Bab 44 : Awal Baru

24 1 1
                                    

Hari baru di semester baru ternyata tidak mempengaruhi seorang berandalan bernama Varsya Kencana untuk tidak berulah.

"Dana bangsat! Cewek lo berantem di kantin njing!" lapor salah seorang anggota OSIS, Zevanya yang terlihat terengah-engah menghampiri cowok polos yang sekarang sibuk membuat laporan divisi kedisiplinan bersama ketua divisinya.

"Berantem sama siapa?" tanya Dana berdiri, mengambil kotak P3K milik OSIS.

"Sama kakak kelas 12," terang Zevanya. Dana mengangguk kemudian segera bergegas menuju TKP.

**********

Dikantin, kondisinya sudah sangat ramai dipenuhi orang-orang yang penasaran dan berakhir menonton duel sang preman sekolah dengan salah seorang siswi perempuan yang berpakaian ketat. Bahkan teman-teman sekelas Sasya kewalahan melerai mereka.

"CUKUP!" teriak Dana membelah kerumunan yang ada. "Bubar kalian semua!" tegasnya membuat siswa siswi yang tadinya berkerumun disana perlahan membubarkan diri.

"Kenapa lagi?" tanya Dana menghela nafasnya jengah. Masih pagi dan ini hari pertama di semester genap, heran Dana.

"Lo! Bisa gak, gak usah ganjen sama pacar gue?!" ucap galak siswi perempuan dengan nama dada Vanny, kelas 12 IPA 3.

"Eh mbak tapi gue gak kenal bahkan gak tau siapa pacar mbaknya?!" ucap Sasya tak kalah galak.

"Regan... Regan Aditya..."

Sasya terkekeh. "Eh maaf-maaf bae ya mba, tapi gue gak kenal siapa tu Regan. Regan Aditya ya? Gue pernah denger doang, anak basket kan? WOI GANI ANJING ANAK LO BUAT MASALAH SAMA GUE!" teriak Sasya yang membuat captain basket yang tadinya bermanja mesra dengan tunangannya tiba-tiba berdiri tegang.

"A... Anu... Kak Vanny... Kak Vanny kayaknya salah paham deh. Sasya aja gak pernah ketemu Regan. Papasan aja gak pernah..." jelas Gani dengan senyuman kikuk.

"Terus kenapa pacar gue minta putus sama gue?! Dia bilang dia punya gebetan baru namanya Varsya Kencana dan di sekolah ini yang punya nama itu cuma dia!"

Sasya lagi-lagi tertawa mendengar ocehan kakak kelasnya. "Sial kenapa lucu sih. Eh mbak, jangan goblok napa. Itu artinya Regan GAK SUKA LAGI SAMA LO! MAKANYA DIA BAWA NAMA GUE SEBAGAI ALASAN..." ucap Sasya menahan tawanya.

Vanny hanya terdiam. Sepertinya ucapan adik kelasnya ini tidak ada salahnya. Apalagi Regan jarang bisa dihubungi.

"Udah? Ada yang mau mbaknya klarifikasi lagi?"

"Tap tetep aja! Lo! Lo Varsya Kencana yang bikin gue putus dari Regan!' kekeh Vanny. Emosinya memuncak mengingat Regan sepertinya sudah tidak menyayanginya lagi.

"Bajingan emang..." gumam Sasya. Dengan sekali tarikan, Dana sudah berada dalam dekapannya sekarang. "Gue udah punya pacar sialan! Dia... Dia, Nandana Ragnala, PACAR GUE!" ucap Sasya membuat semua orang, termasuk orang-orang yang lewat tak mempercayai telinganya sendiri.

CUP

Sasya mengecup pipi Dana sekilas lalu pergi meninggalkan kantin untuk menetralkan emosi serta jantungnya yang berdegup kencang karena Dana.

"Susul gih," ucap Gani. Tak berpikir panjang, Dana menyusul Sasya yang entah mau menghilang kemana.

**********

Taman Belakang Sekolah

"Shhh... Sialan, jangan diteken anjing!" umpat Sasya karena Dana dengan sengaja menekan luka yang ada di pipi kanannya akibat pukulan yang perempuan itu terima dari orang yang mengaku pacar Regan.

BERANDAL KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang