lain?" tanya Blue ingin mencari celah.
Bryan bergumam tapi belum menjawab, "Gue tanya ke dia pas nelpon tadi. Kayaknya dia bakal bantu pekerjaan tunangannya, mantan lo itu. Tapi gue nggak tau dalam bisnis apa"
Ah, Blue langsung tau jika itu berkaitan dengan Ian, pasti ada hubungannya dengan agensi yang begitu di cintai mantan tunangannya itu.
Ian banyak menghabiskan waktu dan juga uangnya untuk agensi hiburan itu. Itu cita-citanya ingin memiliki agensi sendiri. Walaupun keadaan agensi B&I Entertainment buruk sekarang tapi tak sulit untuk membangunnya kembali. Karena agensi itu pernah merajai industri hiburan.
"Ah oke, jika Hazel menelpon lagi. Katakan investasinya nggak bisa di cairkan saat ini, karena modalnya besar membutuhkan waktu. Bicarakan baik-baik jangan sampai ia curiga" jelas Blue pada Bryan
"Oh oke itu mudah"
"Kalau begitu gue tutup teleponnya"
"Eeeh bentar dong, karena gue banyak membantu, Lo harus bantu gue minta libur ke Eulalia. Gue lelah dengan pekerjaan yang banyak ini" keluh aktor kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Ku Menikah
RomanceBlue Darold, dihari kemenangan sebagai aktris terbaik tahun itu Blue harus menelan air mata saat melihat sang kekasih bercumbu mesra dengan sang adik. Hari kebahagiaan itu berubah jadi pintu pembuka segala rahasia di hidupnya Dimanfaatkan oleh sang...