Chapter 49

264 20 33
                                    

Sadam terlalu hectic hari ini, bahkan disaat istirahat makan siang pun ia disibukkan dengan meladeni percakapan dengan para petinggi lembaga konservasi lainnya, hingga tak terasa tiba waktunya untuk mengakhiri meeting hari ini dan masing-masing kembali ke hotel untuk memulihkan energi yang telah terkuras dan dengan itu Sadam baru bisa membuka ponselnya dan membaca balasan pesan dari Sherina dengan senyum yang mengembang.

Tak menunggu waktu lama, ia menekan logo video di pojok kanan atas di roomchatnya dengan Sherina. Ia bahkan belum menukar bajunya ataupun bersih-bersih dan sudah langsung merebahkan badannya di kasur, lalu, dengan setia menatap layar ponsel yang masih menampilkan wajahnya, menunggu peranti lawan bicaranya yang masih berstatus ringing berubah menampilkan wajah cantik gadisnya yang selalu mampu membuatnya rindu itu. Ah, membayangkan wajah ceria gadisnya di seberang sana saja sudah membuatnya menyesal, mengapa ia menuruti egonya untuk mendiamkan gadis itu sebelum mereka berpisah? Dan bahkan tidak ada pelukan perpisahan di hari ketika ia berangkat ke Cianjur kemarin. Sedikit rasa sesal namun tidak bertahan lama, karna wajah cantik yang ia nantikan sudah tampil sempurna di ponselnya saat ini.

"Haiii..." Sapa Sadam ceria yang di balas dengan senyuman lelah dari wajah Sherina.

"Hai, Yang..." Balas gadis itu dengan nada lemahnya yang membuat Sadam mengernyitkan dahinya heran.

"Are you okay, Neng? Kok lemes banget? Ini kamu lagi dimana?" Rentetan pertanyaan ia layangkan kepada gadisnya dengan nada khawatir dan ekspresi wajah yang mampu membuat Sherina terkekeh pelan.

"Khawatir banget Pak hahaha... Gapapa, aku cuma kelelahan aja, hari ini hectic banget soalnya. Aku baru aja sampai di apart, tadi waktu ponselnya berdering aku masih di lobby baru dianter sama Aryo." Penjelasan dari Sherina mampu membuat Sadam merasa tenang, syukurlah gadisnya tidak kenapa-kenapa.

"Kamu tadi dianter Aryo? Emang mobil kamu kenapa?" Tanyanya lagi, tampaknya ini sesi interogasi.

Sherina mengangguk sembari menaruh ponselnya ke stand holder karna ia ingin menguncir rambutnya, "Tadi pagi aku bangunnya kesiangan trus dijemput sama Aryo. Emang biasanya gitu, kalau ada liputan di tempat yang lumayan jauh dari tempat aku, dia bakal jemput aku tanpa diminta, katanya biar bareng aja sampe sananya. Jadi, ya gitu deh, aku berangkatnya bareng dia, pulangnya juga bareng dia." Jawab Sherina yang kini sedang melepas lanyard-nya dan di taruh di gantungan yang tersedia di atas meja kerjanya.

"Itu lanyard-nya jangan ditaruh sembarangan, ntar kamu kecarian lagi." Sadam mengingatkan soal lanyard yang masih menjadi masalah seorang Sherina dan sifat pelupanya. Gadis itu nyengir kuda, ia mengingat betapa bodohnya ia tadi pagi yang malah mencari lanyard-nya yang jelas-jelas menggantung indah di lehernya.

"Hahaha iyaa, aku udah taruh di gantungan kok, nih..." Ujarnya sambil mengalihkan kamera ponselnya ke belakang agar memperlihatkan lanyard-nya yang sudah ia gantung rapi disana.

Sadam mengangguk paham, kemudian Sherina mengembalikan ponsel ke stand holder dan melanjutkan ceritanya, "Tadi pagi aku juga lama karna nyari lanyard ini, Yang. Pas aku cari, tau ga ketemunya dimana?" Tanya Sherina yang membuat Sadam menggeleng.

"Di leher aku. Ternyata aku udah kalungin dari waktu aku selesai pakaian dan belum make up. Itu aku baru sadar waktu lagi berenti nyari dan posisinya lagi di depan cermin. Gila sih, aku kayaknya level lupanya udah parah deh hahaha." Lanjut gadis itu diakhiri dengan gelak tawa yang membuat Sadam menggeleng pelan dengan senyum tipisnya.

"Kebiasaan kamu yang ga berubah dari dulu ya itu Neng, pelupa. Kayaknya pelupa udah jadi nama tengah kamu sekarang hahaha..." Balas Sadam dengan gelak tawa juga, kemudian keduanya tertawa bersama, seakan Sadam yang cosplay menjadi kulkas sejak kemarin tidak pernah ada dan Sherina yang mengecewakan Sadam juga tidak pernah ada. Yang ada hanya sepasang kekasih yang sedang menikmati waktu untuk melepas rindu di kala berjauhan.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang