Kakashi tiba di depan pintu apartemen [Y/N] masih dengan [Y/N] yang tertidur pulas di punggung nya.
"[Y/N]-san.. dimana kunci mu?" tanya Kakashi.
Tidak mendapat jawaban dari si pemilik rumah, Kakashi kemudian menepuk nepuk halus tangan [Y/N] yang saat ini melingkar di lehernya.
"[Y/N]-san, aku butuh kunci rumahmu" ucap Kakashi lagi
[Y/N] kemudian merogoh tas selempangnya, dan menyerahkan kunci pintu rumahnya pada Kakashi
Pintu pun terbuka. Kakashi kemudian mengantar [Y/N] ke dalam kamarnya, dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Saat hendak pergi, Kakashi mendengar [Y/N] memanggilnya.
"Hokage-sama, tunggu dulu" ucapnya, [Y/N] kemudian duduk di tepian kasurnya."Kau bangun?" tanya Kakashi
[Y/N] hanya menepuk nepuk tempat di sebelahnya, mengisyaratkan Kakashi untuk ikut duduk di sampingnya.
Kakashi menurut, ia pun duduk di samping [Y/N]. Kakashi berfirasat bahwa [Y/N] akan melakukan hal bodoh. Dan ia tak sabar menyaksikan hal bodoh apa yang akan dilakukan [Y/N] saat mabuk. Ya, ia merindukan hiburan kecilnya, menjahili [Y/N].
[Y/N] kemudian mulai menarik resleting rompi jonin Kakashi dengan cepat. Membuat Kakashi agak sedikit terkejut.
"[Y/N]-san, kebiasaan mabukmu ternyata sangat buruk ya" ucap nya."Shuuut, tunggu sebentar" ucap [Y/N] yang meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Kakashi sambil melanjutkan kegiatannya
"Hah, bagaimana bisa masker ini ternyata terkoneksi dengan kaos yang kau gunakan?" ucap [Y/N] sedikit kesal
Kakashi kemudian dengan cepat menggenggam pergelangan tangan [Y/N], untuk menghentikan gerakan tangannya.
"Kau mabuk, aku pulang dulu" ucapnya sambil melangkah pergi.
"Kubilang, tunggu dulu.." ucap [Y/N], sambil menarik lengan Kakashi dengan seluruh kekuatan tubuh nya hingga Kakashi jatuh dan ikut terbaring di atas kasurnya.
"[Y/N], kau akan menyesal..." ucap Kakashi sambil berusaha untuk bangun.
"Diam sebentar! Kenapasih?!" ucap [Y/N] mendorong kembali Kakashi
Takut Kakashi mencoba pergi lagi, [Y/N] pun duduk menindih tubuh Kakashi.
"Sepertinya beginipun tak masalah" gumam [Y/N].
"[Y/N], kau tidak menginginkan ini. Kau hanya mabuk" ucap Kakashi, dengan wajah nya yang sudah sangat merah
"Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu" jawab [Y/N] sambil mencari sesuatu di dalam tas selempang nya.
"Kujamin, kau akan menyesali ini saat sadar besok pagi" ucap Kakashi
"Tidak tuh" jawab [Y/N]
"[Y/N]... Ini gila, kau gila, dan kalau kau terus seperti ini, aku juga bisa jadi gila. Dan kalau kita berdua sama gilanya. Kujamin kau akan menyesal" ucap Kakashi lagi
[Y/N] tampak tak peduli. Ia kemudian megeluarkan sebuah botol kecil dari dalam tas nya, mengeluarkan cairan dalam botol ke telapak tangan nya dan mulai mengusapkan telapak tangannya ke leher hingga belakang telinga Kakashi.
"Hah? ini.. lavender?" ucap Kakashi, menyadari wangi yang kini ia cium
"Nah, selesai! Minyak lavender dapat meningkatkan kualitas tidur. Ini untukmu" ucap [Y/N] dengan senyum manis di wajahnya.
[Y/N] pun menggulingkan dirinya, berbaring ke samping Kakashi.
"Sekarang kau bisa tidur dengan nyenyak, Hokage-sama.. semoga.. mimpi burukmu.. hilang" ucap [Y/N] yang kemudian melanjutkan tidur pulasnya. Meninggalkan Kakashi yang masih termenung kebingunganBeberapa menit kemudian Kakashi bangkit, merapihkan rambut yang menutupi wajah [Y/N], memasukkan botol kecil minyak lavender pemberian [Y/N] ke dalam sakunya, merapihkan kembali rompi jonin nya, dan meletakkan selimbut di atas tubuh [Y/N].
"Tadi itu sangat berbahaya, [Y/N].. Semoga kau juga bermimpi indah" ucapnya,
**** Author's note ****
Lavender oil dapat meningkatkan kualitas tidur dan membuat tidur lebih nyenyak.
Biasanya, lavender oil di gunakan dengan meneteskan beberapa tetes oil ke dalam alat diffuser.
Kalau tidak ada diffuser, oil bisa di usapkan di sekitar leher dan belakang telinga.
Karena itu, [Y/N] kesal karena ternyata masker yang Kakashi pakai itu terkoneksi dengan kaosnya. Lavender oil nya jadi gabisa kena langsung kulit lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasy[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...