"Kita lanjutkan dulu saja tanya jawab nya, aku bisa makan setelah nya" ucap [Y/N] yakin, sambil menahan perut nya yang sudah sangat lapar
Agak tidak nyaman kalau harus makan sambil diperhatikan oleh tiga pasang mata yang mencurigaimu, kan?
"Baiklah, mari kita ulang dari awal.. Namaku Tsunade, gadis ini Sakura, salah satu orang yang menemukanmu di hutan tadi malam, lelaki bermasker di sampingmu Kakashi, kepala desa saat ini" ucap Tsunade memperkenalkan diri.
[Y/N] menatap Sakura, kemudian membungkuk berterimakasih "Terimakasih telah membawaku kemari, Sakura-san" ucap [Y/N] dengan senyum tulusnya yang dijawab Sakura dengan anggukan dan senyuman yang manis
"Dari mana asalmu, nona [Y/N]?" Kakashi kini mulai ikut andil dalam memberikan pertanyaan
"Tokyo.." jawab [Y/N] dengan ekspresi wajah yang datar
Saat mendengar kata 'Tokyo', semua orang mengerutkan alisnya, seakan 'Tokyo' adalah nama yang sangat asing.
Sakura kemudian memiringkan kepalanya ke samping, keningnya masih berkerut seraya berpikir keras akan suatu hal "Tokyo? Aku tak pernah mendengar nama negara itu sebelumnya" ucapnya.
Kini giliran [Y/N] yang membulatkan kedua matanya dan mengangkat kedua alisnya, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar saat ini. Mereka tidak tau Tokyo?
'kalau begitu dimana aku saat ini? Apa aku hanya sedang bermimpi panjang?' batin [Y/N] penuh kebingungan.
"Hmm.. kalau ini bukan Tokyo, lalu dimana aku saat ini?" Tanya [Y/N], ia berusaha mati matian untuk tetap bersikap tenang saat ini
Kakashi menjawab pertanyaan [Y/N] "Saat ini anda berada di Desa Konoha, negara Api" ucapnya.
[Y/N] tersenyum canggung setelah mendengar jawaban yang Kakashi berikan "Sekarang.. Aku yang tak pernah mendengar nama Desa Konoha ataupun Negara Api sebelumnya, hehe" ucapnya
Tsunade tampak masih berpikir dengan keras. Kemudian matanya menatap tajam penuh keyakinan, seolah telah menemukan sebuah solusi.
"Nona, karena anda sepertinya sangat kebingungan juga, apa boleh kami yang membantu anda untuk melihat kedalam ingatan anda?" Ucapnya.
[Y/N] merasa tak henti henti nya kagum, bingung, dan merasa aneh dengan tempat nya berada saat ini "Kalian bisa melakukan hal seperti itu?" tanya [Y/N].
Kakashi mengangguk mengiyakan "Ada beberapa orang di desa ini yang bisa melakukannya, kalau anda tak keberatan" ucapnya
[Y/N] tampak berpikir untuk beberapa saat, menimbang nimbang hal apa yang bisa membantunya saat ini
Sepertinya pembacaan memori memang menjadi satu satu nya jalan keluar yang ia miliki, lagipula ia memang tak punya maksud jahat pada siapapun di tempat ini.
"Baiklah, kalau hal itu bisa memberikan titik terang, sepertinya tak masalah" ucap [Y/N] yakin sekaligus tak sabar bagaimana proses pembacaan memori ini akan berlangsung
Mendengar jawaban [Y/N], Kakashi menggerakkan tangannya, seolah memberikan aba - aba. Tiba tiba, seorang lelaki bertopeng dengan rompi abu abu muncul di sebelahnya begitu saja, yang lagi lagi membuat [Y/N] terkejut dan terkagum. Rasanya seperti sedang menonton pertunjukkan sulap.
"Tolong panggilkan Yamanaka Ino kemari, beritahukan situasi ini padanya" ucap Kakashi pada lelaki pertopeng itu.
"Dimengerti" ucap lelaki bertopeng itu
Sedetik kemudian, lelaki itu kembali menghilang dalam sekejap mata, membuat [Y/N] kembali membulatkan kedua matanya, ia bahkan tak dapat menahan kedua telapak tangannya untuk menepuk tangan "keren" ucapnya
Kakashi tersenyum melihat tingkah [Y/N]. Ia belum pernah melihat seseorang begitu terpana hanya karena melihat seorang ninja
Beberapa menit kemudian, seorang gadis berambut kuning panjang memasuki ruangan.
"Sensei, Tsunade-sama..." ucapnya, memberi salam pada kedua orang dihadapannya.
"Ino, kami mengandalkanmu, tolong yaa" ucap Kakashi sambil menepuk pundak Ino.
Ini melangkah maju mendekatkan dirinya pada [Y/N] dengan senyum manisnya, agar [Y/N] merasa tetap nyaman. "Baiklah, perkenalkan, namaku Yamanaka Ino. Aku akan memasuki ingatanmu, tolong rileks sebisa mungkin, karena ini akan terasa tidak nyaman" tutur Ino menjelaskan.
[Y/N] menelan ludahnya, saat ini, ia akan terlibat dengan hal - hal yang ada di luar logikanya selama ini. Sedikit cemas, banyak bingungnya
"Baik, ayo kita mulai" ucap [Y/N] masih mencoba untuk tetap terlihat tenang.
Ino kemudian meletakkan telapak tangannya di atas kepala [Y/N], dan mulai berkonsentrasi.
Rasanya bagaikan membuka halaman buku dengan sangat cepat, setiap halaman adalah ingatan, dan ingatan ingatan muncul bergantian dengan cepat, disertai dengan emosi yang menyertai ingatan ingatan itu. Ino benar, rasanya sangat tidak nyaman.
Setelah dirasa memiliki cukup informasi, Ino kemudian menarik telapak tangannya lembut, kemudian menghembuskan nafas yang panjang.
"Aku selesai, kurang lebih aku bisa mengambil beberapa kesimpulan. Satu, nona ini bukan shinobi dari negara manapun. Dua, nona ini tidak memiliki aliran chakra seperti kita pada umumnya. Tiga..." Ino mengambil jeda beberapa detik sebelum melanjutkan ".. sepertinya nona ini tidak berasal dari dunia kita. Dunia nya tampak sangat berbeda. Mengenai perpindahan nya ke dunia ini, tak ada yang dapat menjelaskan hal itu dalam ingatannya, nona ini juga benar benar kebingungan" ucap Ino, mengakhiri penjelasannya.
"Apa kau yakin, tak ada ingatan yang sengaja di sembunyikan, di kunci, ataupun di ubah?" tanya Tsunade
[Y/N] menatap malas pada Tsunade, lelah karena terus menerus dicurigai oleh nya, padahal dirinyapun sama sama tak memliki petunjuk apapun tentang apa yang sedang terjadi saat ini
Ino menggelengkan kepala nya "Tidak, semua ingatannya benar benar terbuka. Aku yakin" jawab Ino yang yakin dengan kemampuannya.
Kakashi sedikit terkekeh tiba tiba "Setelah berperang melawan dewa di perang dunia sebelumnya, sepertinya kejadian ini tak membuatku lebih terkejut lagi.." ucapnya
[Y/N] lagi lagi dibuat bingung "Mereka apa? Berperang dengan dewa?" Ucapnya dalam hati
Tsunade tampak menghela nafas panjang sambil melirik ke arah Kakashi "Bagaimana kau akan menangani situasi ini, Kakashi?" ucapnya
Krrrbkk, itu suara perut lapar yang cukup keras dan memalukan
Semua orang di ruangan langsung menatap pada [Y/N] yang diyakini sebagai sumber suara, membuat semburat merah tipis muncul di kedua pipinya
[Y/N] sedikit menundukkan pandangannya karena malu, kemudian kembali tersenyum canggung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak terasa gatal.
"Hmmm apa sekarang aku boleh makan sendirian? Sepertinya berpindah dunia lala lili ini membuat perutku agak keroncongan" ucapnya canggung
"Ah! Maafkan kami, kami akan pergi. Silahkan makan dengan tenang, kalau ada sesuatu yang di butuhkan, jangan ragu untuk memencet bel. Perawat akan segera datang" ucap Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasy[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...