[Y/N] tenggelam terlalu dalam pada pikirannya, pada semua skenario yang ia buat dalam kepalanya, sampai ia tak menyadari seseorang sedang menekan password pintu apartemennya.[Y/N] merasakan pucuk kepalanya di elus lembut.
"Hei, kenapa duduk di lantai seperti ini?"
[Y/N] kemudian mengangkat wajahnya saat ia mendengar suara yang begitu familiar di telinganya "Kakashi? Wah, aku mulai berimajinasi lagi rupanya" ucap [Y/N], sambil menekan nomor telpon di layar smartphone nya.
"Halo? Ah.. aku ingin membuat janji" ucap [Y/N] pada suara yang ada di sebrang telponnya.
Kakashi menghela nafas panjang, ia mengambil smartphone [Y/N] dari genggaman tangannya dan menutup panggilan telepon yang sedang berlangsung.
"Kau bisa menggunakan smartphone?" tanya [Y/N] bingung. Kakashi hanya mengangguk pelan, menyerahkan kembali smartphone nya.
"Kemari" ucap Kakashi seraya menggendong [Y/N], lalu dengan lembut mendudukkannya di atas sofa "Kau duduk disini, aku akan memasak untuk sarapan kita" ucapnya, sambil berjalan menuju dapur.
[Y/N] merebahkan dirinya dengan nyaman di atas sofa, menatap lurus ke arah Kakashi yang sedang memasak "Saat aku bangun, kau tak ada dimana mana. Kupikir kau benar benar 'menghilang' atau lebih buruknya, kupikir aku mengajak seseorang yang mirip denganmu kesini lalu tidur dengannya. Kalau itu terjadi, aku.."
"Kau pernah bertemu seseorang yang mirip denganku?" tanya Kakashi, matanya fokus pada tofu yang sedang ia potong.
"Hn. Pernah satu kali.."
Kakashi seketika menghentikan kegiatan masaknya, matanya menatap tajam pada [Y/N] yang berbaring nyaman di atas sofa "Kau berpikir untuk membawanya kesini?" tanya nya dengan ekspresi wajah yang begitu dingin.
"Tidak. Tentu saja tidak" jawab [Y/N] gugup.
Ekspresi pada wajah Kakashi berubah kembali menjadi lebih lembut "Aku takkan menghilang, [Y/N]. Aku pergi membeli beberapa bahan masakan, kulkasmu kosong. Apa yang kau makan selama ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasía[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...