Chapter 28 - Tidur

31 3 0
                                    

Happy reading <3
+++

"Permisi pak, jadwal anda hari ini kunjungan ke cabang hotel di kota K dan setelahnya jadwal anda kosong." Alka mengangguk, jika diperhatikan lebih dekat warna iris mata Alka bukan lagi coklat seperti biasanya tapi sudah benar-benar menggelap. Dia adalah Alka, tapi bukan Alka yang aku kenal.

"Apakah kita bisa berangkat sekarang pak?." Tanpa banyak bicara Alka langsung bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan keluar tanpa mengambil jas yang biasa ia kenakan. Tentunya sebagai asisten yang baik, aku membawakan jas untuk Alka.

Ketika aku sampai di basement tepatnya di tempat parkir untuk para petinggi perusahaan, aku di hadapkan pada pilihan yang sulit. Alka sudah masuk ke dalam mobil di bagian kursi tengah, di bagian depan ada sopir pribadi Alka dan satu bodyguard. Aku harus duduk dimana dong ini.

"Kenapa kamu malah berdiri kaya patung disitu, cepat masuk." Alka melirik sinis kepadaku, mau tidak mau aku duduk di samping Alka. Rasa canggung merasuk di hatiku, teringat masa lalu yang dulunya indah menjadi kelam. Kapan tugas ini akan berakhir?.

Baru sepuluh menit perjalanan dan Alka sudah memejamkan matanya, mungkin dia tertidur. Perjalanan masih panjang, butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan dari Kota J ke Kota K. Tiba-tiba aku rindu rumah, aku harus mengagendakan pulang ke rumah akhir bulan ini.

Untuk menghilangkan kebosananku aku memainkan berbagai permainan yang ada di tabletku, mereka pasti mengira aku mengerjakan laporan perusahaan karena mukaku yang serius. Biasanya jika aku bepergian jauh seperti ini aku akan membawa banyak sekali makanan untuk aku cerna, tapi masa iya aku bekerja sambil ngemil yang ada langsung di depak Alka. Yang bisa menyelamatkanku hanyalah permen asam yang sekarang ada di mulutku, tentunya untuk menghalau rasa mual akibat mabuk kendaraan.

+++

Alka masih saja tertidur, aku bertatap mata dengan sopir dan bodyguard. Bagaimana cara membangunkan Alka yang tertidur pulas?. Kita sama-sama takut terkena amarah dari Alka. Akhirnya kami bertiga keluar dari mobil dan menunggu Alka untuk bangun dengan sendirinya. Tidak sampai dua menit pintu mobil terbuka. Alka dengan matanya yang masih merah keluar dari mobil, mukanya lucu sekali. Aku saja sampai menggigit pipi bagian dalamku karena ingin mencubit pipi Alka, yang pastinya tidak akan aku lakukan.

"Bapak perlu air?." Aku mengambil botol air mineral dari dalam tasku dan memberikannya pada Alka yang langsung diterima. Alka bersandar pada pintu mobil sambil menegak air mineral itu hingga tandas.

"Kaneisha parfum apa yang kamu pakai?." Aku menegang, apakah ada yang salah dengan parfum yang aku pakai?.

"Saya memakai parfum dari brand *** . Apakah anda tidak nyaman?, saya bisa mengganti parfum jika anda tidak nyaman." Aku menatap tepat pada mata Alka, matanya masih sama seperti sebelum kami berangkat.

"Tidak, saat perjalanan pulang nanti belikan saya parfum yang kamu pakai." Aku bingung, kenapa dia mau beli parfumku?. Kan yang aku pakai adalah parfum khusus wanita bukan parfum unisex. Jadi tidak mungkin jika dia yang akan memakainya. Tapi bukankah disini aku tidak memiliki hak untuk membantah?.

"Baik pak." Alka mengangguk lalu berjalan mendahuluiku untuk masuk ke dalam gedung hotel yang terkesan megah dan mewah. Aku tidak bisa membayangkan seberapa banyak aset yang dimiliki oleh Alka.

Kami tidak begitu lama mengunjungi hotel ini, setelah makan siang kami langsung kembali ke Kota J. Lagi-lagi Alka tertidur pulas, apakah dia kelelahan sampai bisa tertidur di manapun itu?.

+++

Alka semakin aneh, dia sekarang sering sekali meminta aku untuk menemani dia melakukan apapun, sampai-sampai dia menyuruhku duduk di sampingnya agar dia bisa tertidur. Aku tidak tau kenapa. Kemungkinan besar dia mengalami insomnia yang cukup parah, hingga mengakibatkan dia butuh seseorang untuk menemani tidurnya agar dia bisa terlelap.

Sekarang ada satu jadwal lagi yang masuk dalam agenda harian Alka, yang sebelumnya sama sekali tidak ada. Tidur siang selama 1 jam yang tidak bisa diganggu oleh siapapun dan aku harus tetap berada di ruangan Alka selama satu jam penuh itu.

Tentunya kebosanan melanda diriku, ditengah Alka yang tertidur aku menghilangkan kebosanan dengan mengirimkan pesan pada Bara. Aku merindukan Bara, kita sudah tidak bertemu selama satu minggu karena dia harus dinas ke luar kota. Ketika dia pulang aku harus menagih janjinya yang ingin mengajakku berkeliling kota. Aku sedikit sangsi dengan orang yang berjanji, karena satu janji dari orang yang kini satu ruangan denganku tidak pernah terjalani.

Kenapa aku harus memikirkan masa lalu lagi?. Sepertinya otakku menjadi sedikit konslet setelah bersama Alka selama satu bulan ini. Otakku sudah mulai tercemar lagi. Aku harus refreshing dengan kembali ke klinik. Ada sesuatu yang harus dilaporkan kepada Pak Baskara.

+++

Diketik : 26-11-23
Dipublish : 3-12-23

Mirari : Melodi Semesta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang