Chapter 53 - 2 : Yang Mulia Pangeran, Aku Ingin Menjadi Putri Mahkota

61 13 1
                                    

Zhang Yi Ran berhenti dan melihat Luo Wan Qing berlari menghampiri sambil memegang payung.

Zhang Yi Ran tertegun sejenak. Luo Wan Qing mendatanginya dan menyerahkan payung padanya, sembari berkata, "Da ren, akan turun hujan, bawalah payung."

Mendengar ini, Zhang Yi Ran bereaksi, dan tidak bisa menahan tawanya, mengambil payung dari Luo Wan Qing, dan berkata dengan lembut, "Terima kasih, Nona."

Saat keduanya berbicara, terdengar bisikan orang-orang di dekatnya. Mereka berdua mendongak dan melihat kereta Li Gui Yu diparkir di kediaman Pangeran. Ia sedang berjalan keluar dari pintu, lalu seolah menyadari ada seseorang di sekitarnya, ia pun melihat ke arah sana.

Kedua belah pihak saling memandang, dan ekspresi Li Gui Yu tampak agak dingin.

Ketika Zhang Yi Ran melihat Li Gui Yu, ia mengangkat tangannya dan memberi hormat, lalu menoleh ke arah Luo Wan Qing dan berkata dengan hangat, "Nona, pulanglah dulu. Aku akan pergi dulu."

Sambil bicara, Zhang Yi Ran pun pergi sambil membawa payungnya.

Luo Wan Qing memerhatikan selagi Zhang Yi Ran pergi. Li Gui Yu melangkah dari pintu dan berjalan di belakang Luo Wan Qing. Ia mengikuti pandangan Luo Wan Qing dan berkata dengan tenang, "Kenapa Agen Liu ada di sini?"

"Sebagai imbalan atas kebaikan menyelamatkan seseorang terakhir kali."

Luo Wan Qing berkata, tanpa sadar menggosok Seribu Mesin di pergelangan tangannya, menoleh ke arah Li Gui Yu, dan tersenyum tipis, "Selamat pagi, Yang Mulia, apa kau akan menghadiri mahkamahpagi?"

"Kau tinggal di rumahnya?"

Li Gui Yu mengabaikan sapaannya dan menoleh ke arah Kediaman Zhang.

"Tepat sekali." Luo Wan Qing mengangguk, lalu tertawa, "Apakah Yang Mulia Pangera Ketiga menganggap itu tidak pantas?"

"Dengan wajah ini di mukamu, kau harus memiliki sopan santun saat melakukan sesuatu," Li Gui Yu tersenyum dan berkata dengan nada dingin, "Jangan menyeret orang lain ke dalam masalah saat kau ingin cari mati sendiri."

Mendengar peringatan dalam kata-kata ini, Luo Wan Qing terdiam. Setelah beberapa saat, ia mengangkat matanya dan terkekeh pelan, "Sebenarnya, apa hubungan antara Pangeran dan Nona Luo?"

"Bukan urusanmu."

Setelah mengatakan itu, Li Gui Yu berbalik dan hendak pergi, ketika Luo Wan Qing tiba-tiba menghentikannya, memanggilnya, "Yang Mulia."

Li Gui Yu menoleh ke belakang, dan ekspresi Luo Wan Qing tetap tenang, "Jika punya waktu hari ini, ada yang ingin kubahas dengan Yang Mulia di Kediaman Pangeran. Apakah tidak masalah?"

Li Gui Yu tidak berkata apa-apa setelah mendengar ini, dan Luo Wan Qing menatapnya dengan tenang.

Setelah menunggu beberapa saat, Li Gui Yu menjawab, "Baiklah."

Sambil mengatakan itu, ia berbalik dan berjalan menuju keretanya.

Setelah naik kereta dan pergi, Luo Wan Qing berbalik dan kembali ke rumah. Begitu ia memasuki kamar, Xing Ling melompat masuk.

"Agen Liu," kata Xing Ling dengan tenang, "Orang-orang di istana selalu ada di sini."

Mendengar ini, Luo Wan Qing memainkan lentera dan menjawab, "Terus awasi."

Xing Ling mengangkat matanya untuk melihatnya, dan tanpa berkata apa-apa, ia melompat menjauh.

Luo Wan Qing mematikan lenteranya dan tidur.

Ketika Luo Wan Qing bangun, hari sudah siang. Ia berjalan ke halaman dan melihat Ibu Zhang dan pelayan lelakinya sedang menjemur selimut di halaman.

Melihat Luo Wan Qing bangun, Ibu Zhang tersenyum dan berkata dengan lembut, "Nona Qing Qing, kau sudah bangun?"

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang