Chapter 7 - Apa Hayo?

54 7 0
                                    

Happy reading<3
×××

"Ariaaa, aku kudu kepiye⁸? Ini manusia satu, bikin jumpalitan aja." Aku merengek kepada Aria, kami berdua sedang melakukan panggilan video. Tujuanku sebenarnya adalah mencari tau kenapa manusia bernama Alka suka sekali lewat di beranda kehidupanku. Dan akhirnya, menanyakan pada informan terpercaya adalah solusinya.

"Yaudah sih, terima aja. Mungkin kak Alka lagi pdkt-an sama kamu Nei. Kasih jalan lah biar kak Alka bisa lewat. Kemarin Sambat kalau nggak dapet cowo, sekarang ada cowo mau mendekat malah dipusingin."

Aria terlihat akan tertawa ketika menasehatiku, tetapi ini masalahnya aku masih perlu bimbingan lo ini. Predikat jomloku yang sudah mendarah daging rasa rasanya terguncang ketika ada seorang laki-laki mendekat, yah walaupun tidak tau sih motif sebenarnya dari laki-laki ini apa, siapa tau memang aku yang terlalu kepedean.

"Ihh nggak gitu juga dong Ariaa, kan ini ceritanya aku nggak mau terlalu kepedean, kalau terlanjur jatuh nanti bakalan sakit banget. Sebagai manusia dengan persentase percintaan 0% aku mau tanya deh, dulunya kamu kenal Alka ini modelan gimana?" Tanyaku pada Aria, hal ini akan menentukan kedepannya aku harus menanggapi seperti apa jika Alka kembali mengirimkan pesan kepadaku. Sedia payung sebelum hujan, kiranya seperti itu keadaanku sekarang.

"Ya nggak gimana-gimana lah, orangnya biasa aja cuma minus kelakuaan sih, sisanya plus."

"Beneran ya, no tipu-tipu. Okedeh, makasii ya infomasinya Ariaku sayang." Aku memberikan kissbye untuk Aria, menurut review jujur dariku sih memang benar si Alka ini kelakuannya aja yang minus sisanya plus lah. Kita lihat aja nanti terawanganku mengenai dia yang akan mendekat benar atau tidak.

Ting
Alka kakel : Nei, mau tanya

"Eh anjir Ar, orangnya chat gue lagi dong. Panjang umur banget baru juga diomongin. Aku matiin dulu ya telfonnya, bye Ariaaa." Aku terkejut melihat notifikasi pesan yang baru saja masuk, buru-buru aku berpamitan kepada Aria dan beralih  untuk membalas pesan dari Alka.

"Aduh duh, cie ciee ada yang baru yang lama dilupain nih ceritanya. Yaudah sana dibales tuh mamas Alka, dadah Nei"

Tut.

Aku sedikit malu ketika Aria mengatakan hal itu, tapi betulan ini aku reflek mengucapkan hal itu. Tidak ada maksud apa-apa juga, mungkin efek terlalu terkejut dia kembali mengirimiku pesan.

Alka kakel
Nei, mau tanya
⁰⁹•⁵¹

Iya mas, mau tanya apa?
⁰⁹•⁵⁴

Kamu anak ipa kan?
⁰⁹•⁵⁵
Kalau misal oksigen didunia ini hilang cuma 5 detik, apa yang bakalan terjadi?
⁰⁹•⁵⁵

Apa ya, gini deh simpelnya kan semua partikel di bumi itu ada oksigennya intinya butuh oksigen lah
⁰⁹•⁵⁶
Kalau kita paling nggak begitu kerasa tahan nafas cuma 5 detik, tapi bangunan dan lain sebagainya di sekitar kita pasti bakalan rusak
⁰⁹•⁵⁶

Dunia bakalan hancur?
⁰⁹•⁵⁶

Bisa dikatakan kayak gitu
⁰⁹•⁵⁶

Kamu pengen jadi oksigen?
⁰⁹•⁵⁷

Mungkin untuk saat ini nggak, karena walaupun oksigen bikin kita hidup. Tapi oksigen itu sendiri nggak hidup
⁰⁹•⁵⁹

Oksigen berharga banget ya
⁰⁹•⁵⁹
Oke, segitu dulu pertanyaan untuk hari ini
⁰⁹•⁶⁰

👍🏻👍🏻
⁰⁹•⁶⁰

Betulan ini dia chat aku cuma untuk menanyakan hal sesepele itu?. Randomnya menembus langit. Dia kayaknya dari kecil mau banyak tau deh. Aku sampai tidak habis pikir ternyata dia ingin menanyakan hal itu. Memang sedari awal dia selalu menanyakan hal diluar nalar sih.

×××

Ternyata, sedari awal memang suatu kesalahan besar aku menanggapi manusia bernama Alka ini. Selama satu Minggu terakhir pertanyaan yang dia lontarkan semakin beragam mulai dari kenapa orang bisa mati suri, kenapa kita tidak punya kekuatan super, kenapa kita tidak bisa bernafas didalam air padahal di dalam kandungan kita terlingkupi air dan lain sebagainya.

Rasa-rasanya otakku sangat diasah ketika liburan ini, bukannya dapat tertidur dengan tenang aku malah terus saja memikirkan esok hari dia akan memberikan pertanyaan di luar nalar apa lagi. Otakku diforsir untuk dapat menjawab pertanyaan Alka dengan jelas sejelas jelasnya. Karena kalau tidak jelas pasti dia akan terus bertanya sampai jawabannya membuat dia puas. Sepertinya satu level dalam kehidupannya terunlock, selalu bertanya hal-hal random apapun itu.

Ting..
Alka kakel : Nei

Nah, kali ini apa lagi yang akan dia tanyakan kepadaku. Kenapa bumi bisa berputar atau kenapa manusia bisa tercipta?

Alka kakel
Nei
¹⁴•²¹

Iya
¹⁴•²²

Kakimu lagi sakit ya?
¹⁴•²²

Nggak, tau darimana kalau sakit?
¹⁴•²²

Nebak aja, berarti bisa jalan dong?
¹⁴•²²

Bisa lah, lawong nggak sakit
¹⁴•²³

Oke, berarti sabtu jalan ya
¹⁴•²³

Eh loh?
¹⁴•²³
Yang bener aja
¹⁴•²³

Beneran, ayo jalan
¹⁴•²⁴
Kapan lagi kan, aku berbaik hati ngajak pergi
¹⁴•²⁴

Mau kemana?
¹⁴•²⁴

Ada lah, tunggu aja sabtu
¹⁴•²⁴

Nggak usah sok misterius deh mas, nggak cocok
¹⁴•²⁵

Pokoknya hari sabtu harus siap
¹⁴•²⁵

Iyaaa
¹⁴•²⁵

Bolehkah sekarang aku melayang ke angkasa?. Baru satu minggu lo kita berkomunikasi, cukup intens sih sampai sedikit menghilangkan kata formal dariku. Tapi apakah boleh sekilat ini? Aku sampai tidak ada waktu untuk sekedar menetralkan pikiranku yang sempat kalut. Aku jadi sedikit mengharapkan hari sabtu agar semakin dekat, kiranya dia akan membawaku kemana?. Terlalu banyak tanya merayap di dalam benakku.

×××

⁸. Harus Bagaimana

Ditulis : 23-10-23
Dipublish : 2-11-2023

Mirari : Melodi Semesta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang