Mangga muda

73 0 0
                                    

"Gan cepetan lama banget sih lo, ambil gitu aja susah." teriak nya.

"Astagfirullah bos. Sabar napa, susah ini." keluh Morgan berusaha memetik buah dari pohonnya langsung.

"Tobat, biasanya juga mulut cerewet lo tidak pernah berkata baik." heran Andre.

"Dasar bawel kayak ibu ibu komplek tetangga gue." gerutu Morgan.

"Perhatikan bicaramu! aku dengar semuanya." teriak Andre duduk santai beralaskan rumput hijau.

Cerewet bisa bisa dipecat dadakan nanti kalo jabatan asisten yang Morgan dapatkan kandas seketika, Andre tipe orang keras kepala, susah diatur, dan malas, tapi orang macam itu kenapa jadi sukses dan punya perusahaan besar hasil keringat sendiri, bagaimana cara dia memulainya.

"Bos tangkap."

Hap

Satu tangan Andre berhasil menangkap buah mangga muda kesukaan nya selama beberapa bulan ini. Ada juga permintaan aneh yang selalu diminta oleh nya, seperti memanjat pohon pisang untuk memetik satu buahnya saja lalu memakannya sesuai perintah dari atasan dan parahnya Andre malah mengabadikan momen tersebut, tentu Morgan jengah menanganinya, belum lagi yang lain lain.

"Lah bos. Lo mau kemana, bilang terima kasih dulu kek atau apa, main minggat aja, emang dasar bos laknat, jangan jangan setelah ini aku disuruh panjat tower lagi bisa berabe urusan nya." gerutu nya seraya turun dari pohon mangga di halaman belakang kantor tempat ia bekerja.

Morgan mengganti setelan jas dikenakannya sebelum masuk ke ruangan sang bos.

"Hadeuh... lama lama gue bisa stress dadakan kalo gini caranya." keluh nya.

"Mana celana setelan kesayangan gue sobek lagi, gara gara tadi, awas aja kamu bos gue mau minta ganti rugi." sepanjang jalan Morgan menggerutu tidak jelas beberapa kali mengumpati bos laknat itu.
---

Ruang kerja
.

Morgan berjalan memasuki ruangan bosnya, tapi ia mrndapat sambutan mata horor si pemilik empu menyorot tajam.

Apa aku bikin kesalahan lagi? pikir nya bertanya tanya lantaran Andre tidak mungkin berekspresi demikian tanpa sebab.

"Morgan." panggilnya dengan suara berat.

"I iya bos, apakah ada masalah." sahut nya tertunduk.

Tatapan mata sang begitu mematikan. Morgan sampai tidak berani menatapnya balik, menandakan kalau saat ini moodnya sedang tidak baik baik saja.

PAK

Andre melempar beberapa berkas ke depan meja kerjanya.

"A apa itu bos." gagap Morgan kedua satu tangannya terulur mengambil berkas tersebut.

Didalamnya terdapat berkas saham tertanam dana perusahaan Boustion Group yang seharusnya mendapat keuntungan justru sebaliknya kerugian triliunan yang diterima. Dengan kata lain Andre ditipu mentah mentah oleh mereka, bertujuan untuk menjatuhkan nama baiknya.

"Saya tidak mau tau kau cepat bereskan  masalah ini secepatnya dan tuntut mereka agar mau mengembalikan saham perusahaan beserta keuntungan yang seharusnya kita terima, jika mereka tidak menolak, hancurkan sehancur hancurnya." titah Andre mengangkat satu tangan nya.

"Baik bos." pamit Morgan undur diri.

Boro boro minta ganti rugi ke atasannya, eh malah sekarang Boustion Group mengalami kerugian signifikan,

Setelah kepergian asistennya Andre menyandarkan punggung ke kursi kebesarannya. Hari paling melelahkan, ada saja permasalahan yang menimpanya.

"Aku diam bukan berarti kalah." geram Andre memukul kaca mirror tergantung di samping pintu kamar rahasianya.

Pyarrr...

Darah menetes dari jari jari tangan  kekar, dan nampaknya pria itu tidak perduli semakin brutal.

"Udah waktunya untuk menabur."

***

IPAR KEMATIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang