Happy reading<3
+++Saat ini aku dan Saga terduduk di tempat pertama kali kita bertemu, kantin. Aku menanyai Saga apa yang sebenarnya terjadi ketika aku meninggalkan mereka hanya berdua. Saga menjelaskannya dengan panjang lebar, intinya awalnya Alka dan Saga sudah berbaikan tapi tetap saja Alka tidak mau membuka suara perihal kenapa dia menghilang 8 tahun lalu. Dan Saga juga sempat menelpon Dimas mengenai keberadaan Alka sekarang ini.
Lalu setelah itu Saga meninggalkan ruangan Alka untuk kembali ke ruangan tempat ibunya berada. Tapi saat dia kembali tiba-tiba Alka tidak mengenali dia lagi, tentunya Saga menjadi naik pitam mengira jika Alka hanya bercanda tapi Alka memang tidak bercanda. Mereka akhirnya menemui jalan buntu sampai tidak lama kemudian aku datang. Setelah mendengarkan cerita Saga, aku menjadi tau sepertinya hal yang membuat Arkan kembali muncul adalah pada saat rentang waktu Saga pergi dan kembali.
"Kak, kamu tau kan kalau aku adalah lulusan psikologi?." Saga mengangguk dan menatapku dengan seksama.
"Aku disini baru saja bekerja sebagai asisten dari Mas Alka, aku awalnya juga tidak tau kalau ternyata yang akan menjadi atasanku adalah Mas Alka. Dan selama satu bulan lebih ini aku tau satu hal, Mas Alka mengidap kepribadian ganda, jadi yang kamu lihat tadi bukanlah Mas Alka tapi Mas Arkan salah satu kepribadian dari Alka. Wajar kalau dia tidak kenal kamu." Aku mencoba menjelaskan dengan sederhana, dan juga tentunya dengan menutupi beberapa kebenaran yang bersifat rahasia. Aku tidak bisa semena-mena membocorkan misiku.
"Kok bisa?, dia tadi mirip sekali dengan Alka." Saga nengerutkan kening dengan heran, aku menggeleng tanda tidak tau. Kami berdua sama-sama tenggelam pada pikiran kami masing-masing.
Aku nantinya harus menanyai pihak rumah sakit, perihal siapa yang masuk ke dalam ruangan Alka ketika hanya tersisa Alka seorang diri. Semuanya menjadi semakin rumit.
Aku dan Saga akhirnya memutuskan untuk kembali ke ruangan Alka, saat aku membuka pintu langsung aku bertatapan mata dengan Arkan. Arkan seperti tengah menunggu seseorang karena dia seperti sudah lama melihat pintu. Aku menghampiri Arkan dengan Saga yang mengekor di belakangku. Semakin aku mendekat Arkan semakin mengerutkan kening, aku tidak tau dia tidak senang dengan keberadaanku atau Saga.
"Nei, dia siapa?." Arkan kembali mengulang pertanyaannya yang belum sempat aku jawab tadi.
"Dia Kak Saga temanku, maaf ya tadi aku pulang dulu makanya Kak Saga yang aku minta buat jagain kamu. Tadi Kak Saga juga sempet ngira kamu orang lain, kayaknya mukamu memang pasaran deh." Aku terkekeh ketika melihat Arkan semakin menekuk wajahnya.
"Nei, aku pamit dulu ya mamaku kasihan sendiri. Arkan, duluan ya." Aku menoleh ke arah Saga ketika dia menepuk pelan pundakku.
"Iya, hati-hati dijalan ya Kak. Awas nanti kalau di gondol sama suster ngesot." Aku tersenyum ketika melihat wajah Saga menegang. Dia takut dengan hantu.
"Asem, udahlah aku mau balik. Bye." Aku mengangguk dan menatap kepergian Saga dalam diam. Akhirnya aku berdua lagi dengan Arkan. Karena tidak tau akan berbicara apa akhirnya aku duduk di kursi samping ranjang.
"Mas, kalau mau istirahat, istirahat aja. Aku disini kok." Aku tersenyum menenangkan Arkan, dia sudah terlihat lelah. Mungkin karena obat yang dia komsumsi ataupun karena tadi sempat berdebat dengan Saga.
"Nei, boleh minta elus-elus?. Kepalaku pusing." Aku mengangguk lalu mengulurkan tanganku agar sampai ke ubun-ubun Arkan. Jika bukan karena aku kenal dengan dia mana mau aku dekat-dekat dengan laki-laki yang baru aku kenal cuma 4 hari. Tuntutan untuk mendapatkan kepercayaan.
Arkan memejamkan matanya dan berangsur-angsur nafasnya menjadi tenang. Mataku masih fresh karena sudah puas tertidur tadi. Ketika aku merasa bahwa Arkan sudah benar-benar terlelap dalam tidurnya saatnya aku bangkit untuk mencari data mengenai apa yang baru saja terjadi. Aku keluar ruangan untuk mencari dokter jaga.
Setelah aku menunjukkan posisiku sebagai asisten dari Alka akhirnya dokter mau memberikan salinan video cctv ruangan Alka. Aku harus segera mengecek video ini sebelum membuat analisis data yang lebih mendalam lagi. Aku harus menggabungkan semua puzzle-puzzle yang berserakan tidak beraturan. Menatanya kembali agar bisa kembali ke bentuk aslinya, agar semuanya bisa saling menyambung seperti untaian takdir.
Aku kembali ke ruangan Alka, untung saja dia masih tertidur. Aku menghempaskan tubuhku pada sofa lalu memasang earphone agar suara dari video ini tidak bocor kemana-mana. Aku menontonnya dengan seksama, mulai dari saga pergi selang 10 menit ada seseorang yang memasuki ruangan Alka. Aku terkejut ketika dia melakukan suatu hal yang melukai Alka secara batin. Ternyata ini lah alasan kenapa Arkan bisa muncul. Dan sayangnya aku kenal dengan orang ini, sampai-sampai aku tidak menyangka kalau dia ternyata berbuat sejahat itu. Aku harus pergi ke Pak Baskara untuk melaporkan hasil temuanku yang pastinya mencengangkan.
+++
Diketik : 2-11-23
Dipublish : 10-12-23
![](https://img.wattpad.com/cover/330506972-288-k606385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirari : Melodi Semesta [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Menurutmu apa definisi keajaiban? Menurutku, keajaiban adalah bertemu kamu ditengah peliknya hari-hari yang ku lalui. . Neisha tidak tahu bahwa terjerumus dalam pesonanya adalah suatu hal yang berbahaya bagi dirinya, dan bagi ha...