Ext. Chapter III

1.3K 181 13
                                    

"Kakashi, aku tak datang ke tempatmu hari ini ya.. Maaf"

"Tak apa. Kau jadi bertemu dengan teman?"

"Hn.. Teman lama yang baru kujumpai lagi" ucap [Y/N] berbohong pada Kakashi

[Y/N] saat ini duduk di apartemennya, tangan kirinya menggenggam pil yang ia dapatkan dari seseorang yang ia kenal lewat blog pribadi di internet

Ia lalu mengambil segelas air, bersiap untuk menegak pil di lengan kirinya.

Satu menit, dua menit, sepuluh menit, tak juga ia memasukkan pil itu kedalam mulutnya.

[Y/N] malah meringkuk diatas sofa memeluk lutunya sendiri, pikiran dan tatapan matanya kosong, butiran butiran air mata terus berkumpul di sudut matanya

"Kenapa aku menyalahkanmu atas semua rencanaku yang gagal ya?" Ucap [Y/N] sambil mengelus ngelus perutnya yang masih nampak rata

"Keberadaanmupun bukan sepenuhnya keinginanmu. Kau ada karena aku dan Kakashi saling mencintai.." [Y/N] lalu menghapus air mata yang kini jatuh menuruni pipinya "Seharusnya aku bahagia saat mendengar keberadaanmu.. Seharusnya aku menangis saking senang nya.."

"Berbeda dengan Konoha, dunia ini tak terlalu baik.. Kalau kau lahir, kau mungkin akan tumbuh dengan segala keterbatasanku.." ucap [Y/N] lagi sambil terus meringkuk sampai kedua matanya terasa berat dan perlahan tertutup

°•°🥠°•°

Keesokan harinya di akhir pekan, [Y/N] bersiap untuk menemui Kakashi di restorannya. Ia memakai dress terusan sepanjang lututnya dengan corak ceria khas musim panas, seperti tak ada apapun yang terjadi sebelumnya

"Selamat datang, nona!" ucap salah seorang karyawan restoran yang mengenali [Y/N] sebagai kekasih pemilik restoran

"Selamat bekerja.." ucap [Y/N] memberi salam sambil tersenyum manis.

[Y/N] lalu menemui Kakashi yang menyambutnya dengan satu kecupan lembut di bibir. Saat itu, [Y/N] dapat merasakan banyak tatapan aneh yang tertuju padanya

"Sayang sekali ternyata sudah punya pasangan"

"Aku akan tetap menyelipkan nomor ponselku di kertas kritik dan saran. Siapa tau dia putus dengan pacarnya"

Namun [Y/N] memutuskan untuk tak ambil pusing masalah itu. Mau bagaimana lagi, pacarnya memang tampan dan banyak orang yang mengincarnya. Duh.. nasib

Setelah restoran tutup, [Y/N] lalu mengambil kotak kritik saran dan membaca semua kritik yang masuk

[Y/N] duduk dengan menyilangkan kakinya, matanya tajam menilik setiap kertas kritik yang ia ambil

"Ini semua bukan kritik, ini ajakan kencan" ucap [Y/N] saat melihat satu persatu nomor ponsel yang tertera diatas kertas yang seharusnya bertuliskan kritik dan saran

"Aku bersumpah tak pernah sekalipun terpikir olehku untuk menghubungi nomor nomor itu" ucap Kakashi yang duduk dihadapan [Y/N] dengan menundukan wajahnya

[Y/N] tertawa lucu saat melihat Kakashi yang ciut dihadapannya saat ini "Aku tau, kau tak mungkin seperti itu"

Tiba tiba sebuah ide cemerlang terbesit didalam kepalanya "Kakashi,, aku punya ide untuk restoranmu.."

"Bagaimana, [Y/N]?"

"Banyak yang datang mencari jodoh seperti ini, sekalian saja kita buat restoran ini jadi restoran yang menyediakan jasa mak comblang untuk pelanggannya. Bagaimana?"

Kakashi mengerutkan keningnya penuh keraguan "Hmm ntahlah, aku tak terlalu pandai dalam hal itu" ucap Kakashi

"Aku yang akan mengambil bagian itu setelah restoran ini tutup di malam hari! Jangan khawatir, kita coba saja dulu gaungkan rencana ini di media sosial. Nanti buat isian pendaftafan pria dan wanita secara terpisah. Aku yang akan memeriksanya, saat aku melihat adanya kecocokan diantara profil yang ada, aku akan membuat mereka bertemu di restoranmu lagi. Kita coba ya? Siapa tau dewa tua Yue Lao mau membantuku hehe" ucap [Y/N] bersemangat

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang