"Hokage-sama..." Seorang anbu yang Kakashi tugaskan untuk mengawasi [Y/N] mendarat dengan ringan di jendela ruangan Hokage
Kakashi langsung mengerti artinya. Sesuatu yang buruk pasti terjadi lagi pada [Y/N]
"Aku mengerti" jawab Kakashi, segera berdiri dari kursinya.
"Shikamaru, maaf.." ucap Kakashi tidak enak pada Shikamaru.
"Aku mengerti, serahkan saja padaku. Lagipula ini tak terjadi setiap hari." jawab Shikamaru meyakinkan Kakashi untuk segera menemui [Y/N].
***
"Sensei.." Ucap Sakura dengan raut sedih saat Kakashi memasuki ruangan."Terakhir kali hampir dua jam kan, Sakura?"
Sakura mengangguk "Hn. Mungkin [Y/N]-nee akan sadar dalam empat atau enam jam saat ini"
"Baiklah.. Kau boleh pergi, aku akan berjaga disini. Terimakasih ya, Sakura" ucap Kakashi. Yang di balas dengan anggukan oleh Sakura.
Kakashi duduk di samping kasur rawat [Y/N], dan mulai berbicara padanya. Berharap [Y/N] akan mendengar suaranya.
"Kali ini kau akan kembali padaku kan, [Y/N]? Seperti biasanya.." ucapnya
Saat menunggu kesadaran [Y/N] kembali, kelelahan dan kurang tidur membuat mata Kakashi terasa berat dan akhirnya perlahan menutup.
***
"[Y/N]!" Ucap Kakashi saat terbangun dari tidurnya, entah apa yang dimimpikannya saat itu"Aku disini" Jawab [Y/N], rupanya kesadarannya telah kembali
Kakashi nampak begitu lega "Kau sudah bangun? Kenapa tidak membangunkanku?" Ucapnya
"Karena kau terlihat lelah.." jawab [Y/N]
"[Y/N].." panggil Kakashi
"Hn?"
"Ayo menikah. Pindah ke kediaman Hatake, tinggal bersamaku agar aku bisa menjagamu lebih baik lagi. Kau tak perlu mengerjakan pekerjaan rumah, kita bayar orang lain saja untuk itu. Kalau kau mau, kau juga tak perlu memasak, aku bisa memasak untukmu.. tidak, maksudku kau boleh memasak kalau kau mau, kau juga tidak perlu bekerja lagi, tapi kalau kau mau, kau boleh tetap bekerja" ucap Kakashi dengan cepat, tak memberikan kesempatan untuk [Y/N] menginterupsi kalimatnya.
[Y/N] nampak cukup kaget dengan lamaran tiba tiba yang ia dapatkan saat ini. Ia baru saja mengumpulkan kesadarannya lalu kembali dikejutkan dengan hal lain
"Kenapa kau selalu tiba tiba mengatakan hal aneh saat kesadaranku baru saja terkumpul? Terakhir kali kau tiba tiba memecatku dari kantor Hokage, kali ini tiba tiba mengajak menikah" jawan [Y/N] bingung
"Maaf ini lamaran yang tidak romantis, tapi.. aku serius" ucapnya lagi.
Lamaran biasanya diucapkan dengan wajah yang berseri kan? Berbeda dengan Kakashi, ia melamar dengan begitu putus asa
Namun tak bisa di pungkiri, walaupun terkesan tiba tiba, aneh, dan putus asa. Lamaran Kakashi berhasil membuat debaran jantung [Y/N] kian tak beraturan.
Lamaran Kakashi membuatnya senang dan bersemangat, namun ada beberapa hal mengganjal dalam hatinya yang membuatnya ragu ragu.
"Entahlah, Kakashi.. Bisa kita bicarakan lagi nanti?" Ini terlalu tiba tiba" Ucap [Y/N] dengan raut wajah yang menyesal.
Kakashi mengangguk mengerti, ini memang bukan saat yang tepat untuk melamar.
***
Dua minggu telah berlalu sejak Kakashi mengucapkan lamarannya. [Y/N] masih tak memberi jawaban yang pasti.Ia selalu mengalihkan pembicaraan, pura pura tak melihat Kakashi saat ia mengunjungi Akademi, dan selalu berkata dirinya merasa kurang sehat atau sedang ingin beristirahat sendiri saat Kakashi datang ke rumahnya.
Dua minggu, waktu yang cukup untuk membuat Kakashi kehilangan kesabarannya. Kakashi tak mengerti, mengapa begitu sulit untuk [Y/N] menerima lamarannya? Bukankah selama ini mereka saling mencintai?
***
Di akhir pekan ini, Iruka, [Y/N], dan beberapa staff pengajar Akademi akan melakukan kunjungan ke desa kecil lain di luar Konoha untuk membuka Akademi baru disana.Kakashi yang mengetahui hal itu tiba tiba saja ikut mengambil bagian dalam kunjungan.
"Bukankah sebagai Hokage aku perlu ikut juga?" Ucapnya. Semua orang setuju, siapa yang akan menolak pergi dinas bersama Hokage?.
Kakashi takkan membiarkan [Y/N] pergi begitu saja, pokoknya ia ingin [Y/N] menjawab lamarannya hari ini.
Kemanapun [Y/N] pergi, Kakashi telah bertekad untuk mengejar jawaban darinya, meski itu mengambil jatah liburnya yang hanya satu hari dalam seminggu.
[Y/N] sadar akan intensi yang Kakashi miliki saat dirinya tiba tiba ingin bergabung dalam kunjungan. Seperti biasanya, [Y/N] mencoba menghindari Kakashi mati matian. [Y/N] akan lebih memilih bergabung dengan teman teman kerja nya dari Akademi atau berinteraksi dengan warga desa sekitar.
Hari ini, [Y/N] cukup berhasil dengan misinya menghindar dari Kakashi. Walaupun ia tak bisa menghindar selamanya, setidaknya ia ingin menghindar sampai dirinya siap dengan perasaan yang selalu mengganjal dihatinya saat ini
Saat kunjungan selesai, salju turun cukup lebat, hal itu tentu menghambat kepulangan rombongan Akademi Konoha.
Untungnya, desa kecil itu terkenal akan pemandian air panasnya, jadi desa itu memiliki beberapa penginapan yang nyaman.
Semua orang malah senang, kunjungan yang direncanakan malah berubah menjadi liburan singkat.
Kecuali [Y/N], kalau keadaannya seperti ini, mustahil untuknya menghindari Kakashi lebih lama lagi.
"Ekhm. Aku akan memesankan pelayanan makan malam ke masing masing kamar, jadi kalian tak perlu kesulitan untuk mencari makan malam nanti" ucap Iruka pada rombongan.
Ucapan Iruka di sambut dengan sorakan bahagia para staff Akademi, termasuk [Y/N]. Kalau makan malam di antar ke setiap kamar, ia tak perlu berpapasan dengan Kakashi saat jam makan malam, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red String Of Fate || Hatake Kakashi
Fantasía[Y/N] seorang wanita 28 tahun, karyawan swasta di perusahaan berlingkungan toxic, bermimpi untuk pindah ke desa yang nyaman dan damai. Suatu hari, [Y/N] menemukan dirinya terlempar ke sebuah dunia yang sangat asing baginya. Dapatkah [Y/N] beradaptas...