Chapter 18 - 3 : Aku Memercayaimu, Jadi Jangan Kau-

138 23 0
                                    

Apalagi, Qin Jue sendiri yang berpura-pura menjadi Jiu Shuang dan mengambil inisiatif untuk memanggilnya, jadi ialah yang cari mati. Namun, selagi kata-kata ini keluar, pikirannya pun melayang kembali ke malam saat ia membuat janjinya.

"Kau akan sampai di Dong Du hidup-hidup."

"Aku yakin."

Kertas di tangan Luo Wan Qing pun memanas seketika, serasa membakarnya. Di sebelahnya, Ular Perak melihat raut wajahnya dan berkata dengan curiga, "Wakil Kiri?"

Luo Wan Qing mendengar suaranya dan mendongak. Ia pun mengambil keputusan instan.

Sebuah pertaruhan.

Ia ingin menyelamatkan Qin Jue, dan ia sendiri ingin tetap hidup, jadi ia harus bertaruh. Ia akan membunuh wanita di depannya dan kemudian menyamarkan dirinya sendiri. Ia bukanlah Liu Xi Niang sejak awal. Siapa yang akan mengenalinya? Bahkan jika Paviliun Feng Yu jadi curiga, mereka tidak akan bisa memastikannya kalau ia tidak memberi mereka kesempatan. Dan apabila mereka tidak bisa, ia akan punya lebih banyak waktu untuk beroperasi.

Mungkin ia akan menemukan jalan yang baru setelah ia memasuki Departemen Inspeksi dan memanfaatkan tempat berlindungnya. Ia tidak bisa menyerah akan Qin Jue secepat ini dan membiarkannya mati seperti ini. Pembalasan dendamnya adalah miliknya. Tidak perlu melibatkan yang tidak berdosa. Dan siapa yang tahu bagaimana segala sesuatunya akan berubah setelah kematian Qin Jue? Mampukah ia membunuh Jiang Shao Yan? Jika ia tidak sanggup, maka tanpa Qin Jue, akankah Jiang Shao Yan menduduki takhta untuk waktu yang lama?

Luo Wan Qing memikirkannya dan tersenyum ke arah Ular Perak, "Kita akan terus duduk di sini dan menunggu? Berapa lama yang dibutuhkan bagi mereka untuk melakukan pekerjaannya?"

"Apa maksud Wakil Kiri?" Ular Perak agak tidak mengerti apa maksud Luo Wan Qing.

Luo Wan Qing menolehkan kepalanya untuk melihat-lihat dan melihat seekor kuda yang terikat, jadi ia pun berkata, "Duduk di sebelah sana dan mengobrol. Apa kau dalam misi belakangan ini?"

"Berkat berkah Wakil Kiri, aku istirahat selama beberapa waktu dan menangani kegiatan sehari-hari di dalam paviliun." Melihat bahwa ia tidak bermaksud menyakiti, Ular Perak pun rileks dan berjalan bersama Luo Wan Qing menuju jalanan.

Luo Wan Qing menurunkan semua yang ada di tubuhnya sembari mengobrol dengan Ular Perak ke satu sisi dan diam-diam mengoleskan racun tersembunyi di dalam lengan pakaiannya ke tangannya. Ia mengoleskan penawar lebih dulu dan menunggunya terserap sepenuhnya sebelum mengusap racunnya.

Ketika Ular Perak membungkuk untuk duduk, Luo Wan Qing menarik pedangnya dengan kasar! Ia menghunuskan senjatanya berkali-kali akhir-akhir ini, dan kecepatan yang sangat cepat. Namun, Ular Perak sepertinya sudah siap. Dengan memutar tubuhnya, ia menghadangnya dengan kotak hitam di punggungnya.

Tetapi fokus Luo Wan Qing bukan pada senjatanya. Di saat Ular Perak bergerak, telapak tangan berlumur racunnya menyerang wajah Ular Perak. Tangan lain Ular Perak terangkat dan melayang keluar, dan seekor ular berbisa membuka mulutnya dari lengan pakaiannya!

Luo Wan Qing langsung mundur. Ular Perak juga mundur dengan cepat dengan satu tangan memegangi kotak hitam sementara tangan lainnya memegagi si ular berbisa. Ia sudah hendak berbicara tetapi mendadak menyadari ada yang tidak beres. Ia langsung mengangkat tangannya untuk menyegel titik akupunturnya dan dengan marah mengangkat matanya: "Kau meracuniku?!"

Luo Wan Qing tidak basa-basi dan langsung mengayunkan pedangnya ke depan. Ular Perak membuka kotak hitam itu dan menggenggamnya. Memegang golok Miao dengan kedua tangan, ia pun berbentrokan dengan Luo Wan Qing dengan garang.

"Apa maksud Wakil Kiri?" Ular Perak menatap dingin Luo Wan Qing.

Luo Wan Qing mengangkat matanya dan berujar kalem, "Itu artinya aku ingin kau mati."

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang