Earthquake...

4.3K 208 19
                                    

Buat yg lupa, baca ulang yaa










Let's goo..













"If I say I love you, will you feel the same?" Gumam Gracia ragu, sebenarnya ia takut berbicara begini.

"I love you too Ge." Shani mencium kepala bagian belakang Gracia.

Baiklah, Gracia membeku sekarang.

"Maaf ya Ge, tadi bikin kamu badmood." Shani mengelus kepala Gracia.

"Kenapa aku badmood?"

"Emm eh, karena aku nanyain alasan kamu ketemu aku?" Shani berbicara dengan pelan, takut ia salah melontarkan jawabannya.

"Bukan."

"Anin?" Tebak Shani dengan ragu.

Gracia membalikkan badannya, lalu memeluk tubuh Shani.

"I love you, Shani." Ucap Gracia.

"I love you too." Shani mengecup puncak kepala Gracia lalu mengelusnya. Gracia tertidur, begitu juga dengan Shani.

Dan itu adalah kali pertama dan terakhir mereka mengucapkan perasaan masing masing.





*

*

*






Empat tahun kemudian.




















Tujuh tahun setelah gempa bumi. Tujuh tahun setelah Gracia dan Shani bertemu.





























Banyak yang terjadi pada mereka selama empat tahun ini. Kejadian Gracia diculik sudah berkali kali terulang, begitu juga percobaan pembunuhan pada Shani. Mulai dari modus rekan kerja, sampai sabotase pesawat swasta yang mereka tumpangi. Dalangnya tidak hanya satu orang, ada beragam macam manusia dengan beraneka ragam motif.

Shani dan Gracia sudah tidak takut mati sejak bencana alam tujuh tahun yang lalu, dan itu yang membuat mereka semakin kuat menjalani hidup yang keras ini. Tak ada pilihan. Tetap hidup atau mati di tangan pesaing yang menginginkan uang dan kekuasaan. Tetap hidup atau membiarkan anggota keluarga lainnya yang menanggung sisanya. Tetap hidup atau mati konyol tanpa pengorbanan.

Dunia yang mereka tempati ini sangat kejam. Untuk itulah Indra mendidik Shani -anak perempuan satu satunya- dengan keras dan tegas. Tugas Indra adalah mengarahkan Shani untuk melewati semua rintangannya, ia harus mencari sendiri cara untuk melewati jalan itu. Sedangkan tugas sang ibu adalah mengobati dan mengajarkan cara melindungi diri sendiri. Dan hasilnya, Shani menjadi wanita yang tangguh dan jenius. Ia menjadi sosok yang begitu sempurna.

Tapi tidak dengan Gracia. Dulunya gadis itu dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian. Orang tuanya selalu melindungi dan menuntun gadis itu untuk melewati jalannya. Yang gadis itu tau, dunia ini indah dan penuh kasih sayang. Sampai kedua orang tuanya di jemput tuhan. Kini dunianya terlihat menyeramkan. Satu satunya yang dapat ia syukuri hanyalah kehadiran sosok Shani yang diberikan tuhan untuknya, ternyata tuhan tidak benar benar benci padanya.

Selama empat tahun ini Shani sekalipun tidak pernah mengucapkan perasaannya pada Gracia. Dan Gracia tidak pernah menuntut ataupun memulai, ia hanya menunggu. Dan sialnya, Gracia tidak pernah lelah menunggu.

Shani merasa bahwa hubungan mereka tidak boleh lebih dari kakak adik yang saling menyayangi. Demi orang tuanya. Ia tau bahwa itu salah, ia amat sangat tau. Shani sungguh telah menahan dirinya selama empat tahun. Ia sungguh menyesal telah mengatakan perasannya pada malam itu, karena hal itu adalah sebuah dosa.

GRESHAN ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang