Kini mereka sudah berada di dalam mobil milik OUKAL yang digunakan untuk menjemput mereka saat baru tiba di airport dan sekarang digunakan juga untuk mengantar mereka kembali kesana.
"Semua udah siap?" Tanya Sadam dari balik kemudinya, siap untuk menyalakan mesin.
"Siapp!" Dijawab serempak oleh Sherina dan Aryo.
"Nggak ada yang ketinggalan lagi?" Lanjut Sadam.
"Tidak!!" Lagi-lagi keduanya menjawab dengan serempak. Sadam melihat mereka bergantian, lalu, terkekeh.
"Udah kayak anak kembar nih kalau lagi akur gini." Ujar Sadam sambil tertawa dan bersiap menjalankan mobilnya. Sherina dan Aryo ikut tertawa mendengarnya.
"Kalau anak kembar kita mah kaga identik ya." Sahut Aryo kemudian.
"Iya dong, Aryo. Kalau identik ya lo mirip sama gue." Ujar Sherina kegemesan.
"Eh, apaan gue yang mirip sama lo? Kenapa nggak lo yang mirip sama gue?" Tanya Aryo heran pada Sherina.
"Karna gue ga mau dimiripin sama lo." Ujar Sherina singkat dan memeletkan lidahnya kepada lelaki dibelakangnya itu.
"Yeuu, gini-gini gue lumayan mirip sama Choi Woo Shik ya, Sher. Sebelas dua ratus lah." Jawab Aryo.
Mendengar itu Sherina sambil melongok ke tempat duduk Aryo menatap lelaki itu dengan tatapan tak percayanya.
"Ga abis-abis emang celetukan ajaib lo, Yo." Ujar Sherina sambil mengacungkan kedua jempolnya ke arah Aryo dengan wajah datarnya. Sedangkan Sadam terkekeh mendengar celetukan Aryo yang entah bagaimana bisa selalu ada saja itu.Aryo nyengir kuda menampilkan deretar gigi rapinya.
"Ya seenggaknya gue lumayan lah, Sher. Ga buruk buruk amat juga." Ujarnya kemudian."Lumayan apanya?" Tanya Sherina sambil menatap Aryo jengah.
"Lumayan gilanya hehe." Oke, ini Aryo emang hobi banget ngejelekin diri sendiri. Mendengar itu, keduanya ikut tertawa, sangat lepas. Tidak menyangka bahwa Aryo akan sejujur itu.
"Lo ga perlu sejujur itu juga, Yo. Kita disini udah tau kok lo emang agak-agak." Kali ini giliran Sadam menimpali perkataan Aryo.
"Giliran jelek-jeleknya di gue aja kalian senengnya setengah mampus. GWS deh kata gue." Ujar Aryo dengan wajah ngambek yang dibuat-buat dan alis yang bertaut membuat Sherina dan Sadam tak tahan untuk tidak tertawa.
"Dih, ngambek. Hati-hati ya, Dam. Aryo tuh kalo ngambek suka ngegigit lho." Timpal Sherina setelah tawanya reda. Mendengar hal itu wajah Aryo semakin tertekuk dan Sadam yang berada di balik kemudi saat ini hanya terkekeh geli mendengar perkataan Sherina.
"Udah ah, kalian berdua ini hobi banget berantem. Belum ada berapa menit dipuji juga udah cekcok lagi." Akhirnya Sadam menjadi penengah diantara Sherina dan Aryo yang jika dibiarkan akan jadi perselisihan tak berujung itu.
"Yaudah, kita jalan sekarang ya."
Setelah berkata seperti itu, Sadam mendapat anggukan dari Sherina dan Aryo yang sudah merubah raut wajahnya kembali ke awal. Dan beberapa detik kemudian, Sadam menarik pedal gas untuk menjalankan mobil tumpangan mereka dan menjauhi wisma OUKAL.
Baru beberapa meter mobilnya berjalan, Sherina yang sedang asik melihat di luar jendela tiba-tiba bergumam.
"Bakal kangen banget sama OUKAL." Gumaman yang sebenarnya kecil, tapi, karna mobil yang mereka tumpangi berukuran tidak terlalu besar dan suasananya sedang hening maka dapat terdengar jelas di telinga Aryo dan Sadam.
Dua lelaki itu sama-sama mendengar dengan jelas gumaman Sherina, tetapi, memberikan respon yang berbeda. Sadam merespon dengan senyuman teduhnya sambil sejenak menatap Sherina kemudian beralih lagi ke jalanan di depannya dan Aryo yang merespon dengan senyuman juga, hanya saja bukan senyuman teduh seperti Sadam yang disunggingkannya melainkan senyum jahil yang bisa diartikan sekarang di dalam kepalanya sudah terbersit bahan untuk menggoda Sherina lagi. Kenapa Sherina? Karna dari awal chapter sampai sekarang dia senang sekali mengganggu gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
Fanfic/Sau∙ja∙na/ : sejauh mata memandang Beberapa tahun berpisah ternyata tidak sontak merubah apa yang pernah terjalin. Walaupun awalnya agak canggung tapi naluri dua orang sahabat selalu menemukan jalan untuk kembali bersedia seperti sebelumnya. "Di p...