10. Kenapa Daritadi Anda Mengikutiku?

4K 544 0
                                    

Tanpa Kakashi sadari, melihat [Y/N] yang malu malu dan salah tingkah seperti tadi ternyata menjadi hiburan kecil baginya

"Kau terlihat tegang barusan, [Y/N]-san" ucapnya

Salah tingkah membuat semburat merah muda masih muncul dikedua pipinya "Ya tentu saja aku tegang.. hm.. kepalaku mungkin saja hampir retak karena terkena tendangan bola dari bocah bocah shinobi kan?" ucap [Y/N] mencari alasan dibalik sikapnya yang terlihat tegang saat ini

Kakashi hanya tersenyum dibalik maskernya saat melihat [Y/N] yang salah tingkah seperti ini. Alasan yang ia ucapkan secara asal asalan juga terdengar cukup lucu

Beberapa saat kemudian, cahaya senja yang semakin lama semakin jingga memantul di atas rambut [Y/N] yang hitam

Kakashi menatapnya untuk beberapa saat, 'kalau di lihat lihat, ternyata [Y/N] memang cantik, wajar saja dari tadi banyak yang menatapnya' pikir Kakashi dalam hati.

Kakashi menatapnya untuk beberapa saat, 'kalau di lihat lihat, ternyata [Y/N] memang cantik, wajar saja dari tadi banyak yang menatapnya' pikir Kakashi dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah hampir malam, sebaiknya aku segera pulang" ucap [Y/N] membuyarkan lamunan Kakashi. Ia kemudian bangkit dari tempatnya duduk.

Melihat [Y/N] yang berdiri, Kakashi ikut bangkit dari duduknya "Ya, benar. Ayo, aku akan mengantarmu pulang"

"Aah, anda tidak perlu sampai mengantar pulang, aku sudah hafal jalan pulang menuju rumah" ucap [Y/N] membuat tanda silang dengan kedua lengannya.

"Baiklah.." jawab Kakashi, berjalan di sampingnya.

Setelah beberapa menit berlalu, Kakashi masih terus berjalan di samping [Y/N]. Membuat [Y/N] sedikit heran

[Y/N] kemudian menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Kakashi yang saat ini sedang berjalan di sampingnya sambil membaca buku bersampul hijau miliknya

"Hokage-sama" Ucap [Y/N]

"Kakashi saja" jawab Kakashi, masih dengan matanya yang terfokus pada buku nya yang bersampul hijau.

[Y/N] sedikit mencondongkan badannya ke arah Kakashi, seolah ia mencurigai Kakashi "Kenapa daritadi anda mengikuti ku?" Tanya nya

Kakashi kemudian menutup bukunya, dan memasukannya kembali kedalam tasnya, ia menatap [Y/N] yang menatap curiga padanya "Aku tidak mengikutimu ko" jawab Kakashi singkat, sambil mengangkat kedua bahu nya

[Y/N] mengangkat satu alisnya "Tapi.. sedari tadi anda berjalan di sampingku tuh" ucap [Y/N]

"Ya. Itu benar" jawab Kakashi

"Aku tak perlu diawasi. Aku tak akan salah jalan, Hokage-sama. Aku bukan anak kecil" ucap [Y/N] bersikukuh

"Siapa bilang aku sedang mengantarmu pulang?" jawab Kakashi

".." [Y/N] mulai merasa kalau mungkin saja ia salah paham sedari tadi

"Aku mau pulang ke rumah ku.. [Y/N]-san. Rumah kita satu arah" jawab Kakashi menjelaskan, sambil menunjukkan arah jalan dengan jari telunjuknya.

Semburat merah kembali muncul di pipi [Y/N] karena malu.

Selama ini mereka memang tak pernah pergi atau pulang bersama. [Y/N] selalu datang lebih pagi dari Kakashi, dan Kakashi selalu pulang lebih lambat dari [Y/N]

Melihat [Y/N] malu, Kakashi lagi lagi tersenyum puas. Ternyata menjahili [Y/N] memang menjadi hiburan kecil untuknya.

"Harusnya.. anda jelaskan sejak awal!" ucap [Y/N] dengan gelagapan karena salah tingkah

[Y/N] kemudian berjalan dengan cepat di depan Kakashi

"Tunggu, [Y/N]-san.." ucap Kakashi sambil berlari kecil menyusul [Y/N]

Saat Kakashi kini telah berjalan sejajar lagi dengan [Y/N], keduanya kembali mengobrol dengan santai

"Apa di desa ini ada tempat untuk berlibur?" Tanya [Y/N]

"Ada pemandian air panas sih.." jawab Kakashi

"Kalau berlibur keluar desa apa diijinkan?" Tanya [Y/N] lagi

"Tentu. Kau hanya perlu mengantongi ijin dari kantor Hokage untuk melewati gerbang penjagaan"

"Oh.. seperti passport ya?" Gumam [Y/N]

"Apa?" tanya Kakashi yang tak mendengar gumaman [Y/N] dengan jelas

"Passport. Jadi di dunia tempatku berasal..." [Y/N] kemudian menceritakan sistem keluar masuk negara di dunia nya, Kakashi mendengarkan dengan serius, barang kali ada beberapa hal di dunia [Y/N] yang bisa ia diterapkan juga di desa ini

Saat mereka melewati kedai teh dan dango, tanpa sadar mereka melewati Guy dan Lee yang sedang makan di dalamnya.

Saat mereka melewati kedai teh dan dango, tanpa sadar mereka melewati Guy dan Lee yang sedang makan di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waaah, kita sampai tak terlihat di matanya. Sakura dan Naruto pasti akan senang sepulang nya dari misi" ucap Guy

"Guy-sensei.. kaka cantik itu pekerja baru di kantor Hokage kan? Yang waktu itu di kenalkan oleh Naruto dan Sakura?" Tanya Lee

"Betul, Lee.. Kakashi sepertinya sedang menjalani kehidupan penuh gairahnya" jawab Guy sambil menangis histeris.

"Guy-senseeeei, jangan menangisss! Ayo kita temukan satu wanita juga untuk andaaa!" Jawab Lee tak kalah histeris.

"Tidak, Lee.. aku menangis bahagia ko. Kebahagiaan rivalku, adalah kebahagiaanku juga" jawab Guy, sambil mengelap ingusnya kemudian mengacungkan jempolnya.

***

Karena mengobrol banyak hal, tak terasa kini [Y/N] telah sampai di kediamannya

"Sampai jumpa di kantor besok, Hokage-sama" ucap [Y/N] berdiri di depan apartemen nya sambil melambaikan tangannya ke arah Kakashi.

"Kakashi saja cukup.." ucap Kakashi

"Senang mengobrol dengan anda hari ini, lain kali kita mengobrol lagi di luar konteks pekerjaan ya, Hokage-sama" ucap [Y/N] tak mengindahkan permintaan Kakashi untuk tak memanggilnya dengan sebutan 'Hokage-sama'.

"Kakash... Ya.. terserahlah. Panggil aku semaumu saja" jawab Kakashi setengah kesal.

[Y/N] kemudian memasuki apartemen nya sambil tertawa kecil.

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang