Update special buat 20k viewers 🎉🎉🎉 makasih banyak guys yang udah baca cerita aku sampai sini!!! Jangan lupa votenya yaaaa makasiii 🫶🏻
Kita isi cerita ini dengan yang manis-manisss~~~
Senyum Gio merekah setelah melihat Alfa yang sudah lama tidak dia jumpai. Tangannya terulur begitu saja untuk meeluk adiknya itu.
"Sehat kan lu?" Tanya Gio sambil memperhatikan Alfa dari ujung rambut sampai kaki. Alfa hanya mengangguk sebagai jawaban sambil mendorong pelan dada Gio agar menjauh darinya, dia sedikit risih ketika dipeluk seperti itu.
Lalu Gio melepaskan pelukannya, dia kembali terngan akan ucapannya yang tidak mengenakkan pada adiknya terakhir kali bertemu. "Soal perkataan gua waktu itu, gua minta maaf ya." Ucapnya.
"Bukan salah lo, emang guanya aja yang payah waktu itu udah mah penyakitan ngerepotin juga lagi." Celetuk Alfa.
Gio hanya tersenyum miris mendengar perkataan Alfa karena kini dirinya lah yang ada di posisi itu dan kini dia pun merasa sudah merepotkan banyak orang. Mata yang awalnya berbinar kini berubah redup memandang sembarang arah.
"Jangan dipikirin, mana ada orang yang sakit ngerepotin yang ada kita khawatir." Ucap Jeno membuyarkan lamunan Gio.
"Jangan pernah ngomong gitu lagi Alfa, emang sudah seharusnya kita ngerawat saudara kita yang sakit."
Gama menghela nafasnya panjang melihat hubungan persaudaraan mereka yang menurutnya sedikit kaku. Kemudian Gama menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya jarum jam tenyata sudah menunjukkan pukul 6 petang, "sudah jam segini, kalian harus siap-siap buat makan malam. Kalian ada bahan masakan atau kita mau pergi ke restoran aja?" Tanyanya.
"Gausah, tadi kita bawa masakan mamah ke sini. Di kulkas ada banyak lauknya tinggal di angetin lagi aja, paling tinggal masah nasinya." Ucap Jeno.
"Tapi gatau bakal cukup buat 4 orang atau engga soalnya itu buat beberapa hari kedepan juga." Lanjut Jeno sambil melirik sinis Gama.
Gama berdehem singkat, tatapan sinis Jeno membuatnya sedikit gugup entah mengapa. "Yaudah kalian makan itu aja, biar kakek pesen makanan lewat online." Ucap Gama.
"Kursi makannya cuman muat buat bertiga." Celetuk Jeno.
Sepertinya cucuk sulungnya ini tidak suka dengan keberadaannya dan ingin mengusirnya secara halus, namun bukan Gama namanya kalau menyerah begitu saja.
Sudah lama dia tidak bertemu dengan cucuknya jadi dia tidak akan menyia-nyiakan begitu saja kesempatan berkumpul bersama seperti sekarang ini. Entah kapan moment ini nantinya akan terulang kembali atau bisa jadi ini untuk yang pertama dan terakhir kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Cuts
Ficção AdolescenteBagaimana bisa dalam beberapa waktu dia mendapatkan tatapan kebencian dari semua orang? Dari kedua orang tuanya, adiknya, kekasihnya bahkan temannya "Dari mana aja kamu? Baru sekarang muncul? Kamu ga mikirin kondisi adek kamu hah? Dia lagi berjuang...