"[Y/N], Aku pulang..." Ucap Kakashi saat pintu apartemen [Y/N] terbuka, wajahnya ceria, kedua tangannya terbuka, mengundang [Y/N] kedalam pelukannya
"Selamat datang, Kakashi!" ucap [Y/N] sambil sedikit meloncat kedalam pelukan kekasihnya itu.
Kakashi berputar saat [Y/N] sampai dalam dekapannya. Senang saat menyadari bahwa [Y/N] kini sudah tidak lagi canggung memanggil namanya.
"Kau telah bekerja keras untuk desa, terimakasih" ucap [Y/N]
"Terimakasih, [Y/N].. Ayo pergi kencan, cuaca nya bagus"
"Tidak lelah?" Tanya [Y/N]
Kakashi menggelengkan kepalanya "Tidak.." ucapnya
"Benar? Kencan di rumah seperti biasanya juga tidak masalah.." ucap [Y/N]
Kakashi mengangguk dengan semangat "Hn. Tidak lelah" ucapnya
"Baiklah, aku akan menyiapkan beberapa roti lapis, tunggu sebentar" ucap [Y/N] sambil bergegas ke dapurnya.
Saat [Y/N] selesai menyiapkan bekal untuk keduanya, [Y/N] terkejut melihat Kakashi yang keluar dari kamar mandinya hanya dengan handuk yang ia ikat di pinggang nya.
[Y/N] terdiam membeku menatap Kakashi untuk beberapa detik. Seperti terpikat, seperti terhipnotis. Sepertinya butuh beberapa detik agar akal sehat nya kembali
Saat akal sehatnya kembali berfungsi, ia memalingkan pandangannya kearah lain, kini wajahnya memerah dan terasa sangat panas.
"Kenapa keluar seperti itu!" Ucap [Y/N] mengomel
"Baju gantiku tertinggal di kamarmu" ucap Kakashi melangkah santai menuju kamar tidur
[Y/N] masih memalingkan wajahnya, salah tingkah, sebisa mungkin ia tak ingin melihat Kakashi seperti itu saat ini.
Entah berapa lama ia memalingkan wajahnya seperti itu, sampai suatu ketika [Y/N] merasa pinggang nya di peluk dari belakang.
"Kau tak suka melihatku, [Y/N]? Tadi sepertinya kau suka" Kakashi berbisik di telinganya.
[Y/N] hanya terdiam kaku, tak yakin dengan jawaban apa yang harus ia katakan. Yang jelas, sepertinya ia memang tertangkap basah tadi
"[Y/N].." Panggil Kakashi lagi
"Kakashi, pakai bajumu sana!" ucap [Y/N] sambil mendorong keras perut Kakashi dengan siku tangannya.
"Aww sakit sekali" ucap Kakashi, jelas sekali itu hanya kebohongan.
"Aku sudah pakai baju lengkap tau. Kau ini mengharapkan apa? Dasar nakal.." ucap Kakashi sambil menyentil pelan kening [Y/N]
[Y/N] meringis sambil mengusap ngusap keningnya "Cepat sekali pakai bajunya" ucap [Y/N] malu. Pipinya semakin merona merah saat ini.
***
Keduanya kini berjalan bersandingan di sepanjang jalanan desa menuju taman. Kakashi menenteng keranjang bekal di satu tangannya, tangan satunya yang lain bertaut sangat erat dengan jari jemari [Y/N].Tak jarang, Kakashi mendapat sapaan dari warga desa yang berpapasan dengannya. Kebanyakan dari mereka akan mengatakan hal yang sama
"Kalian sangat serasi..!"
"Selamat menikmati cuaca hari ini"
"Semoga anda berdua sehat selalu"
Ya, kalimat kalimat semacam itu.Keduanya kini duduk di bawah sebuah pohon, dengan alas piknik yang [Y/N] bawa. Kakashi benar, hari ini cuacanya bagus. Angin musim kemarau yang sejuk dan terasa sedikit manis dengan sinar matahari yang terasa hangat
Setelah menghabiskan bekal nya, Kakashi tertidur begitu saja di pangkuan [Y/N].
"Tidak lelah apanya, tidurnya cepat begini" ucap [Y/N] melihat Kakashi yang kini sedang tertidur dengan begitu lelap.
Selama Kakashi tertidur, [Y/N] memperhatikan orang orang di sekitar taman. Perhatian [Y/N] kemudian tertuju pada dua orang bocah berusia sekitar sembilan tahun sedang berlatih taijutsu disana. Mereka berdua cukup lihai.
"Culture shock nomor kesekian. Di dunia ini, sepertinya aku lebih lemah daripada anak kecil" ucap [Y/N] dalam hatinya.
"Hoooi! [Y/N]-nee! Senseei!" Ucap Naruto dari kejauhan sambil melabaikan tangannya.
Kening Kakashi mengerut mendengar teriakan Naruto, buru buru [Y/N] mengelus lembut kening Kakashi dengan jari jarinya. Ia tidak ingin Kakashi terbangun
[Y/N] kemudian mengisyaratkan pada Naruto untuk tidak terlalu berisik. Yang syukurnya dimengerti oleh Naruto
Naruto datang berdua bersama Hinata, sepertinya mereka berdua juga sedang menikmati kencan di sekitar taman ini.
Naruto kemudian berjongkok di samping Kakashi sambil menatap nya dengan tatapan yang lucu.
"Kakashi-sensei seperti bayi kalau sedang tidur seperti ini.." ucap Naruto sambil mencolek colek pipi Kakashi dengan jahil
"Naruto-kun.. jangan ganggu tidur sensei seperti itu.." Ucap Hinata sambil menarik lembut lengan Naruto.
[Y/N] mengangguk "Hn. Kakashi baru saja pulang dari Desa Suna. Ia kelelahan dan butuh beristirahat, Naruto" ucap [Y/N] menjelaskan
Naruto kemudian tersenyum canggung dan meminta maaf setelahnya. Keduanya kemudian berpamitan dan melanjutkan kencannya.
Tak lama, seorang nenek dan cucu nya berjalan melewati Kakashi dan [Y/N]. Keduanya menyapa [Y/N], dan mengatakan betapa senang nya mereka melihat Hokage nya memiliki pasangan yang baik dan tampak begitu serasi.
[Y/N] tersenyum dan berterimakasih pada keduanya
"Kalian nanti pasti memiliki anak anak yang pintar dan juga tampan dan cantik!" Ucap si nenek saat mengakhiri pembicaraannya.
[Y/N] nampak sedikit terkejut, lalu berterimakasih lagi kepada keduanya.
Setelah nenek itu pergi, Kakashi membuka matanya perlahan."Tidur lagi saja, pasti masih lelah kan?" ucap [Y/N]
"Tidak, aku jadi terpikirkan sesuatu sih" ucap Kakashi
"Apa?" tanya [Y/N]
"Anak anak yang pintar, tampan, dan juga cantik"
Kening [Y/N] bertaut "Hah?" Ucapnya tak mengerti. Apa perkataam nenek tadi masuk kedalam mimpinya?
"Ayo kita buat bayi! Anak anak yang pintar, tampan, dan juga cantik!" ucap nya santai.
Seketika wajah [Y/N] merona merah dan terlihat panik "Kau ini.. Bicara apa, sih?!" Jawab [Y/N] salah tingkah
[Y/N] kemudian menyentil dahi Kakashi. Tak cukup keras untuk menyakitinya. Kakashi hanya tertawa sambil mengaduh, mengusap usap dahinya yang sebenarnya hanya terasa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasy[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...