GALAN STORY [COMPLETED]

MASALALU MAMA

+++GALAN STORY+++

"Mama resmi dijodohkan dengan anak rekan bisnis kakekmu. Mama udah menolak keras, tapi itu sudah menjadi keputusan bulat mereka. Mau kabur, tapi Mama nggak tau mau ke mana. Papamu juga saat itu baru lulus kuliah, cuma ngandelin duit orang tua. Akhirnya dengan drama panjang, Mama menikah dengan Wijaya. Pernikahan itu walau tak Mama kehendaki, tetaplah membuat kehadiran Dekan ada di dunia. Saat membesarkan Dekan, permasalahan keluarga kami muncul. Wijaya mulai main di belakang Mama. Dia berhubungan dengan seseorang yang Mama nggak tau itu siapa. 3 tahun terlewati, tapi Wijaya tetap saja terlihat memiliki keluarga lain. Mama mulai menyelidikinya. Ternyata ... Wijaya sudah lama memperistri sahabat Mama sendiri waktu SMA. Saat itu ... Mama sakit hati banget. Dikhianati suami sekaligus sahabat sendiri. Mama bener-bener hilang akal, Mama pergi ke tempat hiburan terlarang. Di situlah Mama kembali bertemu dengan papamu, Galan," tutur Rani sambil terus menghapus air matanya yang mengalir.

Flashback

Rani awalnya hanya berjoget ria di tengah riuh para manusia penghibur dan manusia butuh hiburan. Di bawah lampu disko yang berkelap-kelip, Rani terlihat bersenang-senang. Tiba-tiba saja ada tangan kekar yang menarik tangannya. Rani tak melihat dengan jelas siapa pemilik punggung kokoh yang menariknya keluar dari kerumunan itu. Hingga dirinya di bawa ke meja bar, di saat itulah Rani bisa melihat dengan jelas wajah pria yang amat ia kenali.

"P-Putra? I-ini kamu? Ini beneran kamu, Putra?" tanya Rani sangat terkejut.

Syaputra mengangguk sambil menatap nanar wanita yang mengambil cintanya hingga detik ini. Hatinya tak terima melihat kantung mata Rani yang terlihat sangat jelas.

"Rani, apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu ada di sini?"

Rani menunduk, matanya mulai berkaca-kaca.

"Rumah tangga kamu aman kan, Ran?" tanya Syaputra lagi.

Seketika tangis Rani pecah, Syaputra bangkit dan membawa Rani dalam pelukannya.

"Putra .... suamiku berselingkuh. Dia berselingkuh dengan sahabatku sendiri," ucap Rani di sela tangisannya.

"A-apa? Wijaya berselingkuh?" marah Syaputra.

"A-aku ... aku nggak bisa menahannya, Putra. Aku bisa stress di rumah terus. Aku nggak mau pulang. Aku nggak mau liat dia."

Tangisan Rani semakin menjadi-jadi, Syaputra terus menenangkannya.

"Berani sekali dia membuatmu sakit hati. Aku sudah rela melepasmu untuknya dia. Tapi dia malah menyia-nyiakan wanita yang aku cintai sampai detik ini!"

Rani terkejut, ia langsung menarik diri dari pelukan Syaputra. Rani menatap tak percaya Syaputra yang juga menatapnya.

"Putra kamu—"