+++GALAN STORY+++
Hujan turun dengan deras, tetapi Galan sama sekali tidak memilih untuk berteduh. Ia biarkan seragamnya basah, juga ranselnya. Jalanan cukup lenggang, tetapi Galan tak menambah kecepatannya lagi. Ia ingin menikmati air hujan yang jatuh sore itu membasahi tubuhnya. Entahlah, mungkin Galan ingin healing.
Sayup-sayup Galan mendengar dari arah belakang suara motor bersahutan walau sedikit teredam hujan. Galan melirik ke arah kaca spion. Ada 2 motor sport hitam yang saling kejar. Mereka bahkan saling ingin menjatuhkan dengan cara menendang badan motor lawan. Hingga ketika kedua motor itu sudah mendekat, Galan dikejutkan oleh salah satu motor yang oleng dan hilang kendali ke arahnya. Ban motor belakang Galan terserempet motor salah satu dari mereka. Galan yang panik tak dapat mengendalikan motornya saat jalanan sangat licin. Motor Galan menghantam bagian belakang mobil yang terparkir di sisi jalan. Kepala Galan menghantup kaca mobil bagian belakang hingga pecah. Mobil bagian belakang penyok, menciptakan dorongan cukup hebat bagian belakang mobil hingga terdengar suara jeritan di dalamnya. Galan yang sempat tersangkut di bagian belakang mobil, merosot ke bawah. Dengan tangan gemetar ia mencoba membuka helmnya. Bau anyir darah tercium, Galan berdesis keras ketika merasakan kepalanya sangat pening. Di ambang kesadarannya Galan menoleh ke arah motor yang menyenggolnya barusan. Motor tersebut balik arah, pelakunya melarikan diri. Saat itu juga Galan mendengar jeritan wanita yang meraung dari dalam mobil. Tak lama pandangannya gelap, Galan tak sadarkan diri.
Orang-orang berdatangan. Satu orang memanggil ambulan untuk mereka. Beberapa dari mereka juga merekamnya dari dalam mobil.
Galan dilarikan ke rumah sakit. Hanya Nenek Uni yang menemaninya di ruang rawat. Galan tak memiliki luka yang terlalu serius, helm menyelamatkan kepalanya dari benturan keras itu. Hanya ada luka di bagian pelipis, lengan sedikit bengkak, dan juga leher. Galan akan dirawat selama seminggu untuk pemulihan, selebihnya Galan dinyatakan baik-baik saja.
Saat Galan sendirian di ruang rawat, tiba-tiba ada seorang wanita tua memasuki ruangannya. Wanita itu terlihat sangat marah dengan berurai air mata. Galan yang tak sempat mengenali orang itu, tiba-tiba di seret turun dari ranjangnya. Selang infusnya terlepas, Galan meringis. Wanita tua itu terus memukulinya secara brutal sambil berteriak, "pembunuh! Kamu pembunuh! Anak kurang ajar!" Galan yang mendengar kata-kata itu membeku, pukulan itu bagai tak berasa di tubuhnya. Galan baru mengingat pekikan seorang wanita di mobil yang ia tabrak. Galan shock, ia tak bergerak sama sekali bahkan ketika wanita itu membenturkan kepalanya pada sisi ranjang.
Tiba-tiba Nenek Galan masuk ke ruangan dengan pekikan nyaring. Beliau segera memisahkan wanita tua itu pada cucunya dan berteriak memanggil suster.
"Apa yang kamu lakukan pada cucuku! Dasar wanita gila!" teriak Nenek Uni marah.
"Bukan saya yang gila! Tapi anak saya sekarang yang hilang akal setelah kehilangan bayinya!" teriak wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAN STORY [COMPLETED]
Novela Juvenil"Terkadang manusia memang tak tahu diri. Dirinya yang membuat kesalahan, tetapi malah membenci hasil dari perbuatan itu." Galan Ardian Syaputra. Galan itu sosok yang keras seperti batu dari luar, pembuat onar, tidak sopan, dan berbuat semaunya. "Gal...