Chapter 38 - 2 : Ia Harus Mencari Cara Baru Berada di Antara Mereka-

114 18 4
                                    

Tanpa diduga, Xie Heng mengalihkan pandangannya.

Li Gui Yu berkata dingin, "Kau suruh ia keluar. Akan kuberitahukan padamu kebenarannya."

Xie Heng tidak bergerak, seolah menunggu ketulusannya.

Li Gui Yu menarik napas dalam-dalam, "Sepuluh hari lagi, di Paviliun Fang Fei, Paviliun Feng Yu akan menyergap untuk membunuhmu."

Luo Wan Qing tertegun. Kemudian, ia menyadari apa yang Li Gui Yu katakan adalah kebohongan. Ia tidak menerima kabar apa pun dari Paviliun Feng Yu. Memang, Pavilun Feng Yu akan menyergap malam ini, meskipun itu mungkin tidak terjadi, tetapi sepuluh hari lagi? Apakah ini kebohongan dari Li Gui Yu, atau apakah Paviliun Feng Yu yang tidak memberitahunya?

Luo Wan Qing tidak berani mengungkapkan keraguannya. Ia melihat ke bawah, ke tangan Xie Heng di pinggangnya dan mendengar Li Gui Yu meneruskan, "Aku ingin menggunakanmu sebagai umpan untuk menyergap Xiang Si Zi."

Setelah mendengar ini, Xie Heng bergerak. Setelah berpikir sejenak, ia melepaskan tangan yang menahan Luo Wan Qing dan bersandar kembali ke kursi. Ia mengulurkan tangan untuk memegang tangan Luo Wan Qing dan mengangkatnya, bukan seolah ia sedang memanggil anak buah, tetapi seakan-akan ia sedang memanggil seorang wanita. Ia lalu memerintah dengan suara yang hangat, "Keluar dan tunggulah."

Luo Wan Qing memegang tangan Xie Heng dan bangun darinya. Seluruh prosesnya terasa agak aneh. Belum pernah ada lawan jenis yang menempel begitu dekat dengannya—

Mau tak mau Luo Wan Qing teringat bahwa ada Cui Heng. Tetapi Cui Heng dan Xie Heng memberikannya perasaan yang berbeda. Mungkin karena statusnya, ia waspada terhadap Xie Heng dan akan selalu merasa pria itu memiliki rasa tekanan yang kelewat kuat. Setiap gerakan yang dibuatnya mampu membuatnya tegang dan akan selalu membuatnya menyadari bahwa ini adalah seorang lelaki, jenis kelamin yang sangat berbeda darinya.

Di lain pihak, Cui Heng, kemungkinan batasan yang telah dihancurkannya sejak pembentukan tulang itu ekstrim, atau ia terlalu lembut; kecuali pada malam ia menghilangkan racunnya, ia jarang langsung menyadari sentuhannya.

Luo Wan Qing menekan emosi anehnya dan berjalan keluar dari ruangan. Ia menutup pintu di belakangnya dan melihat Zhu Que sedang berdiri di ambang pintu. Melihatnya keluar, Zhu Que buru-buru maju dan bertanya penasaran, "Apa yang sedang mereka bicarakan di dalam sana?"

Luo Wan Qing melirik ke pintu ruangan itu. Ia tidak menyembunyikannya dan memelankan suaranya, "Sepertinya mereka sedang membahas untuk bersama-sama menghancurkan Pavilun Feng Yu."

Zhu Que menggerakkan bibirnya, agak tidak senang. "Hal semacam ini, apakah Tuan Muda harus tetap tinggal dan bicara berdua dengannya?"

Luo Wan Qing juga tidak begitu senang, tetapi di wajahnya tetap cuek dan berkata, "Tuan Muda punya pertimbangannya sendiri."

Luo Wan Qing tahu bahwa menangkap Xiang Si Zi akan mengesankan Xiao Heng. Tetapi kenapa Xiang Si Zi begitu penting? Dan mengapa Xiang Si Zi terus mengawasi Xie Heng?

Luo Wan Qing mengerutkan dahi dan melirik ke arah Zhu Que yang ada di dekatnya, tidak tahan untuk bertanya, "Agen Zhu Que."

"Hm?"

"Kenapa Tuan Muda ingin menyingkirkan Paviliun Feng Yu?"

Zhu Que berseru, "Karena mereka merepotkan. Cari masalah setiap tiga hari sekali, selalu ingin membunuh Tuan Muda, lebih baik menghabisi mereka semua dengan satu serangan."

"Kenapa mereka ingin membunuh Tuan Muda?"

"Tuan Muda bertanggung jawab atas kasus keluarga Qin, kau tahu itu, kan?" Zhu Que memelankan suaranya.

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang