53. Hujan Musim Panas

2.4K 308 29
                                    

Musim silih berganti seperti banyak hal hal lain yang mengikutinya. Selalu ada mode fashion terbaru pada setiap musim, makanan hits terbaru, film film box office terbaru, lagu lagu terbaru, bahkan cafe cafe terbaru di setiap sudut pertokoan.

Hanya ada satu hal yang tak berubah setelah musim berganti sebanyak empat kali, yaitu hati [Y/N] yang masih terus tertambat pada Kakashi.

Setiap melihat kelopak bunga sakura yang jatuh dengan lambat, hal pertama yang [Y/N] ingat adalah Kakashi saat pertama kali ia tiba di Konoha.

Setiap melihat hujan deras yang turun, hal pertama yang [Y/N] ingat adalah Kakashi yang mencarinya keseluruh desa dengan wajahnya yang dipenuhi kekhawatiran.

Setiap melihat bunga cosmos bermekaran di musim gugur, hal pertama yang [Y/N] ingat adalah mahkota bunga yang ia buat untuk Kakashi. Dan kelahiran anak anak nya yang menggemaskan.

Setiap melihat salju yang turun dengan begitu anggun, hal pertama yang [Y/N] ingat adalah hari pernikahannya dan permainan melempar bola salju bersama anak anak nya.

Bahkan es krim, buku bacaan, ramen, ikan bakar, dango, dan bantal kosong di samping tempatnya berbaring selalu mengingatkannya pada Kakashi.

Hari ini, hujan turun dengan deras. Meski begitu, derasnya hujan tak menghentikan [Y/N] untuk segera pulang ke apartemennya. Dengan langkah nya yang selalu nampak pasti, [Y/N] menyebrangi zebracross di hadapannya bersama dengan banyak orang lainnya.

Dalam suara guyuran hujan deras, bunyi klakson, dan riuh suara manusia yang menyebrang bersamanya, [Y/N] sayup sayup mendengar seseorang memanggil namanya.

[Y/N] menghentikan langkahnya, berbalik ke arah belakang badannya, namun ia tak menemukan siapapun yang memanggilnya.

[Y/N] menghentikan langkahnya, berbalik ke arah belakang badannya, namun ia tak menemukan siapapun yang memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Mungkin itu hanya imajinasiku saja'

[Y/N] melanjutkan perjalanan menuju apartemennya dengan menaiki bus. Seorang lelaki yang mengenakan topi nampak berhenti di depan tempatnya duduk, menatap [Y/N] untuk beberapa saat dari balik topi yang menutupi wajahnya. Kemudian berlalu dan duduk di belakang kursi [Y/N].

Saat [Y/N] berhenti di halte dekat apartemennya, lelaki itu ikut mengekori [Y/N]. Entah apa niatannya, tapi gelagatnya yang nampak membuntuti [Y/N] terlalu terlihat jelas.

[Y/N] meghentikan langkahnya, berbalik pada lelaki bertopi di belakangnya "Kau menargetkan orang yang salah, aku jago berkelahi loh" ucap [Y/N], mengancam lelaki bertopi itu dengan memasang kuda kuda.

Di luar dugaan, lelaki itu malah mendekatinya dengan cepat, dan mendekapnya erat "Kau [Y/N]. Aku tau kau [Y/N]" ucapnya. Payung yang sebelumnya di genggam oleh keduanya jatuh begitu saja ke atas tanah. Membebaskan derasnya hujan mengguyur tubuh keduanya.

[Y/N] sempat kaku untuk sepersekian detik saat mendengar suara yang dirasanya familiar. Segera setelah ia mendapatkan kembali kesadarannya, ia memutar satu lengan lelaki bertopi itu hingga badannya kini memunggungi [Y/N].

The Red String Of Fate || Hatake KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang