Chapter 43 - 1 : Tuan Muda Bisa Menggunakanku atau Membunuhku

97 15 0
                                    

Persis seperti ketika mereka pergi, Cui Heng menggendongnya kembali ke Departemen Inspeksi. Ia menyembunyikannya dengan sangat baik dan meletakkannya di atas tempat tidur untuk berbaring. Departemen Inspeksi tidak kelihatan siapa-siapa di luar dan dalamnya. Setelah tegang sekian lama, Luo Wan Qing akhirnya lega setelah mengantarkan keluarganya pergi. Meskipun ia berharap untuk mengantarkan keluarganya di perjalanan terakhir mereka seorang diri, bukannya membawa Cui Heng, ia membiarkan mereka mengikuti arah air, jadi ia sendiri tidak tahu tujuan mereka.

Ia juga menginstruksikan mereka agar mengubah nama setelah menetap. Ke depannya, jika mereka tidak berinisiatif untuk mencarinya, ia tidak akan bisa menemukan mereka, kecuali Cui Heng berniat untuk mulai mengawasi. Kalau tidak, Cui Heng tidak akan bisa menemukan mereka. Sumber daya manusia punya batasan. Setelah ini, ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ia akan lebih memilih percaya bahwa Cui Heng tidak akan mengutus orang untuk melacak dan mengawasi keluarganya.

Luo Wan Qing tidak punya tenaga untuk memikirkan yang lainnya. Ia minum bubur dan obat bersama Cui Heng, yang duduk di tepi tempat tidur dan berujar lembut, "Istirahatlah baik-baik. Yang Mulia mungkin memanggilmu saat siang. Apa lagi yang kau inginkan agar kulakukan?"

Luo Wan Qing mengatupkan bibirnya. Ia ingin memohon padanya supaya tidak membocorkan masalah hari ini ke publik tetapi juga merasa bahwa ia sudah terlalu banyak merepotkannya.

Cui Heng melihatnya tidak mengatakan apa-apa, jadi ia tahu apa yang dipikirkannya. Ia menerka, "Aku tidak akan mengatakan apa pun tentang masalah hari ini, dan aku tidak akan peduli tentang orang yang kau temui hari ini, jadi jangan khawatir."

"Kau tidak akan menanyakan, siapa aku?" Luo Wan Qing tidak tahan untuk mencengkeram selimut dengan erat.

Cui Heng melihat gerak-geriknya dan berkata ragu-ragu, "Jika kau merasa lebih nyaman apabila kau tidak mengatakan apa-apa, maka aku tidak akan bertanya."

"Aku bukan Zhang Jiu Ran," tekan Luo Wan Qing.

Cui Heng mengangkat matanya, "Aku tahu."

Luo Wan Qing membeku dan berkata dengan bingung, "Bagaimana kau mengetahuinya?"

"Tuan Muda mengatakannya tadi malam." Cui Heng mengalihkan pandangannya untuk melihat ke luar jendela; halamannya penuh dengan cahaya musim semi. Berkata dengan lembut, "Ia tahu saat kau memberikannya induk parasit. Wanita di halaman Qin Jue, itu Zhang Jiu Ran, kan?"

Tidak menyangka Xie Heng akan begitu peka, hati Luo Wan Qing menegang dan tidak bersuara. Cui Heng melihat kegugupannya, jadi ia tersenyum dan menghiburnya, "Kau tidak perlu gugup. Tuan Muda tidak akan melakukan apa pun terhadapnya."

"Tuan Muda tidak menyukainya." Luo Wan Qing menggelengkan kepalanya.

Cui Heng berpikir sejenak dan menjelaskan dengan sabar, "Tuan Muda tidak menyukainya, karena ia berbohong pada Qin Jue. Qin Jue dan Tuan Muda bukan termasuk kenalan, tetapi ia adalah kakak seperguruannya. Qin Jue bersifat baik, dan Zhang Jiu Ran berbohong padanya. Metodeya memang agak kelewatan."

"Aku tahu ...." Mulut Luo Wan Qing pahit. Mana mungkin ia tidak tahu? Siapa saja boleh menyalahkan Zhang Jiu Ran, tetapi tidak dirinya, yang telah menerima bantuan Zhang Jiu Ran.

"Tetapi sekarang, Qin Jue tidak peduli dan masih mau menolongnya, kurasa, pasti ada sesuatu yang tidak diketahui Tuan Muda." Cui Heng meliriknya, memikirkan apa yang mungkin telah terjadi antara Luo Wan Qing dan Zhang Jiu Ran. Suaranya pun mau tak mau melembut selagi ia berkata, "Ia belum pernah berhubungan dengan Zhang Jiu Ran. Langsung menarik kesimpulan adalah kesalahannya."

"Bukan Tuan Muda yang salah." Luo Wan Qing menggelengkan kepalanya, "Ia ada di Departemen Inspeksi, jadi ia harus seperti ini."

"Kau tidak menyalahkannya?" Cui Heng bertanya serius.

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang