Varsya Kencana, ketua geng berandal yang sangat terkenal seantero sekolah. Bukan hanya terkenal cantik, namun tingkahnya yang aneh dan tidak bisa diatur bahkan guru BK dan ketua OSIS menyerah untuk mengurusnya.
Namun siapa sangka gadis berandal ini...
Keesokan harinya, Dana benar-benar mengunjungi kelas Varsya. Ia sangat gugup sampai-sampai Gani harus menemaninya sekarang.
"Heh babik!" sapa Gani kepada salah satu komplotannya yang ada di kelas Varsya.
"Eh bro... Lama gak nyapa gue lo. Gimana kabar?" ucap cowok dengan nama dada Vincen itu. Gani hanya cengegesan. "Kabar baik bre..." jawab Gani.
"Eh btw temen lo yang namanya Varsya Kencana ada? Temen gue ada perlu sama dia," ucap Gani. "Oh Sasya, jam segini mah belum dateng bre. Ntaran coba pas istirahat pasti nongol tuh bocah."
"Wah sayang banget... Gimana ngab?" Gani melirik ke arah Dana yang menghela nafasnya. Antara lega dan kecewa. "Ya udah gak papa. Nanti aja," ucap Dana tersenyum sabar.
"Ya udah bre, gue duluan. Salam buat monyet satu siapa namanya? Yang nempel sama lo? Burhan kan? Nah titip salam juga buat dia yak..." Setelah berpamitan dengan teman lama, Gani pergi bersama Dana kembali ke kelas mereka.
Sesampainya di kelas, Dana bersandar pada kursinya. "Hah... Untungnya dia gak ada. Yah walaupun gue kecewa karena udah nyiapin mental but makasih ya Gan," ucap Dana kepada Gani yang malah memandangnya jijik.
"ANJING! Jangan liatin gue gitu cok! Ntar sawan gue!" ucap Gani bergidik ngeri saat Dana memandangnya dengan tatapan tulus dan senyum manis.
"Dahlah gue mau tidur dulu. Ntar kalau ada anak OSIS yang nyariin gue, bilangin gue sakit yak," ucap Dana kepada Gani.
"Tumbenan lo... Biasanya juga udah ngacir ke depan sebelum disuruh juga."
"Gue lagi males Gan. Udah ah gue mau tidur..."
Untung saja pelajaran pertama nanti kosong karena gurunya lagi control bulanan. Mana 3 jam pelajaran lagi. Pules banget tu pasti si Dana tidurnya.
Disisi lain perempuan yang Dana cari-cari, Varsya Kencana atau yang akrab disapa Sasya sekarang ini sedang merokok santai di atap sekolah. Jam pelajaran baru aja mulai tapi dia mutusin buat bolos karena males katanya. Dia tidak sendiri, ada Aditya Kahyang, Dita yang setia menemaninya.
"Btw gue denger tadi dari si Vincen ada yang nyariin lo..." ucap Dita sambil menghisap vape yang ada ditangannya.
"Oh ya? Tumbenan ada yang nyari gue. Siapa?" tanya Sasya mengerutkan keningnya.
"Gak tau. Temennya Gani yang jelas soalnya datang bareng Gani tadi kata Vincen." jawab Dita mengangkat bahunya, tidak tahu.
Sasya hanya terdiam. Aneh. Siapa yang nyari dia dipagi-pagi buta kalau gak orang bodoh. Jelas dia belum berangkat.
"Lo tau kemarin gue pas balapan gak sengaja liat ada anak kelas sebelah yang ternyata juga raja arena. Mana dia ganteng anjir. Mau gue ajak kenalan tapi kata temen gue dia orangnya kek kulkas. Gak jadi deh gue kenalan sama dia," curhat Dita sambil tersenyum-senyum.
"Ya ntar lo cari aja. Siapa tau cuma tetangga kelas."
"Oke!"
"Wooo... Disini toh kalian... Gue cariin juga..." Tiba-tiba seorang cowok dengan senyum lucu muncul menghampiri mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
