"Ayo ke dufan."
Ucap seorang wanita yang baru saja meneguk teh hangatnya.
"Ha?" Wanita itu membuat bingung lawan bicaranya.
"Mau ke dufan."
"Iya Ge, nanti kalau udah pulang kita ke Dufan ya."
"Mau sekarang Cii." Rengek wanita itu.
"Tapi kita ga lagi di Indo Gee." Shani menggeleng gelengkan kepalanya.
"Kan udah ke Disney Land. Kenapa mau ke Dufan?" Shani duduk di samping Gracia yang duduk di sofa.
"Ga tau, pengen aja." Gracia menatap cangkir teh nya. "Mau ke situ."
"Situ mana?"
"Itu yang kaya istana harry potter. Yang baru aja buka akhir akhir ini."
"Ohh, The Making of Harry Potter. Yaudah, ayo siap siap." Shani berdiri. Beranjak mandi.
Mereka sedang liburan di jepang. Ini hari ke empat mereka di jepang. Sudah banyak tempat yang mereka kunjungi selama tiga hari kemarin.
Gracia memainkan cangkir teh nya. Ia sangat bahagia. Setelah empat tahun jauh dari Shani. Setelah empat tahun bayangan Shani menghantui pikirannya. Setelah empat tahun ia berangan angan bahwa Shani akan meminangnya.
Ia sangat tidak menyangka jika hidupnya akan sebahagia ini. Tapi tentu kedepannya akan lebih banyak rintangan yang ada. Tak apa, Gracia pasti sanggup menghadapi semuanya. Asal dengan manusia kesayangannya satu ini.
Gracia sungguh bersyukur di dalam hatinya. Ia menatap Shani yang sedang merapikan rambutnya di depan cermin. Wanita itu tersenyum. Senyum yang tulus dari hati yang paling dalam.
"Ayo Gee, nanti kesiangan." Shani yang merasa Gracia tidak bergerak sejak tadi menegurnya.
Gracia berdiri. Meletakkan cangkir teh nya. Lalu memeluk Shani dari belakang.
"Iya sayang, masih jam sembilan. Baru juga buka." Gracia mengeratkan pelukannya. Shani diam, tak ada satu bagian tubuhpun yang bergerak. Hanya jantungnya yang berdegub dengan tenang.
"Kenapa Ge?" Setelah beberapa puluh detik dengan posisi itu, Shani berbalik menghadap Gracia.
"Sayang kamu."
"Aku tau." Shani membalas pelukan Gracia. Ia mengecup puncak kepala Gracia yang tingginya hanya sehidungnya.
"Jangan ninggalin aku. Jangan buang aku." Kata Gracia.
Shani menangkup kedua pipi Gracia. Mengangkat wajah wanita itu agar ia bisa menatap mata wanitanya.
"Hm? Setelah perjuangan aku buat dapatin kamu? Aku buang kamu? Kalo itu terjadi, aku pasti udah gila Ge. Ga waras." Shani mengecup bibir Gracia.
Gracia memejamkan matanya. Shani kembali menautkan bibir mereka. Menyesap bibir manis itu dengan lembut.
Gracia membalas ciuman itu, tangannya mulai melingkari leher Shani. Tangan Shani turun ke pinggul Gracia. Ia sama sekali tidak memberi jarak di antara tubuh mereka berdua.
Bibir mereka masih beradu saling sesap, kini lidah mereka juga ikut bermain.
Tangan Shani menelusup kedalam kaus oversize Gracia. Mengelus punggung halus itu.
Gracia melepaskan ciumannya. Shani yang belum puas sedikit kecewa. Tapi tak apa, masih ada leher yang bisa di kecup.
Bibir Shani bermain di leher Gracia. Ia tidak berniat membuat tanda. Lidahnya berputar putar di satu titik. Hal itu membuat Gracia melenguh tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN ONESHOOT
FanfictionFiksi. 21+ !! Hanya sekedar kumpulan cerita pendek dari Greshan. Bagaimanapun jalan ceritanya. Serumit apapun perjuangannya. Sejauh apapun jaraknya. Greshan akan berakhir bahagia.