Malam ini, Gracia berguling guling senang di kasurnya. Ia menatap tiga lembar sticky note yang ia ambil dari mading.
Ada seseorang yang membalas sticky note yang ia tempel. Mereka seperti bermain surat suratan.
Gracia yakin bahwa yang menjawab dan megambil ketiga Sticky notenya di mading adalah orang yang sama. Tulisan pada ketiga lembar kertas itu mirip.
Tiba tiba Gracia teringat Shani.
Bagaimana ini? Kepada siapa ia harus jatuh cinta? Pada orang yang menjawab sticky notenya? Atau pada Shani Indira.
Ah, Shani Indira terlalu susah di gapai. Gracia memilih untuk fokus mencari tau siapa yang menjawab dan mengambil Sticky note miliknya.
Di letakkannya dengan baik tiga lembar Sticky note itu. Lalu ia beranjak tidur. Ralat, ia bermain sosial media dulu. Setelah menguap, ia menjauhkan ponselnya, lalu memejamkan matanya.
***
"Tulisan lo di jawab lagi Ge." Gita menatap mading. Anin juga ikut menatapnya.
"Bantu gue nyari tau dong." Pinta Gracia.
Anin dan Gita mengiyakan. Karena kalau tidak, mereka bisa mendengar rengekan sepanjang minggu.
Tapi, mereka tidak perlu repot repot untuk mencari tau.
Malamnya ada pesan masuk dari orang yang tidak ada di kontak Gracia.
Gracia tersenyum senang ketika melihat orang itu mengirimi gambar gambar sticky note yang ia tempelkan di mading.
Bukan hanya tersenyum, Gracia bahkan melompat lompat di atas kasur dengan senang. Dan tunggu, apa itu? Pada foto itu bukan hanya ada empat Sticky note yang ia tempelkan di mading. Tapi ada banyak.
Sepertinya semua sticky note yang pernah ia sebar di seluruh penjuru kampus.
Senyum Gracia semakin lebar. Ia membalas pesan orang itu.
Can I know your name?
Gracia menunggu jawaban.
You have known it.
Gracia bingung.
Do we ever we meet before?
Yes, we do.
Save dulu nomor gue. Terserah save apa.
Gracia menurut.
Badannya lemas ketika melihat foto profil orang itu. Ia langsung luruh ke kasur. Jantungnya berdegup cepat.
Shani Indira.
Gracia kembali mengganti nama kontak wanita itu.
Kak Shani? Loh.
Besok ketemu di parkiran jam delapan. Kelas lo jam sembilan kan mulainya?
Good night Gracia.
Gracia mengiyakan. Kemudian diam sejenak, bahkan ia tidak berkedip. Ia berpikir. Tidak, ia tidak bisa berfikir. Maka ia pergi ke lemari bajunya. Memilih baju terbaiknya untuk besok pagi.
Oh iya. Kabari Anin dan Gita.
Gracia membuka ponsel nya, lalu misuh misuh pada grup chat mereka.
***
"Beneran Shani Indira Gre?" Tanya Anin yang sedang menyetir.
"Belum tau sih. Belum ketemu juga. Mana tau kembarannya?" Gracia menyetel lagu.

KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN ONESHOOT
Hayran KurguFiksi. 21+ !! Hanya sekedar kumpulan cerita pendek dari Greshan. Bagaimanapun jalan ceritanya. Serumit apapun perjuangannya. Sejauh apapun jaraknya. Greshan akan berakhir bahagia.