46. Di Balik Layar

411 54 9
                                    

--------------------------Flashback.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, tapi madam Yu masih terjaga, dia kedatangan tamu tak diundang. Sambil melipat tangannya di dada, Madam Yu menyambut tamu tersebut.

"Mendatangiku tengah malam dengan wajah tertekuk seperti itu, apa cintamu baru saja ditolak Tuan Jung?"

Yunho langsung mendongak, lalu tertunduk lagi.
"Dari mana anda tahu.."

"Kau pikir aku tidak pernah muda? Ck. Dengan melihat semua tindakanmu, semua orang juga tahu kalau kau tergila-gila pada Jaejong, Jaejong saja yang menjadi buta karena tertutup rasa sakit di hatinya."

"....."

"Jadi untuk apa mendatangiku? Kalau sudah ditolak ya sudah, cari yang lain."

"Aku tidak mau.. Aku cuma mau dia.."

"Aaaah ya ampun, seperti anak balita saja, Jaejong bukan permen yang bisa dibeli, kalau dia tidak suka padamu ya sudah tidak bisa dipaksakan."

"Dia menyukaiku.. Tidak selalu.. Terkadang.. Sepertinya.. Aaargh! Aku tidak tahu Nyonya Yu! Makanya aku kemari untuk meminta bantuanmu!"

"Heiiiiii, sabar bocah tua, kenapa jadi marah-marah padaku. Bicara di ruang kerjaku, suaramu bisa menakuti tamuku yang menginap."

Yunho mengikuti Madam Yu dengan langkah yang lunglai, dia benar-banar merasa putus asa sejak penolakan Jaejong tadi sore. Dia terus memikirkannya hingga tidak bisa tidur, dia takut tidak bisa mendapatkan Jaejong..





"Kenapa kau sangat terobsesi padanya Tuan Jung? Apa kau yakin cintamu itu bukan untuk memuaskan dirimu sendiri atas rasa bersalah dan penyesalanmu padanya?"

"Aku memang merasa sangat bersalah dan menyesal, tapi aku juga menyukainya di luar itu semua.. Bahkan sebelum kejadian itu terjadi, aku sudah sangat menyukainya.."

"Benarkah?"

Madam Yu mulai tertarik. Yunho kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan Jaejong saat di kampus dulu, bagaimana dia sangat menyukainya, hingga semua kesalahpahaman yang akhirnya terjadi. Madam Yu hanya bisa tersenyum miris mendengarnya. Kisah yang indah jika tidak diakhiri dengan kebodohan..

"Tidak ada harapan, aku tidak bisa membantumu."

Yunho menatap Madam Yu dengan wajah memelas, perkataan itu semakin mendorongnya ke dasar jurang penyesalan.

"Ck. Mengertilah jika Jaejong masih kesulitan menerima semua kenyataan itu Tuan Jung. Paling tidak kau sudah berusaha. Jika ingin berusaha lagi bersabarlah, beri Jaejong waktu untuk menenangkan diri, mungkin dia akan berubah pikiran."

Yunho mendapat sedikit semangat dan harapan.

"Mungkin juga tidak."

Pundaknya kembali lemas.. Yunho menutup wajahnya..

"Tapi aku sangat yakin dia menyukaiku.."

"Memangnya apa yang membuatmu sangat yakin? Jangan berhalusinasi."

"Waktu itu di acara kencan.. Saat aku memakai topeng, dia menciumku.."

"Apa???"

"Acara kencan yang kau tunjukkan padaku waktu itu.."

"Kau benar-benar datang ke sana??"

"Mn.."

"Bagaimana caranya kau bisa masuk?? Peserta acara itu harus melakukan reservasi dulu."

Grief IncisionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang