Chapter 13

270 34 10
                                    

"Sher, nanti kalau udah sampai Kalimantan kabari ya." Ujar Ibu yang tengah membantu Sherina memeriksa barang bawaannya yang baru saja diturunkan oleh Sang Ayah dari dalam mobil memastikan tidak ada satupun yang ketinggalan. Sherina mengangguk mengiyakan kata Ibu.

Ini masih pukul 09.00 WIB ketika Sherina, Ibu, dan Ayah tiba di bandara. Pagi-pagi sekali ketiganya berangkat dari Bandung menuju Jakarta untuk mengejar penerbangan Sherina yang terjadwal pukul 12.30 WIB. Sengaja lebih cepat beberapa jam karna tidak ingin berdrama dengan kemacetannya jalanan kota yang luar biasa membuat orang mencak-mencak.

"Barangnya udah semua, Sher?" Tanya Ayah sambil menutup pintu bagasi mobilnya. Sherina terlihat berpikir lalu, mengangguk.

"Udah beres semua, Yah." Ujar Sherina mantap. Ibu terlihat menggeleng mendengar jawaban mantap dari anak gadisnya itu.

"Earphone kamu lho ini, Sher. Lupa lagi." Ujar Ibu sambil menggenggam earphone yang sudah tergulung rapi ke hadapan Sherina yang nengir kuda mengambil benda tersebut dari tangan sang Ibu.

"Astagaa, aku lupa. Hehe makasih Ibu." Cengiran Sherina mendapatkan gelengan lagi dari Ibu dan Ayahnya. Sherina si selalu teledor:')

Setelah semua barang bawaannya dipastikan turun dari dalam mobil, kini Sherina bersama Ibu dan Ayahnya menuju ke sebuah kafe yang berada di dekat terminal bandara untuk meregangkan kembali otot-otot yang telah kaku karna selama 3 jam perjalanan mereka hanya duduk saja di mobil, sekalian makan berat juga karna dari Bandung mereka hanya sarapan roti saja. Setelah mendapat tempat duduk, Sherina menyodorkan daftar menu ke Ayah dan Ibunya lebih dulu. Sembari menunggu Ayah dan Ibunya memilih makanan, Sherina mengambil ponselnya dari dalam tas selempangnya untuk mengecek apakah ada notifikasi dari kantor atau dari siapa pun itu. Ternyata ada satu notifikasi dari Aryo.

"Sher, lo udah nyampe airport?" pesan singkat berisi pertanyaan dari Aryo yang sudah dikirim 10 menit yang lalu membuat Sherina segera mengetikkan balasan.

"Sorry baru bales, Yo. Gue udah di airport nih, ini mau makan dulu di cafe deket terminal 1 bareng Ayah sama Ibu juga. Lo udah dimana?" setelah menekan tombol send Sherina mengambil daftar menu yang diulurkan oleh sang Ibu padanya, lalu, memilih makanan apa yang akan dia makan pagi ini. 

Setelah memilih apa yang akan dia pesan, Sherina memanggil pramusaji yang sedang berada di dekat mereka untuk memesan makanan untuknya dan Ayah Ibunya. Sang pramusaji kemudian datang dan Sherina menyebutkan pesanan masing-masing mereka, lalu, pramusajinya meminta untuk menunggu sebentar sebelum berlalu dari hadapan Sherina dan keluarga.

Tinggg...

Satu pesan masuk lagi di ponsel Sherina yang setelah di cek ternyata balasan dari Aryo.

"Ooh, gue baru nyampe juga nih, gue samper ke tempat lo ya. Males gue nunggu sendiri disini kayak anak hilang." balasan Aryo membuat Sherina terkikik geli, lalu membalas.

"Yaudah gue shareloc aja ya." balas Sherina sambil membagikan posisinya sekarang ke Aryo. Tak lama ia menerima balasan lagi dari Aryo.

"Oke. On my way! Siapa tau dapat makan gratis kan hehe." lagi-lagi balasan Aryo yang selalu ajaib membuat Sherina terkekeh, lalu, dengan cepat mengetikkan balasan untuk Aryo.

"Yeee, itu mah maunya lo." setelah terkirim, Sherina meletakkan kembali ponselnya ke atas meja, lalu, beralih menatap Ibu yang ternyata sudah menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya sejak tadi.

"Kenapa, Sher? Dari tadi ketawa mulu." tanya sang Ibu tak dapat membendung rasa penasarannya. Sherina tersenyum lalu menjawab.

"Itu, Bu, lagi bales pesan dari Aryo, mau kesini siapa tau dapat gratisan katanya hahaha." tawa Sherina diakhir kalimatnya membuat Ibu dan Ayah menggeleng lalu terkekeh bersama Sherina.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang