Happy reading<3
×××Setelah diberi teh manis oleh penjaga UKS aku sudah mulai merasa tenang. Tadi aku berkata bahwa aku tidak terluka, tapi sekarang sakitnya sudah mulai berasa. Tidak ada luka luar yang cukup berarti, hanya saja tangan kiriku rasanya nyeri sampai untuk mengangkat tangan ke atas pun tidak sanggup. Sepertinya tanganku tadi terantuk body angkutan umum dan menahan beban pada motorku hingga akhirnya imbasnya bahu sampai lengan atasku terkilir.
"Kak maaf, upacara sudah akan dimulai tolong kembali ke lapangan ya takutnya kami yang dimarahi guru." Aku mendengar grasak-grusuk dari pintu masuk UKS, posisiku yang berada di dalam bilik menghalangi pandanganku dari dunia luar.
"Bentar aja, 5 menit nggak ada wes, tak jamin" Sepertinya aku kenal suara siapa itu.
"Nei, ada yang sakit?" Betul tebakanku, yang datang adalah Alka. Alka datang dengan bulir-bulir keringat di dahinya. Aku tebak lagi, dia habis maraton di Niskala.
"Aku oke kok, cuma lengan kiriku aja kayanya kekilir." Alka sedikit mengernyitkan dahinya.
"Kok bisa to, kamu tadi pasti meleng." Alka berkacak pinggang, ini kenapa malah jadi aku kena marah sama dia.
"Shutt jangan tanya-tanya, nanti aku nangis lagi." Aku rasanya ingin menyingkirkan Alka dari hadapanku. Aku yang tadinya sudah sedikit mereda kembali berlinang air mata. Sialan kenapa harus ditanya.
"Eh eh, jangan nangis dong." Alka terlihat gelagapan di depanku, bingung harus berperilaku seperti apa agar aku tidak jadi menangis. Aku saja sampai bingung, kita ini apa sampai dia saja sebegitu perhatiannya denganku.
"Mas, kita itu aslinya apa?" Dengan lancangnya kalimat itu meluncur dari mulutku, mungkin setelah ini kita akan menjadi asing. Aku melihat Alka yang sepersekian detik tertegun.
"Ya manusia lah apa lagi." Aku tau, dia pasti tau maksudku apa. Tapi kenapa mulutnya tidak ingin terbuka.
"Kamu tau maksudku mas." Aku menatap tepat pada bola mata Alka, semuanya harus selesai sekarang karena jika diteruskan aku tidak tau akan sanggup atau tidak menahannya lebih lama lagi.
"Jangan sekarang dong, aku nggak ada prepare apa-apa lo ini." Aku hanya menatap Alka dengan muka datar, oke sekarang saatnya merealisasikan pikiranku yang tadinya ingin mengusir Alka.
"Sana jauh-jauh udah mau mulai itu upacaranya." Aku mendorong badan Alka dengan tangan kananku, mau tidak mau Alka harus pergi dari UKS.
Ketakutanku sepertinya akan menjadi kenyataan. Tapi siapa yang akan tau hal apa yang terjadi kedepannya?.
×××
Aku sudah kembali ke kelas, pelajaran juga sudah dimulai. Tadi aku sempat dikerubungi Lana, Cyra dan Aria menanyakan lebih jelas lagi kronologi kenapa aku bisa menabrak angkutan umum. Sedikit demi sedikit aku sudah bisa tenang ketika menceritakan kenapa aku bisa terjatuh.
Kali ini waktu istirahat di kelasku mundur, karena guru yang mengajar mendapatkan jam mengajar sebelum istirahat dan sesudah istirahat alhasil istirahat kami dapat di akhir jam pelajaran.
"Kamu Neisha kan?." Tepat setelah aku keluar dari kelas ada seorang laki-laki yang menghalangi jalanku, aku tidak kenal dia. Lana, Cyra dan Aria pun sama-sama menatapku dengan kebingungan.
"Iya ada apa ya?"
"Ini ada titipan dari Mas Alka." Aku menerima kantong plastik yang dia berikan dengan linglung. Karena betulan ini kantong plastiknya sangat besar.
"Eh Makasii." Laki-laki itu hanya mengangguk setelah itu berlalu pergi.
Aku mengintip isi dari kantong plastik itu. Ini Alka ingin memberiku jajanan atau ingin menyuruhku membuka warung. Isi dari kantong plastik sangatlah bervariasi, sepertinya dia asal mengambil semua variasi camilan yang ada di kantin Niskala. Karena isinya masing-masing satu tapi ada banyak. Kotak susu saja semua rasa dia ambil.
"Kalian kekantin aja, aku mau balik ke kelas." Aku urungkan niatku untuk pergi ke kantin, mau bagaimana lagi sekarang jajanan yang aku bawa sudah banyak.
"Ciee, dapet apaan tuh. Bagi-bagi sabi nih." Aria menyolek lengan kiriku, reflek aku menjauh karena sumpah demi apapun itu sakit.
"Anying sakit cuk, sana nanti tak kasih." Aku berbalik untuk masuk ke dalam kelas kembali. Aku harus segera mengirim pesan kepada Alka, kenapa coba dia memberikan makanan yang segini banyaknya.
Alka kakel
Mas, ini kenapa kok ngasi jajanan banyak banget
¹⁰•²⁰Suka sukaku lah
¹⁰•²³
Dimakan, kalau kebanyakan dibagiin ke temenmu juga boleh
¹⁰•²³Maaf ngerepoti, makasii ya
¹⁰•²³Sama sama
¹⁰•²³
Nanti pulang bareng
¹⁰•²⁴Manut
¹⁰•²⁴Jika seperti ini yang ada aku jadi senang hati, perempuan mana yang kalau dikasi makanan nggak bahagia. Aku tidak jadi kesal dengan Alka, biarkan saja seperti ini. Waktu tidak bisa diputar lagi kan. Jadi, daripada memaksa lebih baik menikmati apa adanya. Walaupun pada akhirnya aku tidak berhak atas apapun. Tapi, setelah dipikir ulang bukankah aku pada akhirnya akan sakit hati jika berharap berlebih. Aku jadi bingung sendiri dengan hatiku. Lebih baik maju atau mundur jika keduanya sama-sama menyakitkan hati.
×××
Diketik : 5-11-2023
Dipublish: 16-11-23
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirari : Melodi Semesta [END]
Jugendliteratur[PART MASIH LENGKAP] Menurutmu apa definisi keajaiban? Menurutku, keajaiban adalah bertemu kamu ditengah peliknya hari-hari yang ku lalui. . Neisha tidak tahu bahwa terjerumus dalam pesonanya adalah suatu hal yang berbahaya bagi dirinya, dan bagi ha...