Revenge

4.6K 208 4
                                        

"Hai Kath." Seorang laki laki tersenyum ramah setelah melepas helm-nya, ia turun dari motornya, menghampiri seorang gadis yang menunggunya.

"Ayo masuk." Gadis itu berbalik, berjalan ke arah pintu rumahnya. Sang laki laki duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Mau kemana?" Pertanyaan itu menginterupsi langkah sang gadis. 

"Mau ke dapur, ambil minum." 

"Gausah, gue ga lama. Sini duduk."

"Sebentar aj-"

"Kathrina. Duduk aja."

Gadis itu menurut.

"Ini ga ada siapa siapa di rumah lo? Ga ada yang perlu gue salim?" 

"Engga, gue sendiri. Oh iya, boleh gue tutup pintu?" 

"Buat apa?" Heran sang lelaki.

"Takut ada yang ngintip."

"Hah? Memang kenapa?" Laki laki itu mengerutkan keningnya, semakin bingung.

Kathrina tidak menghiraukan pertanyaan itu, ia berdiri dan menutup pintu. Sang lelaki tidak berkomentar apapun, ini bukan rumahnya. Ia menarik nafasnya dalam dalam, lalu menatap Kathrina yang kini sudah kembali duduk di depannya.

"Kath, gue minta maaf kalau perasaan lo ga bisa gue bales. Lebih baik lo berhenti ngejar gue, karena itu bikin hati lo sakit. Lo butuh alasan kenapa gue ga suka sama lo? Sederhana, gue punya kriteria, dan itu bukan lo. Gue juga minta maaf karena udah neriakin lo pas di taman kampus, gue nyesal banget, lo ngeselin sih."

"Loh? Kok gue?" Sang gadis tampak tidak terima.

"Lo yang seenaknya nyolong susu gue!"

"Lagian lo naruhnya di kap mobil gue!"

"Ya mana gue tau itu mobil lo." Laki laki itu juga tidak mau kalah, ia mencari alasan untuk itu.

"Mana gue tau itu susu lo!" Dan sayang sekali, gadis ini juga lebih tidak mau kalah.

"Lo ga harus tau!"

"Tapi gue ga bisa hapus perasaan ini." Kathrina menunduk. Sudahlah, sejak awal ia sudah tau tujuan laki laki ini datang kemari. Suasana kembali serius.

"Gue ga bisa maksain perasaan gue." 

"Setidaknya buka hati lo."

Saat laki laki itu hendak membuka mulutnya untuk mengucapkan kata kata perpisahan, pintu rumah itu di buka paksa. Ada sekitar tujuh pria menyerbu masuk, langkah mereka berderap. Seorang wanita yang menenteng G2 Combat terlihat melangkah maju di antara pria pria itu.

Sang pemilik rumah berdiri, laki laki itu dengan sigap berdiri di depan Kathrina. Detak jantung Kathrina berpacu dengan cepat, entah karena laki laki yang barusan menolak dirinya kini berdiri tegap di depannya, atau karena kediamannya diserbu oleh orang orang yang tidak dikenal.

Ruang tamu yang amat luas itu kini terasa sempit. Padahal masih tengah hari, dan orang orang ini berani menyerbu rumah seseorang. Apa mereka tidak takut diomongi oleh tetangga? Ah iya, rumah rumah di daerah itu tidak benar benar berdempetan, jadi para tetangga itu tidak tahu menahu apa yang terjadi pada kediaman Kathrina.

Wanita itu mengarahkan pistolnya pada sang lelaki, tapi ia berubah pikiran, memilih untuk memerintahkan anak buahnya saja. Maka pria pria itu yang maju. Satu lawan tujuh. 

"Hai kathrina." Wanita itu tersenyum.

Gadis itu mendesiskan sebuah nama ketika mengingat siapa wanita ini.

"Waahh, aku senang sekali, kau mengenalku." 

"Untuk apa kau datang kemari?"

"Hanya ingin memberikan feedback."

GRESHAN ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang