"Dalam beberapa hari terakhir, ia dan aku bertanggung jawab atas berita di Yang Zhou, tetapi sebenarnya aku bertanggung jawab atas Jin Ling." Pria di sebelahnya mencatat pertanyaan Bayangan di depannya dan menjelaskan tanpa meliriknya.
Pria gemuk di sebelahnya segera berkata, "Aku bertanggung jawab atas Hang Zhou."
"Sudah menunggumu." Pria jangkung itu berkata, mengangkat kepalanya dan bertanya dengan serius, "Apa margamu?"
"Aku Liu Xi Niang." Luo Wan Qing berkata dengan hati-hati.
Pria jangkung itu mengangguk dan berkata dengan serius, "Aku Fang Zhi, anak tertua kedua di keluarga."
"Aku Fang Yuan, Fang Zhi adalah kakak laki-laki keduaku," ucap pria gemuk di sebelahnya dengan berani, sambil menunjuk ke pemuda berpenampilan biasa-biasa saja di sebelah kirinya, "Ini adalah kakak laki-laki tertuaku, Fang Shun. Kami bertiga adalah saudara. Kami adalah bandit di masa lalu. Setelah lulus ujian hukuman mati, masuk ke Departemen Inspeksi. Nona Liu, apa yang kau lakukan dulu?"
"Menjual garam."
Ekspresi Luo Wan Qing tetap tidak berubah. Setelah mendengar ini, Fang Yuan segera mengacungkan jempol dan memuji, "Kau punya keberanian!"
Istana kekaisaran sangat ketat terhadap penjual garam, dan mereka yang berani menjual garam bukanlah orang biasa.
Luo Wan Qing tersenyum dan tak banyak bicara. Semua orang menyapa dan mereka berkenalan.
Sejak hari itu, Luo Wan Qing menjalani kehidupan yang sangat teratur. Ia bangun di pagi hari dan mengikuti Bai Li menuruni gunung. Bai Li akan mengobrol dengannya dalam perjalanan naik dan turun gunung, menceritakan tentang situasi jiang hu di Dong Du dan menganalisis cerita yang dilihatnya di Divisi Bai Hu, menggunakan semua orang di berita yang dilihatnya di Bai Hu sebagai contoh untuk memberitahunya bagaimana menjadi pekerja yang baik.
Setelah itu, ia akan pergi ke Paviliun Ling Xi untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai pembawa pesan. Ia akan menghabiskan hari itu berurusan dengan Bayangan di Paviliun Ling Xi, kemudian kembali ke gunung dan Cui Heng akan datang di malam hari, memeriksa luka-lukanya, lalu mengajarinya bermeditasi dan mengatur napasnya.
Hari-hari berlalu dengan cepat dan damai. Lukanya sembuh dengan cepat dan tak lama kemudian, Cui Heng mulai mengajarkan keterampilan berpedang.
Ia tidak tahu apakah keterampilan pedang yang dipelajarinya itu baik atau buruk, tetapi yang diketahuinya adalah ketika dirinya, tertarik untuk latihan seni bela diri dengan Fang Yuan, dan yang lainnya, ia tidak pernah kalah.
Setelah lebih dari setengah bulan, luka Luo Wan Qing hampir sembuh. Ia mengikuti Bai Li menuruni gunung pada siang hari. Saat ia hendak mengemasi barang-barangnya dan pergi ke Divisi Qing Long untuk menerima misi, ia mendengar panggilan cemas dari seorang pelayan di depan pintu, "Agen Liu!"
Luo Wan Qing mengalihkan pandangannya dan melihat orang seperti kasim mengikuti di belakang si pelayan. Ia memandang Luo Wan Qing sambil tersenyum dan berkata dengan lembut, "Agen Liu."
Luo Wan Qing melihat sekilas dan melihat lencana Istana Kekaisaran di pinggang pria itu. Lencana Istana Kekaisaran milik kaisar. Luo Wan Qing ragu-ragu dan bertanya, "Siapa kasim ini?"
"Hamba adalah Zhao Shun dari Istana Kekaisaran Pusat, dan Kepala Kasim Yang adalah ayah angkatku. Hari ini, hamba ada di sini atas perintah Yang Mulia untuk memanggil Agen Liu ke istana."
Mendengar ini, hati Luo Wan Qing bergetar.
"Jadi ...." Luo Wan Qing ragu-ragu, "Kalau begitu silakan pergi duluan, aku akan melapor lebih dulu ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]
Historical Fiction[Novel Terjemahan] Judul : Cang Lan Dao Author : Mo Shu Bai 墨书白 Chapters : 195 + 2 extra Genres : Drama, Historical, Martial Arts, Mature, Romance Penerjemah Inggris : Catscats (https://salmonlatte.com/novel/cang-lan-dao/) Sinopsis : Luo Wan Qing, s...