26. KA - KA - SHI

4.2K 529 8
                                    


"[Y/N].. Mau kulanjutkan yang tadi?" ucap Kakashi, berbisik halus di telinga [Y/N] yang berdiri memunggunginya.

"Apanya?!" jawab [Y/N] panik,

Kakashi kemudian menunjuk ke satu bagian dapur "Bakar ikannya, kita masih punya beberapa ikan yang belum di bakar, tuh" ucapnya

"Kupikir apa.." gumam [Y/N] pelan, namun tak cukup pelan untuk tak terdengar oleh Kakashi.

"Memangnya kau memikirkan apa? Dasar nakal.." ucap Kakashi sambil mencubit hidung [Y/N] dan membuatnya kesal.

Sisa ikan yang tersisa dibakar dengan sempurna, [Y/N] mulai memikirkan apa yang tak bisa Kakashi lakukan? Apa kekurangannya?.

Dia kuat, dapat diandalkan, bijak, pintar, hatinya baik, orangnya rapih, dan pandai memasak pula.

Ah, ada satu, pikir [Y/N]. Dia terlalu banyak membaca cerita erotis karangan Master Jiraiya. Dan perilakunya tadi pasti adalah buah hasil dari novel Icha Icha series yang dibacanya kan?.

"Masakan anda sangat enak! Seharusnya anda membuka restoran saja, Hokage-sama!" ucap [Y/N] sambil lahap memakan makan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masakan anda sangat enak! Seharusnya anda membuka restoran saja, Hokage-sama!" ucap [Y/N] sambil lahap memakan makan malamnya.

"Terimakasih, akan kupertimbangkan setelah berhenti dari posisi Hokage. Tapi [Y/N]... Apa kau tidak keterlaluan?" Ucap Kakashi, kedua alisnya mengerut ke atas

"Keterlaluan? Apanya?" tanya [Y/N] kebingungan.

"Sampai kapan kau akan terus bicara formal dan memanggilku dengan embel embel Hokage-sama?"

Masalah itu rupanya.

"Hmmm akan kupikirkan lagi nanti, Hokage-sama" jawab [Y/N] jahil

Kakashi kemudian menggerutu "Ah.. Menyebalkan sekali..." Ucapnya

***

"Biar aku yang mencuci piring, anda kan sudah memasak dengan baik, Terimakasih untuk makananya.." ucap [Y/N] setelah mereka berdua menghabiskan makanannya.

Kakashi tetap mengekori [Y/N], dan membantunya mengeringkan piring piring yang baru saja di cuci.

"Sudah hampir larut malam, saatnya anda pulang.." ucap [Y/N]

"Apa aku.. tidak boleh menginap disini saja?" ucap Kakashi "kumohon..." tambahnya, dengan memasang ekspresi wajah yang menggemaskan, seperti anak anjing yang meminta untuk di adopsi. Gemas! Pikir [Y/N] dalam benaknya.

Begitu banyak sisi Kakashi yang baru saja di ketahui [Y/N] hanya dalam waktu beberapa jam.

Satu, Kakashi sangat.., seperti yang di harapkan dari fans nomor satu icha icha series.

Dua, Kakashi senang menempel terus menerus secara tidak wajar.

Tiga, Kakashi yang manja terlihat sangat imut!.

Tiga hal yang tak pernah [Y/N] temui sebelumnya. Sangat berbanding terbalik dengan sikapnya saat duduk di belakang meja Hokage.

"Hanya malam ini saja, kan?" tanya [Y/N] ragu ragu, apa keputusannya akan membawa masalah untuknya nanti?

"Ya! Besok libur, aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu" jawabnya dengan ceria, imut sekali.

"Hanya tidur kan? Janji?" tanya [Y/N] memastikan keamanan dirinya, bukannya apa apa, mereka kan baru saja mengakui perasaannya masing masing beberapa jam yang lalu. [Y/N] ingin mereka tak perlu terburu buru.

Kakashi mengangguk dengan yakin "Hn. Janji" jawabnya

"Bagaimana dengan sikat gigi dan baju ganti?" tanya [Y/N].

"Sudah kubawa dari kantor Hokage" jawab Kakashi dengan cepat.

[Y/N] memasang ekspresi kagum "Wah, anda sudah merencanakan ini semua rupanya" ucapnya

"Tadinya aku hanya berencana untuk mencegahmu bermimpi buruk" jawab Kakashi jahil.

[Y/N] kemudian memasuki kamarnya setelah menggosok gigi dan mengganti bajunya dengan setelan piyama yang nyaman.

Dilihatnya Kakashi sudah siap di posisi nya, dengan mengenakan kaos hitam ketat tanpa lengan yang biasa ia gunakan untuk tidur.

Kakashi kemudian menepuk nepuk tempat kosong di sampingnya, mengisyaratkan [Y/N] untuk ikut berbaring.

[Y/N] merasakan jantung nya berdebar tak karuan, kalau ia berbaring di samping Kakashi, apa Kakashi akan mendengar suara jantungnya saat ini?

[Y/N] kemudian berbaring memunggungi Kakashi tanpa mengatakan apapun, bingung kalimat apa yang harus ia ucapkan disaat seperti ini.

"Selamat tidur, Hokage-sama.." ucap [Y/N] dengan sedikit agak canggung. Hanya itu kalimat yang terpikirkan olehnya saat ini

[Y/N] kemudian merasakan tangan Kakashi memeluk erat pinggang nya, dan mendekatkan badannya ke punggung [Y/N]. Kini [Y/N] merasa seperti ada ratusan kupu kupu yang terbang tak beraturan dan menggelitk dalam perutnya

"[Y/N].. Soal Iruka.." ucap Kakashi, ada sedikit nada keraguan dalam kalimatnya.

"Ya?"

"Apa benar benar tak ada apapun di antara kalian?" tanya Kakashi

"Iruka dan aku hanya berteman baik, seperti Iruka berteman baik dengan anda" jawab [Y/N]

"Lalu kenapa tadi Iruka keluar rumahmu dengan wajah yang bahagia? Dan pipimu nampak merona saat Iruka pergi"

"Karena aku baru saja menceritakan pada Iruka, soal 'kita' di klinik kecil di wilayah Iwa" jawab [Y/N]

Seketika Kakashi tersenyum lega "Oh, begitu rupanya.." ucapnya

Kakashi lalu tiba tiba saja sedikit menggigit telinga [Y/N] tanpa aba aba apapun. [Y/N] yang terkejut refleks menutupi telinganya sambil membentak "Kakashi!" ucapnya

Kakashi terkekeh puas "Aah, ini rupanya yang harus kulakukan agar kau memanggil namaku dengan benar.." ucapnya.

Kakashi kemudian melanjutkan lagi kegiatan jahilnya, kali ini sasarannya adalah leher [Y/N].

"Anda kan berjanji kalau.." kalimat [Y/N] terpotong karena hal yang sedang Kakashi lakukan padanya membuat perasaannya jadi semakin aneh

"Kalau apa, [Y/N]? Lanjutkan kalimatmu"

"Kalau.. kita hanya akan tidur!" jawab [Y/N].

"Aku akan berhenti kalau kau memanggil namaku lagi. Ayo coba, Ka-Ka-Shi.." ucap Kakashi tak mau kalah.

"Kakashi.." ucap [Y/N] mengalah.

"Sekali lagi"

"Wah, anda sangat kekanak-kanakan rupanya" ucap [Y/N] kesal

"Aku tak peduli" jawab Kakashi sambil tersenyum puas.

[Y/N] kemudian tiba tiba membalikkan badannya ke arah Kakashi.
"Kakashi.." ucapnya lembut, kemudian membenamkan wajahnya di dada bidang Kakashi.

Kakashi sedikit termenung, lagi lagi [Y//N] membuatnya merasa kalau waktu sempat berhenti untuk sepersekian detik

Selama puluhan tahun hidupnya, Kakashi tak pernah merasakan jantung nya berdebar sebegini kencangnya hanya karena seorang wanita memanggil namanya.

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang