44. Pernikahan Naruto

3.3K 381 3
                                    


Di hari liburnya yang cerah, Kakashi berbaring nyaman, menyandarkan kepalanya diatas dekapan [Y/N] yang hangat. Entah sudah keberapa kalinya ia menghela nafas panjang, seakan gusar akan sesuatu. Membuat [Y/N] gatal untuk bertanya.

Sambil menyisir rambut silver Kakashi yang lembut dengan jari jarinya, [Y/N] akhirnya bertanya pada suaminya "Apa ada sesuatu yang terjadi?" Ucapnya

Sambil menyisir rambut silver Kakashi yang lembut dengan jari jarinya, [Y/N] akhirnya bertanya pada suaminya "Apa ada sesuatu yang terjadi?" Ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naruto dan Hinata berencana menikah beberapa bulan lagi, saat musim semi.." jawabnya.

"Itu bagus! Lalu kenapa kau terlihat kacau begini?"

"Semua orang pasti ingin menghadiri resepsi pernikahan mereka, ada beberapa tamu penting dari luar desa juga, sehingga keamanan desa perlu di perketat" ucap Kakashi menjelaskan

[Y/N] kemudian menebak arah pembicaraan Kakashi "Kau bingung siapa yang harus kau pilih untuk bertugas menjaga keamanan desa di hari pernikahan mereka? Kau pasti ingin mereka semua dapat hadir"

Mata Kakashi membulat, kedua alisnya terangkat, sedikit terkejut istrinya dapat menebak jalan pikirannya dengan sangat tepat. "Tepat!" jawab Kakashi antusias.

"Teman teman Naruto dan Hinata bahkan bersedia menjaga desa secara bergantian. Tapi.." Kini matanya yang semula bersemangat kembali menunjukkan perasaan risau.

Melihat wajah suaminya yang saat ini dipenuhi dilema, [Y/N] merasa perlu ikut campur agar wajah Kakashi kembali berseri.

"Tapi kau tak menyetujui itu karena kau ingin mereka semua menghadiri pesta dari awal sampai akhir kan?" Tebak [Y/N]

"Tepat. Kau memang paling mengerti" ucap Kakashi

[Y/N] menempatkan satu tangannya di bawah dagu, dengan satu lengan lain yang menopang nya, mencoba untuk berpikir "Naruto dan Konoha punya hubungan yang baik dengan keempat desa lainnya kan?" Ucapnya

"Iya"

"Bagaimana kalau.. kita meminta bantuan pada desa lain?" Ucap [Y/N] menyarankan.

"Meminta mereka mengirimkan beberapa ninja dari desa nya untuk membantu kita menjaga keamanan desa selama pesta berlangsung?" Ucap Kakashi antusias, mengerti arah pembicaraan [Y/N].

"Iya" ucap [Y/N] sambil mengangguk.

"[Y/N]! Kenapa tak terpikirkan olehku sebelumnya? Terimakasih, kau pintar!"
Kakashi kemudian bangkit dan mengecup bibir [Y/N] singkat

Wajahnya kembali berseri dan dipenuhi dengan keantusiasan. Namun itu tak berlangsung lama, kini matanya kembali dipenuhi dengan dilema.

Baru saja [Y/N] merasa berhasil mengembalikan wajah berseri suaminya, kini ia merasa perlu menghiburnya lagi.
"Kenapa lagi sih?" ucapnya, tak tahan melihat Kakashi yang terus menerus gusar.

"Itu artinya aku perlu setidaknya menememui kage kage yang lain untuk meminta bantuan. Rasanya tak sopan kalau disampaikan lewat surat. Aku akan pergi cukup lama.. Kau nanti.." ucap nya ragu ragu.

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang