+++ GALAN STORY +++
Terhitung 15 menit mereka memasuki hutan dan telah menuntaskan teka-teki pertama hingga berhasil menuju rute kedua. Namun, di tengah perjalanan Oca mengeluh perutnya keram. Ia bahkan berjongkok sambil memegang perut bagian bawahnya. Sontak mereka satu tim ikut panik.
"Oca kenapa?" tanya Dinar.
"Perut aku sakit, Kak. Keram gitu," sahut Oca dengan mimik menahan sakit.
"Sudah makan belum tadi sebelum berangkat?" tanya Rukan.
"Sudah, Kak."
Nadia mencium bau sesuatu, lalu menoleh ke arah bagian belakang Oca yang berjongkok. Nadia terbelalak, buru-buru ia melepas jaketnya dan memasang di pinggang Oca.
"Lo lagi mens, Ca?" tanya Nadia membimbing Oca berdiri dan mengikat dengan benar lengan jaketnya pada pinggang Oca.
"E-eh iya, Nad. Tembus, ya?"
"Iya. Duh kakak cowok pada menjauh dikit mohon maaf," pinta Nadia.
Sontak Rukan, Ridho, dan Fahri menjauh dari mereka. Tinggal Galan yang masih berdiri di samping Dinar.
"Heh bocah!" tegur Rukan.
Galan berjalan ragu untuk menjauh. Mimik wajahnya terlihat khawatir."Berdarah tadi," ujarnya terlihat ngilu.
"HEH!" Oca kesal.
"Disebut, Bangke," umpat Rukan.
"Terus gimana ini, Kak? Nggak mungkin dong Oca lanjut dalam keadaan kayak gini. Mens di hutan ... bahaya nggak si? Masalahnya b-bocor loh. Hehe," ucap Nadia memelankan kata akhirnya.
"Kalau gitu, Oca bisa kembali ke camp aja. Bahaya sih kalo lanjut, ntar kenapa-kenapa lagi," sahut Dinar. "Rukan, lo lanjut ya. Gue mau antar Oca balik ke camp. Kayaknya untuk perjalanan seterusnya lo aja yang dampingin, Ruk. Gue stop sampai di sini juga. Ya kali gue kembali ke sini sendirian," tutur Dinar pada Rukan.
"Oke, nggak masalah sih. Kalian balik aja ke camp, ya," sahut Rukan.
"Kalau aku, Kak? Masa iya aku cewek sendirian," cicit Nadia.
Dinar bertukar tatap dengan Rukan. Rukan hanya mengangguk pasrah.
"Ya udah Nadia ikut balik. Jadi yang melanjutkan perjalanan cuma cowok, ya," ujar Dinar.
"Baik, Kak," sahut Ridho.
"Ntar, petanya foto dulu. Kali aja gue lupa jalan balik," ucap Dinar. Fahri menyerahkan peta di tangannya pada pendamping tim tersebut.
Akhirnya para cewek kembali dan para cowok melanjutkan perjalanan. Mereka harus menuju rute kedua.
***
Seperti telur. Kulit cokelat. Dalam hijau. Bintik-bintik hitam.
Clue : Huruf terakhir jawaban pertanyaan ini adalah huruf terakhir arah menuju rute ke 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAN STORY [COMPLETED]
Подростковая литература"Terkadang manusia memang tak tahu diri. Dirinya yang membuat kesalahan, tetapi malah membenci hasil dari perbuatan itu." Galan Ardian Syaputra. Galan itu sosok yang keras seperti batu dari luar, pembuat onar, tidak sopan, dan berbuat semaunya. "Gal...