Kakashi membuka pintu apartemen [Y/N] dengan sedikit kesal. Saat membuka pintu, orang pertama yang terlihat adalah Naruto, kemudian Sakura, Guy, lalu Iruka.Keempatnya nampak bersorak ramai saat Kakashi membuka pintu.
"Sensei, aku membawa banyak makanan, minuman dan beberapa permainan" ucap Naruto dengan riang.
"[Y/N] tampak murung akhir akhir ini, kami ingin menghiburnya. Kami juga ingin memastikan kesehatannya saat ini" tambah Guy dengan wajah yang tak kalah riang.
Sakura dan Iruka nampak mengangguk angguk setuju di samping mereka berdua.
Tekad yang telah di kumpulkan Kakashi untuk mengusir siapapun tamu [Y/N] saat itu, kini sirna. Mungkin hal ini akan baik untuk [Y/N].
[Y/N] terlalu memikirkan banyak hal secara berlebihan, sepertinya berkumpul dan bersenang - senang bersama teman dapat membantunya mendapatkan kembali keceriaannya.
"Masuklah.." ucap Kakashi sambil tersenyum, mengizinkan semua orang untuk masuk. Namun ia sedikit mendelik pada Iruka saat Iruka menatapnya.
"Kenapa akhir akhir ini kau menatapku seperti itu sih?" Ucap Iruka sedikit tidak nyaman.
"Aku sedikit membencimu belakangan ini" jawab Kakashi sambil melangkah, meninggalkan Iruka yang tampak kebingungan di belakangnya.
"Kalian perhatian sekali.. aku jadi sangat terharu" ucap [Y/N] penuh dengan rasa senang. Perasaan hangat kini menyelimuti hatinya.
Keenamnya kemudian berbincang sambil bermain kartu yang Naruto bawa.
"Ngomong ngomong. [Y/N]-nee.." ucap Naruto tiba tiba membuka percakapan saat semua orang sedang sibuk dengan kartunya masing masing
"Ya?"
"Apa di rumahmu ini banyak nyamuk?" Tanya Naruto
"Nyamuk? Hmm entahlah" jawab [Y/N].
"Aku punya lotion nyamuk yang ampuh, mau kubawakan nanti?" ucap Naruto
"Kenapa tiba tiba membahas nyamuk sih, Naruto?" Tanya Iruka penasaran.
"Ada beberapa ruam gigitan nyamuk di leher [Y/N]-nee" jawab Naruto santai.
[Y/N] baru menyadari ruam yang sedang dibicarakan Naruto. Itu mungkin hasil ulah Kakashi beberapa saat yang lalu, bukan nyamuk. Wajah [Y/N] seketika berubah merah padam dan terasa sangat panas.
Mata semua orang kini tertuju pada leher [Y/N]. Seperti [Y/N], kini wajah semua orang memerah dan mereka semua nampak salah tingkah, Iruka nampak memijit keningnya sambil menundukkan pandangannya, Guy nampak berdehem beberapa kali padahal tenggorokannya sama sekali tidak gatal, Sakura nampak tertawa canggung sambil mengipas ngipaskan tangannya, mencoba menurunkan suhu wajahnya yang kini terasa panas.
Semua orang jadi nampak salah tingkah, kecuali Naruto dan Kakashi.
Kakashi kemudian melingkarkan satu lengannya di bahu [Y/N], melintang menutupi leher kekasihnya.
"Jangan khawatir, Naruto. Ini bukan gigitan nyamuk" ucap Kakashi sambil tersenyum santai.
"Naruto Bodoh" ucap Sakura sambil menahan keinginannya untuk memukul Naruto.
"Itu mungkin gigitan sesuatu yang lebih jahat dari nyamuk HAHAHAHA" ucap Guy sambil tertawa.
Iruka dan Sakura nampak tersenyum canggung di sampingnya. Kakashi nampak tak peduli dengan ocehan Guy.
[Y/N] menutupi wajahnya yang merah dengan kedua telapak tangannya.Kakashi yang melihatnya kemudian membawa [Y/N] untuk menyenderkan kepalanya dalam dekapannya yang hangat, memastikan [Y/N] tetap merasa nyaman.
Setelah nampak berpikir keras untuk beberapa saat, Naruto kemudian nampak menyadari sesuatu.
"Oh!" UcapnyaNaruto menemani Jiraiya saat Jiraiya menulis novelnya, mungkin saat ini Naruto mengingat satu atau dua hal dalam novel itu. Setelah nampak tercerahkan, Naruto kemudian meminta maaf pada [Y/N].
Tak lama setelah meminta maaf, ia pun terkekeh sambil menatap Kakashi dengan tatapan yang aneh.
"Naruto! Tidak sopan tau!" Ucap Sakura sambil menjitak kepala Naruto.
Setelah mendapat omelan dari Sakura, Naruto kembali meminta maaf pada [Y/N] dan Kakashi.
Sisa hari mereka habiskan dengan tertawa, mengunyah cemilan, dan bermain permainan kartu dengan menyenangkan
Senyum mulai kembali di wajah [Y/N].
Melihat hal itu, Kakashi nampak sedikit lega. Sepepertinya tidak mengusir mereka adalah pilihan yang tepat.[Y/N] membawa beberapa wadah cemilan yang kosong ke dapur, hendak mengisinya kembali dengan cemilan lain di dapurnya
Iruka yang melihatnya, mengikuti [Y/N] bermaksud untuk membantu dengan satu atau dua hal.
Saat Iruka akan membantu [Y/N] membawa beberapa toples, tangannya di tepuk oleh Kakashi yang tiba tiba muncul di hadapannya. Iruka sempat kaget karena Kakashi yang muncul tiba tiba
"Biar aku yang membantumu, [Y/N]" ucap Kakashi sambil tersenyum, kemudian menatap aneh pada Iruka di sampingnya sambil melangkah pergi.
"Apa apaan sih" Ucap Iruka setengah kesal dengan perilaku Kakashi padanya.
"Maaf ya, Iruka.." Ucap [Y/N] sambil membungkuk meminta maaf.
"Jangan bilang kalau dia... Hmm cemburu padaku?"
Iruka yang peka akhirnya sadar, tidak, Iruka sepertinya sejak lama telah menyadari hal itu. Ia hanya mencoba tidak berpikir seperti itu, menurutnya, Kakashi tidak cukup kekanak kanakan untuk emosi seperti itu. Ternyata ia salah, untuk urusan cinta, sepertinya Kakashi memang cukup kekanak kanakan.
"HAHAHAHHAHA" Iruka tertawa saat memikirkan itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasy[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...