Chapter 18 - 1 : Aku Memercayaimu, Jadi Jangan Kau-

116 22 2
                                    

"Kau!"

"Baik, baik, baik." Melihat kemarahan Luo Wan Qing, Qin Jue buru-buru minta maaf. "Akulah yang salah. Hanya bercanda, Itu hanya permen."

"Lain kali kau bercanda denganku tentang omong kosong semacam ini, maka jangan salahkan aku karena tidak bersikap sopan." Luo Wan Qing menarik tangannya dan berujar dingin, "Kemari dan perbaiki meridianku."

"Iya, iya, iya." Qin Jue menopang dirinya bangun dari meja, mengikuti di belakang Luo Wan Qing sambil meminta maaf. "Akulah yang bersikap tidak sopan. Tetapi apakah kau benar-benar memberiku racun? Kok bisa aku tidak merasakan apa-apa?"

"Obat ini biasanya tidak berasa." Luo Wan Qing melepaskan sepatunya dan naik ke tempat tidur.

Qin Jue naik ke tempat tidur, dan mereka pun duduk bersila. Luo Wan Qing menjelaskan dengan serius. "Tetapi saat racunnya lepas, seluruh tubuh menderita rasa sakit yang parah, dan akan mulai membusuk dari dalam. Setelah setengah jam, kau akan berubah menjadi genangan darah. Rasa sakitnya luar biasa."

"Semengerikan itu?" Qin Jue menanyakan serius. "Terus, bagaimana kau mendetoksifikasinya?"

"Satu penawar sebulan untuk mendetoksifikasi racunnya. Tujuh bulan untuk menghilangkannya seutuhnya. Selama kau tidak mencelakaiku, aku akan memberikanmu obatnya tepat waktu." Luo Wan Qing mengerutkan bibirnya dan akhirnya menjelaskan. "Urusan urat ini penting. Aku tidak bisa memercayakannya kepada orang lain."

"Baiklah, aku mengerti." Qin Jue mengangguk murah hati. "Aku adalah orang yang terpelajar. Aku memaafkanmu. Aku akan membiarkanmu tahu bahwa masih ada cinta sejati di dunia ini. Kemari, berikan aku tanganmu." Ia mengulurkan kedua tangannya ke arah Luo Wan Qing.

Luo Wan Qing meletakkan tangannya ke telapak tangan pria itu dan mendengarnya berkata, "Pejamkan matamu, rasakan qi sejatiku dulu, kemudian ikuti."

Luo Wan Qing merasakan arus yang hangat menjelajah dari tangan Qin Jue. Kemudian arus hangat itu dengan lembut merangkak melalui urat ke dantian-nya, menarik qi sejatinya, perlahan-lahan mengalir ke dalam uratnya.

Qin Jue mengatur arus hangat itu secara tepat, merenggangkan uratnya, membungkus qi sejatinya, membimbingnya ke tempat dimana urat rusaknya berada, dan perlahan-lahan mengalir melaluinya.

Luo Wan Qing merasa seolah ia menyelam di dalam air hangat. Kapan pun qi sejatinya lewat, semuanya jadi lebih panjang dan diperbaiki.

"Dengarkan rapalanku." Suara Qin Jue terdengar samar-samar, "Memegang Yuan sebagai kesatuan, menjalankan qi ke dalam dantian, memfokuskan qi untuk mendapatkan kelembutan, menyapu habis debu dan menyingkirkan kotoran ...."

Tenaga dalam seni bela diri Qin Jue sepertinya berasal dari sekolah Tao, dengan atmosfer yang netral, berbeda dari jalan Liu Xi Niang.

Luo Wan Qing mendengarkan perkataan Qin Jue dan mengikuti arahannya, dengan hati-hati memperbaiki urat dan pembuluh darah yang rusak. Ia tidak tahu berapa lama yang dibutuhkan. Ia membuka matanya ketika Qin Jue berkata, 'Sudah selesai', dan ia menyadari hari sudah tengah malam.

Ia menyadari ia berkeringat seolah-olah baru saja keluar dari air. Orang yang ada di seberangnya tak lebih baik darinya, pucat dan tampak seolah-olah ia akan pingsan dengan sentuhan sedikit saja. Tetapi ekspresinya normal. Ketika ia melihat Luo Wan Qing membuka matanya, ia tersenyum dan berkata, "Kau bisa bermeditasi sendiri seperti ini setiap malam. Secara pelan dan perlahan, sewaktu kau mencapai Dong Du, urat dan pembuluh darahmu akan diperbaiki."

Luo Wan Qing tidak mengatakan apa-apa. Ia mencoba urat yang baru saja diperbaiki, dan tak ada masalah.

Qin Jue menaksirnya. Melihatnya memastikan tidak ada masalah, ia memukul-mukul pinggangnya dan meregangkan tubuh, "Belajar saja sendiri. Aku harus istirahat. Kau dalam keadaan sehat, tetapi aku adalah pasien yang terluka serius."

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang