Chapter 7

180 32 2
                                    

Chapter 7 : Ia Ingin Mendaki Hingga ke Puncak dan Menodongkan Pedangnya ke Arah Pangeran

*

*

*

Orang-orang pun berdatangan dari segala penjuru. Luo Wan Qing berlari dan berteriak, tetap pihak lainnya hanya berhenti sejenak sebelum berpaling.

Luo Wan Qing membelalakkan matanya dan berujar mendesak, "Tuan Xie, Li Gui Yu dan Zheng Ping Sheng telah menjebak ayahku ...."

Ketika kata-kata itu keluar, wajah orang-orang di sekitar mendadak berubah. Seorang sipir menukik dan menindih Luo Wan Qing ke tanah, membekap mulutnya dan berteriak marah, "Omong kosong apa yang kau lontarkan!"

Banyak orang yang segera muncul, menekan Luo Wan Qing, membekap mulutnya. Luo Wan Qing terus meronta dan ingin bersuara. Kedua belah pihak bersikeras selama sesaat sebelum suara seorang pemuda terdengar dari atas, "Minggir."

Segala pergerakan pun terhenti, dan seorang petugas yang berdiri di paling depan penjara tersenyum menjilat: "Itu, Petugas Zhu Que, wanita gila ini ...."

"Gila atau tidak, bisa kulihat sendiri?" Remaja itu berujar dingin dan berteriak, "Minggir!"

Mendengar ini, si sipir melepaskan Luo Wan Qing dengan ragu-ragu. Ia pun buru-buru berguling dan bangkit, berlutut di tanah, bersujud dengan hormat, "Salam, Tuanku."

"Apakah kau yang mengadu barusan ini?"

"Iya," Luo Wan Qing melemparkan dirinya sendiri ke tanah, "Aku menuduh tunanganku, Jiang Shao Yan, menjebak ayahku, Luo Qu Shu, bersama dengan Zheng Ping Sheng, Menteri Kehakiman."

"Apakah ada buktinya?"

Ketika Luo Wan Qing mendengar pertanyaan ini, ia ragu-ragu sebelum menggertakkan giginya dan menjawab, "Aku tidak punya, tetapi ayahku ...."

"Kau tidak punya? Lalu, apanya yang kau tuntut?" Remaja itu menyelanya.

Luo Wan Qing mendongak tajam, "Tetapi ayahku ...."

"Bukti, bukti!" Remaja itu menekankan. Luo Wan Qing membeku dan memiringkan kepalanya, menatap melongo ke arah remaja berbaju merah di hadapannya. Ia menyadari bahwa ia bukannya meminta bukti. Ia menyuruhnya untuk berhenti mengadu.

"Departemen Inspeksi tidak mau mengambil kasus ini, kan?" Luo Wan Qing menatapnya tak percaya.

Wajah remaja itu menunjukkan sedikit kelemahan, dan kemudian segera menjadi arogan lagi dan berkata penuh wewenang, "Setiap departemen memiliki prosesnya. Untuk mengajukan pengaduan, kau harus memiliki bukti yang kuat dan menjalani prosesnya. Selain itu, kami tidak peduli dan tidak bisa peduli, apa kau mengerti?"

Setelah mengatakan itu, si remaja tidak berani menatapnya lagi, menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah si kepala petugas di samping dan berujar enteng: "Bagaimana tahanan ini kabur? Bagaimana kalian menjaga orang? Jika hal semacam ini terjadi di Penjara Kekaisaran, aku akan menguliti kalian semua! Bawa orang itu untuk dihukum dan pura-puralah ia tidak pernah datang," remaja itu memberikan tatapan memperingatkan ke si petugas, "Mengerti?!"

Mendengar ini, si kepala petugas berpikir sejenak sebelum memahami apa yang terjadi dan buru-buru berkata, "Mengerti. Aku akan mengantarkannya kembali. Masalah hari ini akan dirahasiakan. Mohon jangan khawatir, Tuanku."

Remaja itu mendengus dan mengangguk puas.

Luo Wan Qing berlutut di tanah, mendengarkan langkah kaki remaja itu selagi ia berlalu, benaknya terus menggemakan kata-katanya. Departemen Inspeksi tidak akan menerima kasusnya. Tanpa bukti, Departemen Inspeksi tidak bersedia mengambilnya. Pemikiran ini, rasa takut, dan kebingungan memenuhi benaknya.

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang