Chapter 41 - 1 : Ia adalah Luo Wan Qing

116 18 0
                                    

Ketika Luo Wan Qing berjalan keluar dari ruang bawah tanah, angin malam menerpa wajahnya. Akhirnya ia lepas dari bau darah dan agak tersadar.

Terlalu banyak hal yang terjadi malam ini: Xie Heng menyergap Jiang Shao Yan; Jiang Shao Yan bersekutu dengan Xie Heng dan menginformasikan bahwa ialah Zhang Jiu Ran; Xie Heng tahu ia bekerja sama dengan Paviliun Feng Yu untuk menyergapnya; Xie Heng meragukan identitasnya dan hendak menggunakan kasus Zhang Qiu Zhi untuk membuatnya menyerah; dan dirinya 'Zhang Jiu Ran' ini, berjanji akan berguna selama bisa hidup.

Walaupun ia tidak ingin mengakui identitas Zhang Jiu Ran, ia dan Xie Heng sudah mencapai kesepakatan bersama; ia harus membantu Xie Heng menemukan Paviliun Feng Yu. Hal yang terpenting sekarang adalah mencari Xiang Si Zi. Ia tidak peduli soal tujuan Xie Heng dan Li Gui Yu, tetapi ia hanya punya satu tujuan sekarang: untuk membuat keluarganya tetap aman dan membuat mereka pergi dengan identitas yang baru.

Luo Wan Qing memejamkan matanya dan menenangkan diri. Kalimat Xie Heng, 'Ia seorang tabib, kau?' terlintas dalam benaknya, membuatnya entah kenapa menarik napas dalam-dalam. Tanpa berpikir berlebihan, ia kembali ke kamarnya. Ia harus memulihkan diri dan bersiap mencari Xiang Si Zi keesokan harinya.

Ia memberi dirinya sendiri obat tidur dan tidur lelap sepanjang malam. Ketika ia bangun keesokannya, setelah melapor pada orangnya Xie Heng, ia mengobrak-abrik beberapa barang sehari-hari yang digunakan para agen dan membawanya bersamanya sebelum berangkat.

Departemen Inspeksi telah mempersenjatai setiap agen dengan banyak alat langka yang sukar ditemukan di pasaran. Yang sengaja dibawanya bersamanya hari ini adalah Dupa Feng Xun, digunakan untuk mengejar orang. Dupa ini istimewa, sangat sensitif, dan bisa dilacak dalam jarak seratus mil. Demi mencegah salah lacak, terdiri dari dupa yang menghambat baunya juga. Digabungkan, kedua kantong dupa itu tidak akan menguarkan bau, jadi Dupa Feng Xun tidak akan terlacak. Apabila orang harus menggunakannya, ia akan menghancurkan kantong penghambatnya, dan Dupa Feng Xun bisa langsung dilacak.

Luo Wan Qing memasukkan kedua kantong wewangian itu ke tubuhnya dan pergi ke kedai teh itu lagi. Ia memesan tiga cangkir Bi Luo Chun dan menunggu dengan tenang sebelum seorang wanita membuka pintunya.

Luo Wan Qing mengangkat matanya untuk melihat pihak lainnya. Wanita itu berujar sopan, "Tidak mudah bagi Tuan untuk datang hari ini. Biarlah hamba ini, yang mewakili Tuan, menyapa Nona."

Luo Wan Qing tidak terkejut saat ia mendengar ini. Xie Heng nyaris menemukannya semalam, jadi wajar baginya untuk lebih waspada hari ini. Apabila orang Xie Heng mengikutinya kemari, tidak perlu lagi penyergapan berikutnya.

Luo Wan Qing mengangguk dan memerhatikan selagi wanita itu berjalan ke sisi ruangan dan membuka sebuah ruang rahasia, berkata dengan hormat, "Silakan ikuti aku, Nona."

Luo Wan Qing bangkit dan mengikuti wanita itu masuk ke ruang rahasia tersebut, berjalan melalui lorong panjang sebelum sampai di ruangan yang redup. Setelah sampai di ruangan, wanita itu memandu Luo Wan Qing agar duduk di depan meja. Seperti boneka, ia berbicara sesuai ditentukan, "Tuan menyuruhku menanyai Nona sebuah pertanyaan. Kemarin malam, kenapa kau membiarkan Xie Heng mengetahuinya?"

"Itu kebodohannya." Luo Wan Qing berkata dingin, "Apakah ia sungguh mengira bahwa Xie Heng, seorang pria dari keluarga terpandang, akan melakukan hubungan liar dengan seorang wanita di tempat terbuka dan membiarkan orang membunuhnya?"

Wanita itu tidak bicara, sepertinya menunggu sesuatu.

Luo Wan Qing melihat tingkah lakunya dan tahu ada orang lain di sana. Mereka menggunakan cara komunikasi yang unik, dan wanita ini menyampaikan maksud orang di belakangnya.

Wanita itu menunggu sejenak, kemudian berkata, "Kalau begitu kemarin malam, saat Nona membiarkan Tuan pergi, apakah Xie Heng tidak menyadarinya?"

"Tentu saja," Luo Wan Qing berujar setengah jujur, "Tetapi ia tidak yakin; ia menyukaiku dan bersedia memercayaiku untuk sementara waktu. Tetapi aku tidak punya banyak kesempatan tersisa. Lain kali, jika ia tidak bisa membunuhnya lagi," Luo Wan Qing mengangkat matanya, mencari seseorang yang bersembunyi dalam bayang-bayang, "Aku akan mati bersamanya."

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang