Kini Gio sedang ada di parkiran, yang tidak lain adalah basecamp para anggota Rather. Setelah sekian lama akhirnya Gio menginjakkan kakinya ke tempat ini lagi.
Kedatangannya menarik perhatian seluruh anggota Rather. Banyak tatapan tidak suka di layangkan padanya. Sebenernya Gio merasa tidak nyaman di tatap seperti itu.
Kalau saja Fito tidak memaksanya untuk datang ke tempat ini dia tidak akan pernah datang.
Selain tatapan tidak suka, ada juga tatapan kebingungan. Mereka adalah anggota baru dari Rather, anak kelas 10 yang baru masuk sejak tahun ini. Tentu saja mereka mengenal Gio, dirinya cukup terkenal di kalangan kelas 10 karena Alfa.
Mereka hanya kenal Gio sebagai kakaknya Alfa. Dan yang mereka pertanyakan sekarang adalah untuk apa kakaknya Alfa ini datang ke tempat ini?
Setau mereka Gio adalah orang yang cinta damai, image anak baik dan teladan sudah melekat untuk Gio di mata murid kelas 10 meskipun Gio sering di panggil ke bk. Tetapi mereka tau alasan di balik itu.
Memang terkadang auranya sedikit menyeramkan ketika mengancam para adik kelasnya untuk tutup mulut.
Tanpa mempedulikan tatapan yang dia terima, Gio langsung saja menghampiri Fito yang kini sedang tertidur di sofa. Bikin kesal memang, sudah maksa nyuruh dateng kesini tapi anaknya malah enak-enakan tiduran padahal Gio sudah menunggunya dari tadi.
Karena sudah terlanjur kesini Gio ga mau membuang waktunya dia langsung saja membangunkan Fito.
Semua tampak terkejut dengan aksi Gio yang nekat membangunkan ketua mereka.
Asal kalian tau di mata mereka semua, para anggota Rather. Fito adalah sosok yang sangat menyeramkan. Apalagi ketika dirinya merasa terusik maka Fito tidak segan menghabisi orang yang telah mengusiknya.
Berbeda dengan Gio, dimatanya Fito hanyalah orang bodoh yang menyebalkan dan selalu mengusiknya.
"Gilaa, kak Gio ngapain anjir. Dateng-dateng main bangunin bos gitu, di amuk tau rasa dah tuh." Ucap salah satu anggota baru Rather.
Fito melenguh dalam tidurnya saat dirasa seusatu menganggu tidurnya.
Gio berdecak kesal, Fito ini susah sekali dibangunkan. Gio sudah merasa tidak nyaman berada di tempat ini. Tatapan tajam yang menyeramkan dan celotehan tidak jelas terus dia dengar.
Tidak berenti sampai di situ Gio kini sedikit mencubit pinggang Fito agar sang empu langsung terbangun.
Dan benar saja Fito langsung terbangun meskipun dengan penuh emosi. Siapa yang sudah berani menangunkannya dari tidur yang nyenyak ingin rasanya dia menghabisi orang tersebut.
Namun niatnya urung seketika melihat ternyata Gio yang membangunkannya. "Yo?" Lirih Fito sambil mengucek sebelah matanya.
Fito kemudian bangkit dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Menyisakan ruang untuk Gio duduk tepat di sampingnya lalu memberikan aba-aba agar duduk disana.
Gio pun menurut saja apa perintah Fito agar urusannya disini segera selesai. "To the point aja, ngapain lu nyuruh gua kesini?" Tanya Gio.
"Ahh iya," Fito kemudian berdiri.
"Semuanya diem dulu, ada sesuatu yang harus gua sampein ke kalian." Ucap Fito menyita perhatian seluruh anggota Rather.
"Mungkin sebagian bingung kenapa Gio ada di sini." Ucap Fito sambil menoleh ke arah Gio.
"Gua yang minta dia buat dateng kesini karena ada sesuatu yang dimana gua perlu sampein ke kalian." Lanjutnya.
Kini anggota Rather saling berbisik menduga-duga apa maksud dari perkataan Fito.
"Sebagian dari kalian mungkin tau siapa Gio. Ya, dia adalah ketua Rather sebelum gua dan juga dia yang udah mendirikan Rather."
Banyak dari mereka yang terkejut mengenai fakta tersebut. Tidak di sangka ternyata Gio pernah menjabat sebagai ketua Rather apalagi dia juga pendiri geng besar ini.
Fito menepukkan tangannya untuk membungkam mulut para anggota Rather yang sedang ricuh. "Diem semuanya!" Setelah itu keheningan pun terjadi.
"Gua sebagai ketua Rather memutuskan untuk mengembalikan jabatan gua ke Gio." Ucap Fito.
Gio terkejut dengan kalimat yang dilontarkan Fito. Tidak di sangka ternyata hal yang mau di bicarakan Fito padanya ternyata mengenai hal ini. Padahal saat itu dia sempat menolaknya.
"Apa-apaan lo Fito? Gua ga setuju!" Kini salah satu anggota Rather bersuara.
"Gua juga!" Di sahuti dengan anggota yang lainnya.
Sedikit ada rasa kecewa di hati Gio. Ternyata mereka masih juga tidak suka dengannya.
"Gua ga perlu persetujuan kalian. Ini perintah terakhir dari gua sebagai ketua kalian." Ucap Fito.
Salah seorang anggota Rather mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan, "kak, kita disini belum tau apa permasalahannya sekarang tapi boleh kita tanya? Kenapa kak Gio bisa lengser sebelumnya? Biar kita bisa pertimbangkan itu." Ucapnya.
"Asal kalian tau Gio itu serang pengecut yang ga bertanggung jawab." Timpal Haga.
Kini semua tatapan tertuju pada Haga yang baru saja datang bersama Raja di belakangnya.
"Jaga omongan lo." Fito berdecak kesal pada Haga.
"Kenapa? Gua bener kan? Bukannya lu sendiri yang bilang itu dulu?" Ucap Haga.
Fito terdiam, dulu dirinya memang selalu mengatakan hal itu pada teman-temannya. Namun sekarang dia malah membela Gio.
"Jadi kenapa sekarang lo berpihak sama dia? Dia udah kasih lo jawabannya? kalau emang iya dan itu bikin lo maafin dia gua juga bakal nerima dia lagi. Asalkan dia kasih tau jawaban dia ke kita sekarang juga."
"Alasan kenapa dia ilang gitu aja disaat kita mengandalkannya."
Tidak, Gio tidak mengatakan apapun mengenai hal itu. Fito memaafkan Gio karena hal lain namun dia tidak dapat mengatakan itu sekarang. Fito kemudian menatap Gio, berharap Gio mengatakan sesuatu.
Ini adalah waktu yang tepat untuk Gio untuk jujur kepada mereka. Semua anggota inti Rather sedang berkumpul diisini kecuali Vernon.
Gio membalas tatapan Fito, sepatah kata pun tidak di ucapkan Gio. Kini Gio sedang fokus dengan pikirannya yang berkecamuk. Gio juga berfikir hal yang sama dengan Fito. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan alasan mengapa Gio menghilang saat itu.
Namun Gio menggelengkan kepalanya, hal ini bersangkutan dengan kakeknya. Dan di Rather ada Vernon yang sangat membenci kakeknya itu, dia takut Vernon semakin kecewa padanya. Meskipun Vernon sedang tidak ada disini pasti berita itu pada akhirnya sampai ke telinga sepupunya.
Omong-omong soal kakeknya, dia juga sudah berjanji dnegan kakeknya agar tidak berhubungan dengan geng manapun karena menurut sang kakek pergaulan bebas tidak pantas untuknya.
"Sorry, gua bener-bener ga bisa kasih jawaban gua ke kalian." Ucap Gio sambil menundukkan kepalanya.
"Pengecut, kalau gitu lo ga layak buat jadi ketua kita lagi." Kini Raja yang bersuara.
Fito menghela nafasnya kasar, "fine, lo ga harus jadi ketua Rather lagi Yo, tapi setidaknya lo masih jadi anggota disini." Ucap Fito.
Gio menggelengkan kepalanya, "sorry, gua ga bisa nerima tawaran lu buat jadi anggota disini." Fito menatap tak percaya pada Gio. Sahabatnya ini benar-benar aneh sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Cuts
Novela JuvenilBagaimana bisa dalam beberapa waktu dia mendapatkan tatapan kebencian dari semua orang? Dari kedua orang tuanya, adiknya, kekasihnya bahkan temannya "Dari mana aja kamu? Baru sekarang muncul? Kamu ga mikirin kondisi adek kamu hah? Dia lagi berjuang...