Chapter 19 - 2 : Di Masa Depan, Jangan Sembarangan Membiarkan Siapa pun-

124 24 0
                                    

"Seseorang menghentikanku, jadi aku membunuhnya." Suara Luo Wan Qing datar, tidak mengundang lebih banyak kata.

Qin Jue mengangkat kelopak matanya, menggumamkan spekulasinya, "Ular Perak?"

Hanya sedikit orang di jianghu yang menggunakan golok Miao, jadi Qin Jue menanyakan pada yang paling memungkinkan.

Luo Wan Qing mengangguk, "Uh-huh."

"Ia menghentikanmu datang menyelamatkanku?"

"Uh-huh."

"Lalu, kenapa kau datang?" Qin Jue memandanginya.

Luo Wan Qing terdiam sebelum menjawab pelan, "Demi hati nurani."

"Hanya hati nurani?"

"Apalagi?" Luo Wan Qing tertawa pelan dengan agak tidak senang, "Apalagi yang kau miliki untuk bisa kusiasati? Kau tidak perlu berpikir tentang apa rencanaku. Aku sudah mengatakan apa yang kuinginkan. Aku tidak akan bertanya lebih."

Gerakan Qin Jue pun terhenti.

Luo Wan Qing masih marah dan mau tak mau mengucapkan satu kalimat lagi, "Aku bukan kau. Jadi baik ya baik. Jadi jahat ya jahat. Tak ada banyak rencana liciknya. Kalau aku sama sepertimu, maka biarkan aku menanyaimu, kenapa kau membentuk tulangku untukku?"

Qin Jue mengangkat matanya untuk menatapnya, tidak mengerti kenapa Luo Wan Qing menanyakan ini.

Luo Wan Qing menatap wajahnya-yang-tidak-kelihatan-begitu-sehat dan berkata dengan serius, "Membentuk tulang mengkonsumsi banyak qi sejati, kan? Sekarang ini seharusnya menjadi waktu terlemahmu. Aku bisa membunuhmu saat ini, tetapi mengetahui hal ini, kenapa kau masih mau membentuk tulangku untukku?"

Qin Jue tidak mengatakan apa-apa. Ia menatapnya dengan tenang sekian lama sebelum berkata, "Kau tidak bisa membunuhku."

"Benarkah?"

"Kau boleh mencobanya."

Qin Jue menganggap remeh situasinya. Luo Wan Qing merasa napasnya tersangkut di dadanya. Ia tanpa sadar ingin membantah tetapi mendadak menyadari bahwa tidak ada gunanya. Ia menolehkan kepalanya dan bertanya, "Kenapa kau mengira aku akan membunuhmu?"

Luo Wan Qing mengangkat matanya dan melihat ke arahnya dalam-dalam sambil cemberut. "Aku belum pernah melakukan kesalahan padamu di sepanjang jalan, jadi kenapa kau ingin membunuhku?"

Ia mengajukan pertanyaan ini dengan cara yang membuat Qin Jue kehabisan kata-kata. Ia menundukkan matanya dan ragu-ragu sebelum menjawab, "Aku tahu bahwa ada banyak orang yang ingin membunuhku di sepanjang perjalanan, pembunuh dengan banyak triknya, jadi aku selalu waspada."

"Terus?"

"Kau terlalu aneh dari awal sampai sekarang. Kau sengaja mendekatiku tetapi bersikap sama sekali tidak seperti pembunuh. Tetapi orang yang bisa membuat orang menurunkan kewaspadaannya, kemungkinan besar mereka benar-benar pisau yang mematikan."

"Misalnya?" Luo Wan Qing tertawa jengkel mendengar kata-katanya.

Qin Jue mengerutkan bibirnya, "Kau berpura-pura salah mengenali Jiu Shuang untuk mendekatiku. Kau bertingkah seolah kau tidak berniat untuk tinggal bersamaku, tetapi sebenarnya, kau sudah mencoba segala cara untuk membuatku menerimamu. Menilai dari hasilnya, jika aku adalah lelaki biasa, maka kemungkinan aku tidak akan bisa menjauh dari kelembutan yang telah kau berikan padaku tanpa mencurigai bahwa kau sengaja mendekati."

"Lalu?" Luo Wan Qing memandanginya.

Qin Jue tidak berani melihat langsung ke tatapannya, memalingkan kepalanya selagi ia berkata canggung, "Ada juga ... fakta bahwa kau sepertinya yakin bahwa akulah yang dikejar oleh Paviliun Feng Yu. Kau ingin meninggalkanku saat gelombang pertama anak buah dari Paviliun Feng Yu datang untuk membunuhku, jadi kurasa kau tidak ingin mengejar orang-orangmu dan ingin menguji kekuatanku. Itulah mengapa aku memaksamu untuk turun tangan."

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang