Ext. Chapter IV

2.3K 198 39
                                    

"Aku akan menemanimu" ucap Kakashi saat melangkah masuk kedalam apartemen [Y/N]

[Y/N] tak banyak bicara, kakinya langsung membawanya menuju ranjang tidurnya, ia lalu meringkuk di salah satu sisinya

"Kakashi.." ucap [Y/N] dari tempatnya meringkuk

Seolah mengerti maksud [Y/N], Kakashi lalu bergabung berbaring bersama [Y/N] sambil memeluk pinggangnya dengan erat "Aku akan tinggal disini. Atau kau yang ikut tinggal di apartemenku?"

"Kau takut aku mencoba menggugurkan bayi kita lagi kalau aku tinggal sendirian?" tanya [Y/N]

"Bukan.. Akan kupastikan kau makan dan minum obat dengan baik. Aku juga tak mau kau kelelahan. Nanti tak perlu lagi datang ke restoran, aku yang akan menjemputmu begitu jam pulang kerja. Penutupan restoran akan kuserahkan pada karyawan lain. Dan kuharap kau tidak mengambil banyak pekerjaan lembur.."

"Aku.. masih boleh bekerja disana?"

"Kau bilang tak ada lagi yang menawarkan gaji bulanan yang lebih tinggi kan? Aku bisa percaya kalau kau bisa mengatur kesibukanmu disana dengan baik kan?"

[Y/N] mengangguk "Iya, aku akan berusaha mengurangi pekerjaanku"

"Pintar. Kau tak perlu khawatir, kau hanya perlu fokus menjaga kesehatanmu dan bayi kita. Masalah keuangan, serahkan padaku.."

"Maaf aku selalu merepotkanmu.."

"Merepotkan apanya? kita membuat bayinya bersama. Aku hanya memenuhi bagianku.."

"Masalah hutangku.. Biar aku yang tetap melunasinya" ucap [Y/N]

Kakashi lalu mencubit pipi [Y/N] dengan agak gemas "Cerewet. Iya aku mengerti" ucapnya

"Hehe" [Y/N] terkekeh singkat yang membuat Kakashi tersenyum manis

"Aku mengerti.. Kau sudah lama bertarung sendirian dengan dunia ini.. kau selalu berdiri sendirian tanpa pernah bergantung pada siapapun. Tapi [Y/N], sekarang aku ada bersamamu.. Kuharap kau bisa sedikit bersandar padaku.. bersandar dan percayalah padaku.. semuanya akan baik baik saja"

[Y/N] membalikkan tubuhnya hingga kini maniknya bertemu dengan sepasang manik milik Kakashi, menatapnya dengan tatapan berkaca kaca yang penuh pengharapan "Aku.. benar benar beruntung ya.." ucapnya

•°•🍪•°•


"[Y/N], lihat apa yang kubawa" ucap Kakashi menyerahkan selembar amplop kertas berkas pada [Y/N] saat ia memasuki mobil milik kekasihnya itu

"Ini?? Formulir pencatatan pernikahan.." ucap [Y/N] membaca judul yang tertera pada kertas yang ia pegang

"Iya.. Kita catat pernikahan kita dulu.. resepsinya nanti saja kalau bayi kita sudah lahir. Bagaimana?"

"Hn.. Boleh.." jawab [Y/N] tersenyum manis "Berkas yang lain mana?" tanya nya lagi

"Aku tak mau kau kelelahan. Nanti saja"

"Kakashi.. Berikan padaku. Sekarang" jawab [Y/N] tenang sambil mengulurkan tangannya

"Yah, aku memang tak bisa menghentikanmu kan?" ucap Kakashi sambil memberikan beberapa lembar berkas pendaftaran perjodohan di restorannya

[Y/N] tersenyum senang sambil membaca halamam demi halaman kertas ditangannya sampai keduanya tiba di apartemen [Y/N]

"Kau.. mandi, aku akan menyiapkan makan malam" ucap Kakashi dengan belanjaan di kanan kiri lengannya. Ia kemudian menyimpan belanjaan yang dibawanya menuju meja dapur

"Memangnya boleh ya aku sesantai ini? Dan kau sesibuk itu?" tanya [Y/N]

"Kumohon jangan banyak merajuk, nyonya.." ucap Kakashi sambil melingkarkan kedua lengannya di pinggang [Y/N] "Atau kau mau kubuat 'sibuk' sebelum waktu makan malam..?" ucapnya berbisik halus pada telinga [Y/N] lalu mengecup lembut leher [Y/N]

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang