Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]

Chapter 41 - 3 : Ia adalah Luo Wan Qing

Bagaimanapun juga, Paviliun Feng Yu adalah kekuatan tersembunyi Permaisuri, dan melindungi Putra Mahkota lebih penting daripada membunuh Xie Heng. Apalagi, dengan memancing Putra Mahkota ke pihak Paviliun Feng Yu, anak buah Li Gui Yu juga bisa melemahkan Paviliun Feng Yu. Ketika Xie Heng mengambil keuntungan dari kekacauan itu untuk kabur, dan Zhu Que sampai, ia hanya perlu melindungi Putra Mahkota hingga Rumah Tangga Kekaisaran datang.

Xie Heng bisa mengalahkan Li Gui Yu di bawah saksi Rumah Tangga Kekaisaran, atas nama pembunuhan terhadap Putra Mahkota, dan anggota keluarganya akan pergi jauh dalam kegelapan. Bahkan jika ia mati sekarang, setidaknya itu jauh lebih baik ketimbang kehidupan lalu dalam mimpinya.

Ia menumpangi perahu kecil itu bersama Xie Heng dalam diam, menuju sebuah pulau kecil dengan paviliun lima tingkat yang berdiri di atasnya, dan musik yang ramai terdengar dari kejauhan. Para pelayan memeriksa tubuh keduanya, dan saat mereka memeriksa Luo Wan Qing, salah satu dari mereka diam-diam menyelipkan sebuah kotak kepada Luo Wan Qing.

Luo Wan Qing meliriknya, dan si pelayan menyingkir ke samping tanpa ekspresi. Kemudian, para pelayan membawa kedua orang itu ke loteng, langsung ke ruang pribadi lantai dua. Di satu sisi ruang pribadi itu, orang bisa melihat lobi di lantai satu, dengan para musisi yang bermain di atas panggung, penari dan wanita keluar-masuk, menemani para tamu. Di sisi lain ada sebuah koridor panjang dengan teras di luarnya; orang dapat melihat danau dan pegunungan di luar bangunan.

"Dimana ini?" Luo Wan Qing tidak tahan untuk jadi penasaran. Xie Heng menggelengkan kepalanya, "Paviliun Fang Fei memilih tempatnya dengan sangat berhati-hati setiap tahunnya, jadi aku tidak tahu dimana ini. Paviliun ini seharusnya dibangun belum lama, demi tujuan ini."

"Mirip sekali dengan fantasi," komentar Luo Wan Qing. Xie Heng tertawa pelan, mengangkat cawan anggurnya, dan tanpa sadar berkata, "Dalam sebuah ilusi yang diciptakan oleh siluman rubah, ditemani oleh seorang wanita cantik."

Sewaktu kata-kata ini keluar, mereka berdua tertegun. Untuk sesaat, Luo Wan Qing merasa seolah-olah pria di depannya adalah si pria terhormat yang sudah lama tak terlihat. Xie Heng mengalihkan pandangannya dengan tenang seakan-akan ia tidak pernah mengatakan apa pun dan berujar samar, "Mari kita tunggu dulu."

Luo Wan Qing tak banyak bicara selagi ia melirik ke luar, diam-diam menghitung waktunya. Setelah menunggu sebentar, panggung di bawah mulai melelang barang satu demi satu. Ketika semua barangnya sudah terjual habis, sudah satu jam semenjak mereka berangkat. Zhu Que harusnya sudah berangkat dan hampir sampai di tempat dimana keluarganya dikurung.

Orang-orang dari Paviliun Feng Yu akan ada di sana, tetapi pasukan utama mereka seharusnya berada di Paviliun Fang Fei. Mereka hanya akan meninggalkan sejumlah prajurit udang dan jenderal kepiting untuk menjaga keluarganya; dengan kekuatan Zhu Que, semestinya hanya perlu sebentar untuk membereskannya.

Lalu, pelelangan manusia pun dimulai. Pemilik setiap 'wanita cantik' yang dijual akan menuliskan usia dan fitur spesial dari si cantik, sekaligus harga dan metode penjualannya lebih dahulu, kemudian memasangnya. Setelah pembeli duduk di ruang pribadi dan menawar mereka, mereka bisa naik ke panggung untuk membawanya pergi.

Xie Heng sudah melaporkannya duluan dan meminta agar menjualnya dengan memakai topeng. Rupanya terlalu menarik perhatian, dan apabila ia melelang wanita ini secara langsung, ia takut kalau Jiang Shao Yan akan kesulitan membawanya pergi. Tetapi, orang tidak akan tenang jika tidak melalui pelelangan dan langsung menukar orangnya. Dengan begini, menempatkan mereka di panggung dan setelahnya membawa masing-masing orang mereka pergi, barulah mereka merasa lebih tenang.

Saat giliran mereka, orang Paviliun Fang Fei menghampiri lebih awal untuk mengklaim orangnya. Luo Wan Qing pun bangkit dengan hormat: "Tuan Muda, aku berangkat."