Chapter 37 : Jangan Menyentuhnya, Berikan Ia Padaku-

124 21 3
                                    

Sewaktu kata-kata ini terdengar, semua orang tercengang. Luo Wan Qing sepertinya ketakutan olehnya dan agak menggigil. Ia panik dan menarik lengan jubah Zhang Yi Ran.

Zhang Yi Ran menyadarinya dan bergegas menenangkannya, berujar lembut, "Jangan takut. Yang Mulia Pangeran sedang memaki pelanggar hukum."

Mendengar ini, Li Gui Yu akhirnya bereaksi. Orang di depannya mirip sekali dengan Luo Wan Qing, tetapi ia agak berbeda setelah diteliti lebih jelas. Luo Wan Qing memiliki mata berbentuk almond yang hangat, yang membawa keanggunan seorang gadis bangsawan, dan orang di hadapannya memiliki mata yang lebih sipit dari Luo Wan Qing. Ketika ia menundukkan matanya, ia tampak dingin, dan ekspresinya takut-takut. Sepintas lihat saja orang tahu bahwa ia berasal dari latar belakang yang rendah. Namun, wajah ini terlampau mirip dengan Luo Wan Qing; melihatnya dengan takut-takut berada di sebelah Zhang Yi Ran, Li Gui Yu merasakan kemarahan yang ditahannya.

Paman Zhang juga terperanjat melihat wajah Luo Wan Qing. Ia tahu persis watak Li Gui Yu, dan buru-buru bicara pada Li Gui Yu: "Yang Mulia Pangeran, aku khawatir ada perangkap."

Li Gui Yu tidak bersuara. Ia menepis Paman Zhang, yang menghentikannya, turun dari kereta, melirik ke orang-orang yang tercengang melihatnya, dan menghampiri Luo Wan Qing. Segera setelah ia mendekat, mau tak mau Luo Wan Qing pun mundur ke arah Zhang Yi Ran.

Li Gui Yu bergerak dan mengangkat matanya untuk menatap Luo Wan Qing dingin. Luo Wan Qing sepertinya tertegun dan mendongak ke arah Zhang Yi Ran, gemetar meminta bantuan. "Tuanku ...."

"Jangan takut," Zhang Yi Ran juga menyadari suasana hati Li Gui Yu tidak beres. Wanita di depannya sepertinya menganggapnya sebagai penopang satu-satunya, dan ia tidak terbiasa dengan hal tu. Tetapi ia berpikir bahwa wanita ini baru saja diculik oleh seseorang dan diselamatkan olehnya, dan kini ia menganggapnya sebagai penyelamat nyawanya, yang mana sudah bisa diduga. Ia pun menenangkan dengan lembut, "Ini adalah Pangeran Ketiga. Ia adalah orang baik dan tidak akan melakukan apa-apa padamu."

Zhang Yi Ran melihat ke kerumunan dan berujar dingin, "Kalian masih tidak cepat pergi? Apa kalian harus menunggu pejabat ini mengikat kalian sebelum kalian tahu implikasinya?"

Kerumunan itu tidak bicara dan saling berpandangan. Seluruh tubuh Zhang Yi Ran tegang, memegangi lengan Luo Wan Qing dengan kuat, melindunginya sampai mati. Para penyelundup itu membawa pedang dan menatap Li Gui Yu.

Mengetahui bahwa mereka menunggu sikapnya, Li Gui Yu mengalihkan pandangannya dari Luo Wan Qing, menunjuk ke arah si wanita tua yang berdiri di kereta, dan berkata dengan lembut, "Pangeran ini tidak ingin menyebabkan masalah. Kedua orang ini adalah tamuku. Kalian boleh kembali."

Si wanita tua mengetahui apa maksud Li Gui Yu. Ia melirik enggan ke mayat di tanah, menggertakkan giginya, dan memberi hormat dengan sopan, "Aku tidak tahu bahwa itu adalah kereta Yang Mulia Pangeran. dan aku telah mengganggu Pangeran. Hamba tua ini akan permisi. Kuharap Pangeran akan memaafkanku demi orang itu."

"Jika orang itu tidak memperpanjangnya, aku tidak keberatan." Ekspresi Li Gui Yu tenang: "Selamat tinggal."

Si wanita tua mendengar ini dan buru-buru memanggil anak buahnya sendiri, berbalik pergi.

Luo Wan Qing berkata dengan tergesa-gesa, "Masih ada orang di kereta."

Setelah mendengar ini, Zhang Yi Ran berteriak, "Tinggalkan keretanya!"

Si wanita tua berbalik dan melotot garang ke arah Zhang Yi Ran. Ia lalu melirik Li Gui Yu, menggertakkan giginya, dan menyuruh anak buahnya agar meninggalkan keretanya sebelum mereka pergi.

Setelah kereta itu pergi, Zhang Yi Ran mengembuskan napas lega dan buru-buru menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah Luo Wan Qing, melihat dari atas ke bawah, "Apakah Nona baik-baik saja?"

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang