Chapter 29 - 2 : Aliansi Xie Heng dan Li Gui Yu, Bunuh Dia-

129 24 0
                                    

Selagi Luo Wan Qing mendengarkan kata-katanya, ia merasa bahwa ada sesuatu dalam ucapannya. Wajah Cui Heng tulus. Ia menunjuk ke ruangan di samping ruangannya dan berkata, "Aku akan tinggal di sini. Jika terjadi sesuatu, kau bisa memanggilku kapan saja."

Luo Wan Qing mengangguk, jadi Cui Heng berkata, "Aku akan menyuruh pelayan agar menyiapkan air hangat untukmu." Dengan itu, Cui Heng berbalik pergi membawa penerangannya.

Selagi Luo Wan Qing memerhatikannya berjalan keluar dari pintu, warna wajahnya lebih cerah. Melangkah masuk ke rumah, ia berjalan sembari memikirkan kata-kata Cui Heng sepanjang hari ini. Pada hari ini di Departemen Inspeksi, ia hampir mengetahui tempat macam apakah Departemen Inspeksi.

Departemen Inspeksi merupakan Elang dari Putra Langit, mengawasi seluruh pejabat dan mengendalikan kejahatan dunia. Namun, Departemen Inspeksi berarti kekejaman; Xie Heng dingin dan keji, memperlakukan orang lain seperti anjing dan babi. Sulit baginya untuk mengatakan apakah Departemen Inspeksi itu baik atau jahat, tetapi ia memastikan bahwa tak ada pejabat berpangkat tinggi yang rela membiarkannya di dunia ini.

Oleh sebab itu, ketika Xie Heng menciptakan Departemen Inspeksi, keluarga Xie mencabut hak warisnya dan mengusirnya dari keluarga. Ia pernah menanyai Zhang Jiu Ran di penjara, mengapa Xie Heng memiliki persetujuan para pejabat sewaktu ia membangun Departemen Inspeksi; Zhang Jiu Ran mengatakan bahwa itu karena status bangsawannya, tetapi lihatlah sekarang, dimana status bangsawannya?

Luo Wan Qing teringat kulit manusia itu dan tidak tahan ingin muntah tetapi jelas-jelas memahami bahwa Departemen Inspeksi ini adalah jalan berlumur darah Xie Heng. Menggunakan cara luar biasa untuk menakut-nakuti orang-orang luar biasa. Sulit baginya untuk mengevaluasi apakah Xie Heng itu baik atau jahat.

Demi membangun Departemen Inspeksi, Keluarga Xie tidak mengakuinya. Departemen Inspeksi telah membuktikan banyak kasus yang keliru dan memang juga menghalangi banyak pejabat berpangkat tinggi. Tetap saja, ia juga memiliki kekuasaan Departemen Inspeksi yang semata-mata miliknya dan tidak perlu tunduk pada kekangan siapa pun. Jika ia membangun Departemen Inspeksi demi kekuasaan, tuntuan orang ini untuk berkuasa pun akan melampaui batasan.

Memikirkan apa yang mereka katakan kemarin tentang Xie Heng yang mencemaskan keluarga Luo dan ingin membuka kembali kasus keluarganya, ia sudah mencoba untuk memercayainya.

Namun, setelah melihat Departemen Inspeksi hari ini, ia merasa bahwa dengan hati seperti Xie Heng, ia kemungkinan membangun Departemen Inspeksi hanya demi kekuasaan. Kalau tidak, apakah ada malaikat yang akan menyerahkan semua masa depan demi menciptakan Departemen Inspeksi dan melindungi rakyat? Dan akankah malaikat seperti ini sanggup melakukan sesuatu seperti menguliti kulit manusia demi menakuti yang lain?

Luo Wan Qing tidak bisa membayangkannya. Ia merasa sepertinya lebih mudah jika segalanya termotivasi oleh rasa haus luar biasa akan kekuasaan. Demi kuasa, untuk tidak ditekan oleh kekuasaan Keluarga Xie, ia menyerahkan identitasnya sebagai anggota keluarga Xie dan mendirikan Departemen Inspeksi, menjadi satu orang di atas puluhan ribu. Yang namanya keadilan hanyalah bidak caturnya, dan perhatiannya tentang kasus keluarganya seharusnya menjadi upaya untuk menggunakan kasus ini sebagai bidak catur untuk mengskakmat Li Gui Yu dan Klan Zheng.

Di kehidupan sebelumnya di dalam mimpi, ia bersekutu dengan Li Gui Yu, jadi dirinya, si bidak catur, tak lagi berguna dan sudah membusuk di Ling Nan. Kalau tidak, apabila ia mengkhawatirkan keluarga Luo sejak awal, mana mungkin ia bersekutu dengan seorang penjahat seperti Li Gui Yu, dan mana mungkin ia membiarkan Luo Wan Qing di dalam mimpi itu mati di Ling Nan?

Luo Wan Qing memejamkan matanya, merasakan ketenangan yang abnormal merasuk ke hatinya. Teringat akan bagaimana anggota keluarganya di kehidupan lalu mati secara tragis satu per satu di jalan menuju ke pengasingan dalam mimpinya, ia langsung merasa darahnya bergejolak selagi ia membuka matanya dan menuangkan secangkir air untuk dirinya sendiri, merenungi situasinya saat ini.

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang