Chapter 35 - 2 : Saling Sergap

113 20 0
                                    

Ia melihat seorang pria paruh baya yang compang-camping, berselimut angin dan embun beku, masih dengan pedang berlumuran darah yang menggantung di pinggangnya, dan sisa giok setengah rusak, berjalan masuk ke ibu kota berumur seribu tahun di tengah cahaya pagi hari.

Lalu, menurut orang-orang di restoran, ia berjalan ke depan istana dan menggedor pintu istana. Beberapa oang mengatakan bahwa ketika ia menggedor gerbang istana, ia membesarkan suaranya dan berteriak pilu, "Pejabat berdosa, Cui Qing Ping kembali dan memohon Yang Mulia untuk mengirimkan pasukan ke Bei Rong!"

Tetapi banyak orang yang tidak memercayai ini, dan berpikir itu adalah rumor. Karena ia adalah seorang pejabat berdosa, dan karena ia menyerah, sepuluh kota di sepanjang perbatasan pun jatuh, dan Da Xia kehilangan semua kesempatannya.

Lintasan Feng Ming, yang dulunya menjadi kelebihan Da Xia, malah menjadi rintangan terbesar untuk serangan balasan Da Xia ke Bei Rong. Seorang pejabat yang menyerah sepertinya, mana bisa ia bicara tentang mengirimkan pasukan? Mana bisa ia bicara soal perang?

Lima tahun telah berlalu, dan nama Cui Qing Ping sudah buram dari ingatan dunia. Setidaknya, mereka yang tidak memedulikan tentang politik dinasti, seperti Luo Wan Qing, tidak mengingatnya dengan baik. Namun, sekarang karena Xiang Si Zi sengaja menyinggungnya, Luo Wan Qing akhirnya menyadari makna tersiratnya dan bereaksi, "Cui Qing Ping difitnah?"

"Aku tidak bilang begitu." Xiang Si Zi tersenyum, kemudian berujar serius, "Tetapi Xie Heng yakin ia difitnah."

Itulah mengapa ia tidak ragu-ragu menghilangkan namanya dari keluarga Xie dan menciptakan Departemen Inspeksi. Karena keluarga Xie tidak akan mencari keadilan untuk Cui Qing Ping, namun Xie Heng akan melakukannya. Luo Wan Qing menggabungkannya, lalu mengerutkan dahi, "Lalu, apa hubungannya ini dengan Li Gui Yu?"

"Li Gui Yu merupakan satu-satunya orang yang ada di perbatasan waktu itu. Satu-satunya yang masih hidup sampai hari ini, yang memegang seluruh informasi rahasia waktu itu."

Xiang Si Zi menuang teh, nada bicaranya ringan: "Xie Heng ingin tahu apa yang terjadi waktu itu, dan hanya Li Gui Yu yang bisa memberitahunya. Xie Heng telah membayar begitu besar demi hasil ni. Apa alasan yang dimilikinya untuk tidak bersekutu dengan Li Gui Yu?"

Luo Wan Qing tidak mengatakan apa-apa.

Li Gui Yu dan Xie Heng tidak bersekutu. Ia membohongi Xiang Si Zi bahwa ia tidak mengetahuinya. Xiang Si Zi mengira dirinya tidak tahu, jadi Xiang Si Zi mencoba membohonginya, membuatnya percaya bahwa mereka saling menguji sekarang ini dan akan bersekutu cepat atau lambat.

Akan tetapi, dalam penipuan ini, sebagian besarnya adalah kebenaran. Kemungkinan Xiang Si Zi bersedia memberitahunya begitu banyak karena ia tidak berniat membiarkannya hidup. Jika Xie Heng mati, ia pun harus mati.

Tetapi, kenapa Xie Heng menolak untuk bekerja sama dengan Li Gui Yu? Demi Luo Wan Qing? Atas dasar apa?

Li Gui Yu memiliki apa yang paling diinginkan Xie Heng. Di kehidupan lalu dalam mimpinya, mereka jadi sekutu. Kenapa ia menolaknya di kehidupan ini?

Apakah karena ia berteriak bahwa ia menyukainya, dan Xie Heng memerhatikan kasus keluarganya, makanya ia berjanji untuk membalikkan kasusnya, tetapi ia tewas?

Apakah ia merasa bahwa Li Gui Yu jahat, atau apakah ia merasa bersalah terhadapnya?

Tetapi, mereka hanya bertemu secara kebetulan; apabila ia menyerahkan kesempatan sebagus ini karena rasa bersalah, dengan karakter semacam ini, bagaimana bisa mereka bekerja sama sebegitu lamanya di kehidupan yang lalu?

Kenapa ia mati?

Kenapa ia mati akibat ribuan sayatan?

Memikirkan akhir hidup Xie Heng, Luo Wan Qing mendadak agak bingung. Berdasarkan kontak mereka saat ini, karakter Xie Heng, dan metode-metodenya, bagaimana bisa ia sampai di langkah dalam mimpinya itu?

Cang Lan Dao [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang