Chapter 16 : Terlalu Sensitif dan Curigaan, Menyebalkan!

177 29 6
                                    

Ia mengambil burung panggang itu dan menundukkan kepalanya untuk memakannya. Ia langsung teringat orang-orang yang telah dibunuhnya sebelumnya dan merasa perutnya mual.

Ia mempraktikkan pengobatan di masa lalu. Bukannya ia tidak pernah melihat darah sebelumnya, tetapi pada akhirnya, membunuh seseorang itu berbeda.

Di satu sisi ia merasa lapar dan di sisi lain ia mual. Setelah beberapa saat penderitaan, Qin Jue mendadak berkata, "Apa karena baru bangun jadi tidak bisa makan daging? Apa kau mau makan buah?"

Luo Wan Qing mengangkat matanya dan melihat tangan pucat Qin Jue menyerahkan buah kecil. Qin Jue berkata, "Tak ada yang bisa dimakan di musim dingin. Kau bisa makan buah liar ini."

Luo Wan Qing tidak rewel. Ia menurunkan burung panggangnya, mengambil buah itu, dan menggigitnya pelan.

Qin Jue menaksirnya dan berujar hati-hati, "Pertama kali membunuh, ah?"

Buah liar itu asam, tetapi membuat Luo Wan Qing jauh lebih nyaman. Ia menundukkan kepalanya dan menggerogoti buah itu, tidak memedulikan Qin Jue.

Mengetahui ini, Qin Jue pun tutup mulut dan hanya melihat ke sekitar dan berkata, "Ada sebuah kota lima mil ke depan. Ayo kita ambil satu stel pakaian besok dan setelahnya pergi ke Dong Du bersama-sama?"

Luo Wan Qing mendengarkan kata-katanya, memakan buah itu, dan mengangkat matanya untuk melihat sekitar, "Dimana ini? Berapa lama aku tak sadarkan diri? Dimana yang lainnya?"

"Ini di tengah antah berantah, dua puluh mil jauhnya dari penginapan. Kau sudah tak sadarkan diri selama sehari semalam. Yang lainnya entah mati atau sudah melarikan diri."

Qin Jue mengambil burung panggangnya, mengoyak pahanya, merobek dagingnya, dan berujar asal-asalan: "Setelah kau pingsan, aku membawamu kembali ke penginapan. Penginapannya ludes terbakar, petugasnya menghilang, dan ada mayat dimana-mana. Aku takut para pembunuh itu mengejarku, jadi aku membawamu melarikan diri."

Qin Jue, yang sepertinya teringat sesuatu, bertanya penasaran: "Kemarin malam, kau terus mengusirku. Saat kau melihat pembunuhnya, kau bilang akan membiarkan mereka membunuhku. Kenapa kau begitu yakin bahwa pihak lainnya ingin membunuhku?"

"Kenapa kau punya banyak sekali pertanyaan?" Luo Wan Qing mengangkat matanya tak sabaran.

Qin Jue tersenyum, "Aku terkejut. Tampaknya seolah kau tahu banyak?"

"Mereka sudah mengikuti kita. Aku tidak punya musuh sekuat itu," jelas Luo Wan Qing. Qin Jue mendengarkan dan mengangguk. Ia menerima pernyataan ini, berujar serius, "Itu benar."

Lalu, ia mengerutkan dahi, terlihat kebingungan: "Terus, mereka benar-benar datang untuk membunuhku?"

Luo Wan Qing tidak mengatakan apa-apa dan menatapnya samar. Ia tidak begitu memercayai bahwa orang ini tidak mengetahui situasinya waktu itu saat mereka berada di ruang bawah tanah. Ia telah menghafalkan silsilah semua keluarga ternama di dinasti jianghu dan tahu persis tentang identitasnya.

Klan Qin merupakan yang terbesar di Jiang Nan. Klan ini dan salah satu dari empat klan besar, Klan Cui, memiliki hubungan yang dalam. Lima tahun yang lalu, Klan Cui bersalah atas pengkhiatan dan menyerah tanpa melawan, menawarkan perbatasan dari sepuluh kota kepada musuh luar. Kekalahan Klan Cui memengaruhi Klan Qin. Lebih dari empat jajaran anak-anak klan di Dong Du mengundurkan diri dan kembali ke Jiang Nan. Sejak saat itu, tak ada kabar mengenai mereka di mahkamah. Tahun lalu, Biro Sejarah Kekaisaran melaporkan keluarga Qin telah secara pribadi menyimpan gandum dan diam-diam membuat baju zirah. Kaisar murka dan menjatuhkan hukuman penahanan kepada anak-anak keluarga Qin atas dasar pengkhianatan. Kepala keluarga Qin, Qin Wen Yan, dikawal masuk Dong Du untuk diadil. Kasusnya sudah berlarut-larut dalam waktu yang lama.

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang