32. Pelajaran Taijutsu

3.4K 443 8
                                    

"Aku punya keinginan lain" ucap [Y/N] setelah merah di wajah nya mereda.

"Apa? Aku akan mencoba mengabulkannya untukmu.."

"Libur nanti, ajari aku taijutsu, Kakashi!" Ucap [Y/N] penuh tekad. Ia mendapat asupan motivasi yang meluap setelah melihat bocah bocah yang lihai dalam taijutsu

Kening Kakashi kemudian bertaut "Apa harus sampai seperti itu?" ucapnya

[Y/N] mengangguk penuh tekad "Dasar dasarnya saja, aku ingin dapat melindungi diriku sendiri" ucapnya dengan wajahnya yang memelas. Kelemahan terbesar Kakashi.

Kakashi mengangkat tangannya, mengelus pipi [Y/N] dengan lembut. "Apa aku tak cukup membuatmu merasa aman, [Y/N]? Aku bahkan menugaskan anbu untuk menjagamu" ucapnya

Namun [Y/N] telah bertekad, dan kini hanya takdir yang bisa memutus tekadnya "Aku.. ingin saja. Setidaknya aku tidak lagi lebih lemah dari bocah berusia sembilan tahun" ucap [Y/N]

"Apa yang kau lihat selama aku tertidur?" Ucap Kakashi, ia kemudian bergumam seraya memikirkan setuatu "Hmmm baiklah, latihan bisa saja membuatmu lebih sehat dan bugar. Kita anggap ini untuk melatih stamina mu" ucapnya

[Y/N] kemudian bersorak riang setelah mendapat persetujuan dari Kakashi

***


Hari yang dinanti nantikan [Y/N] akhirnya tiba, hari dimana ia akan belajar teknik dasar taijutsu. Sejujurnya, ia memang memiliki minat pada bela diri sejak lama, namun tak punya cukuo waktu dan uang untuk mempelajarinya.

Kini, ia akan menggunakan waktu yang ia punya sebaik mungkin untuk mewujudkan hal hal yang diinginkannya satu per satu.

Kini, ia akan menggunakan waktu yang ia punya sebaik mungkin untuk mewujudkan hal hal yang diinginkannya satu per satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga puluh menit awal di mulai dengan gerakan pemanasan dan lari keliling lapangan pelatihan untuk melatih staminanya. Setelahnya, Kakashi mulai memperlihatkan gerakan gerakan dasar yang sekiranya mudah untuk [Y/N] tiru.

Guy yang tak sengaja lewat kemudian ikut menonton di atas kursi rodanya, terkadang ia ikut memberikan masukan untuk pembelajaran [Y/N] saat itu.

[Y/N] tak nampak lelah, ia terus nampak antusias dan bersemangat sejak dimulainya latihan.
"Jangan kepalkan tinju-mu seperti itu, pukulannya akan lemah. Letakkan jempol di luar jari mu yang lain, jangan sebaliknya" Ucap Kakashi menjelaskan.

"Baik, sensei!" jawab [Y/N] bersemangat.

Selama sesi latihan berlangsung, ia terus menerus memanggil Kakashi dengan kata '-sensei', membuat wajah Kakashi memerah karena sedikit malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama sesi latihan berlangsung, ia terus menerus memanggil Kakashi dengan kata '-sensei', membuat wajah Kakashi memerah karena sedikit malu

Padahal selama ini banyak anak yang juga memanggil nya 'sensei'. Namun tak pernah sekalipun ia merasa malu malu karena itu.

"Nah.. coba pukul aku seperti itu, [Y/N]" ucap Kakashi, setelah mendemonstrasikan satu gerakan yang dianggapnya mudah.

"Oke" jawab [Y/N] penuh antusias

[Y/N] mulai mengambil beberapa langkah dengan berlari, namun kepalan tangannya tak pernah sampai pada Kakashi.

Tubuh nya tiba tiba limbung kedepan, matanya tertutup begitu saja. Dengan sigap, Kakashi segera menangkap tubuh [Y/N] sebelum sempat membentur tanah.

Tanpa memikirkan apapun, Kakashi segera membawa [Y/N] ke rumah sakit desa, meninggalkan Guy yang tampak khawatir. Karena Guy tau, ini kedua kalinya [Y/N] tiba tiba tak sadarkan diri.

Setelah tiga puluh menit tak sadarkan diri, [Y/N] mulai mendapatkan kesadarannya secara perlahan, Kakashi nampak khawatir di samping kasur pasiennya

Melihat [Y/N] membuka matanya, Kakashi segera berdiri dari duduk nya dan menghampiri [Y/N].

Melihat [Y/N] membuka matanya, Kakashi segera berdiri dari duduk nya dan menghampiri [Y/N]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"[Y/N], bagaimana perasaanmu saat ini? Pusing? Mual? Lemas?" tanya nya bertubi tubi.

"Aku merasa.. baik baik saja" ucap [Y/N] sambil mengangkat jempol tangannya.

"Tidak mungkin baik baik saja, pasti ada sesuatu yang salah dengan kesehatanmu" ucap Kakashi bersikukuh.

"Tapi aku tak merasa sakit, Kakashi" jawab [Y/N] tak mau kalah. Ia memang tak merasakan apapun, tubuh nya terasa sehat seperti biasanya.

Shizune dan Sakura kemudian memasuki ruangan, membawa beberapa wadah kosong untuk kemudian diisi dengan sampel darah dan urin [Y/N]. Kakashi yang meminta pada pihak rumah sakit untuk dilakukannya pemeriksaan kesehatan pada tubuh [Y/N]. [Y/N] tak menolak, ia sama penasarannya dengan Kakashi. Apa ada yang salah dengan kesehatannya?

Tes kesehatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit selesai hanya dalam waktu beberapa jam. Dalam hasilnya, tak ditemukan keanehan apapun pada kesehatan [Y/N], yang membuat [Y/N] dan Kakashi tampak lega.

Shizune dan Sakura akhirnya menyimpulkan kalau [Y/N] hanya kelelahan. Dan meminta [Y/N] beristirahat di rumah sakit sampai esok hari.

"Dengar kan? Kau kelelahan. Tak ada lagi latihan taijutsu untukmu. Oke?" ucap Kakashi, wajahnya masih penuh dengan kekhawatiran.

[Y/N] tak dapat memprotes apapun, mungkin tanpa ia sadari, ia memang kelelahan.

Mungkin tubuhnya hanya tak mengirim sinyal lelah itu pada otaknya. Walaupun terasa janggal, namun ini satu satunya hal masuk akal yang bisa [Y/N] percayai.

"Menyebalkan" gumam [Y/N], tak cukup pelan untuk tak terdengar oleh Kakashi yang ada di sampingnya.

"Maaf, [Y/N].. aku akan melindungimu lebih baik lagi, sampai kau tak merasa perlu mempelajari taijutsu. Ya?" Ucap kakashi sambil menggenggam tangan [Y/N]

[Y/N] tak menjawab apapun, padahal ia tau betul, Kakashi saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya merasa aman. Ia memang tak perlu belajar taijutsu. Itu hanya hal acak yang ada dalam daftar keinginan pribadinya. Namun ia benar benar merasa kesal dan kecewa saat ini.

Kakashi sebagai orang yang melarang nya belajar taijutsu menjadi target kekesalannya saat ini, padahal [Y/N] paham betul ini bukan salah Kakashi, [Y/N] hanya tak mengerti dan kebingungan, marah pada tubuhnya sendiri yang tiba tiba bertingkah.

Ini kehidupan yang telah lama ia inginkan, hidup di desa yang makmur dan indah, kekasih tampan yang baik, pekerjaan yang sesuai dengan minatnya

Apa ada yang harus ia bayar atas semua kebahagiaan yang ia terima disini?.

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang